9

1.7K 62 0
                                    

bella 💃
"eh besok aja deh kayaknya"
"biar enak ngobrol langsung"

alera 💩

"anjir apaan sih, bikin penasaran aja"

bella 💃
"biar lo mati penasaran ra"

alera 💩

"sialan lo"

alera bertanya tanya apa sebenarnya yang ingin bella katakan kepadanya, apakah bella juga merasakan hal sama dengannya?

alera berjalan menuju lacinya dan mengambil sebuah gelang dari dalam sana, itu adalah gelang yang sengaja ia beli untuk bella, alera berharap suatu saat perasaannya bisa terbalaskan dan memberikan gelang tersebut kepadanya.

'apa ini saatnya?'

'tapi gimana kalo bella nolak gue? gimana kalo bella nganggep gue aneh? gimana kalo bella gamau ketemu sama gue lagi gara gara ini? gimana kalo ternyata bella beneran suka sama ka rey?'

pertanyaan pertanyaan itu melintas di kepala alera terus menerus, ia takut bella akan menjauhinya, alera terlalu takut tentang itu

ia menaruh kembali gelang tersebut kedalam laci lalu menutupnya rapat rapat, alera mengurungkan niatnya itu, biarlah hubungan bella dengannya selalu begini, alera rela menahan semua perasaan ini agar ia tetap bersama bella

.

.

.

alera segera bergegas menjalankan motornya, ia langsung menancapkan gas nya dengan cepat ia takut akan terlambat sampai sekolah

ALERA POV

"anjir lah pake lampu merah segala"

ia melihat mobil sedan putih persis di depannya, sama sama sedang terjebak lampu merah, tapi seperti plat nomornya sangat familiar

'kok kaya kenal ya'
'bukannya mobilnya ka rey ya'

lampu hijaupun menyala ia menjalankan lagi motornya, tetapi entah kenapa kali ini ia memilih untuk terus di belakang mobil sedan tersebut.

sesuai dugaan mobil itu masuk ke area parkir sekolah, dan alera melihat seseorang perempuan turun dari mobil tersebut.

'bella'

BELLA POV

"kak, aku turun di parkiran motor aja" -bella

"kenapa bel?" -reyhan

"gapapa nanti aku masuk bareng alera" -bella

"okedeh, beneran gapapa?" -reyhan

"iyaa gapapa udah kaka kesana aja, nanti keburu ada yang liat" -bella

aku dan reyhan memutuskan untuk backstreet karna anak anak di sekolah ini cukup gemar menggosip, aku tidak mau hubunganku dengan ka rey tergganggu dengan gosip murahan itu.

mobil ka rey berjalan menuju parkiran mobil, di sekolah kami memang parkiran mobil dan motor terpisah, tak lama kemudian aku melihat motor alera parkir juga, akupun langsung menghampirinya

"ra"

"bel? kok lu ga bareng sama ka rey, malah berdiri di sini, nanti telat loh" -alera

"gue nungguin lo ra, gue masuknya bareng lo"
"yuk ntar telat"

aku dan alera bergegas menuju gerbang masuk sekolah, sesampainya kami disana, ternyata gerbang sekolah telah tertutup rapat.

"anjir lah gimana nih ra"

"kita lewat belakang aja bel" -alera menarik tanganku

.

.

.

"permisi" -alera dan bella mengucapkan salam sebelum masuk kelas

"alera, alera ini sudah berapa kali kamu telat, kamu bilang kamu janji gaakan telat lagi, tapi buktinya apa?" -guru

"maaf bu" -alera

"kamu lagi bella, kenapa murid seperti alera harus di contoh, kamu anak berprestasi jangan lah terbawa dengan pergaulan anak anak yang suka telat" -bu ana

"maaf bu" -bella

"yasudah silahkan masuk" -bu ana

bella dan alera hendak melangkah menuju bangku tempat diamana mereka duduk, tetapi...

"alera kamu mau kemana" -bu ana

"mau duduk bu" -alera menjawab dengan polosnya

"siapa yang suruh? ibu cuma mempersilakan bella, kamu sekarang pergi ke toilet di sebelah utara dan bersihkan toiletnya, itu hukuman kamu" -bu ana

"tapi bu..." -alera mencoba memohon kepada bu ana agar tidak menghukumnya

"tidak ada tapi tapi, cepat sekarang" -bu ana

"kalo gitu saya juga bu" -bella

"kamu baru telat kali ini, jadi ibu maafkan" -bu ana

"tapi kan saya juga telat bu" -bella

"terserah jika itu mau kamu, silahkan pergi bersama alera" -bu ana

alera dan bella meletakan tasnya di bangku lalu segera menuju toilet, untuk menyelesaikan hukuman mereka.

ALERA POV

"sorry ya bel gara gara gue lo juga ikutan kena"

"gapapa ra, gue seneng kok bisa bantu lo" -bella
"ra..." -bella

"ya bel?"

"gue sebenernya udah jadian sama ka rey" -bella

dada ku serasa ditikam menggunakan benda tajam, rasanya sakit sekali, dan terasa sesak, aku berusaha mencerna kata kata bella dengan baik, aku berharap ini hanya halusinasiku saja.

'yatuhan kenapa sakit sekali'
"kok cepet banget"

"ka rey nembak gue semalem ra" -bella

"apa ga terlalu cepet bel?" tanyaku untuk memastikan kepada bella, berharap bella mempertimbangkannya

"lo gasuka ya kalo gue sama ka rey?" -bella

'iya bel, gue gasuka'
"bukan gitu cuma menurut gue terlalu cepet aja, kalian blm cukup kenal satu sama lain"

"tapi gue liat ka rey tulus suka sama gue ra, gue juga tau kali mana orang yang bener bener suka sama gue" -bella

'bohong bel, lo bahkan gatau apa apa'
.

.

.

"apa gue bilang ra" -gadis

alera manangis tersedu-sedu di pelukan gadis, ia menceritakan bagaimana sakitnya saat mengetahui bahwa bella telah berpacaran dengan reyhan

"udah ra, ikhlasin bella, gimanapun bella udah milih reyhan" -gadis

"sakit ka"

"udah yaa ra" -gadis

mereka sekarang sedang berada di pantai, dimana pertama kali gadis dan alera bertemu setelah sekian lama mereka tidak bertemu

"dengerin kata kata gue ra, gue tau lo punya cinta yang segitu hebatnya buat bella tapi lo ga boleh jadi perusak hubungan bella sama reyhan" -gadis

"iya kak"

"janji sama gue" -gadis

"janji"

Tringg~~~
alera membuka handphonenya

"bella telpon ka"

"angkat coba" -gadis

"ya bell"  -alera
"ra tolongin gue ra" -bella




Don't Tell Him (gxg) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang