"i have a rule" -bella dengan tiba tiba berjalan menghampiri alera lalu duduk di pangkuannya sambil mengalungkan kedua tangannya ke leher alera
jangan tanya bagaimana keadaan alera sekarang, jantungan berdegup sangat kencang, mukanya kini bahkan lebih merah dari pada kepiting
bella tersenyum puas melihat alera saat ini, ia melanjutkan aksinya dengan berusaha meraba bagian luar paha alera berusaha mengambil handphone alera dari sakunya, dan mematikan daya handphone tersebut
"loh kenapa di ambil bell" -alera
BELLA POV
aku turun dari pangkuan alera dan duduk di sebelahnya
"gapapa, gue pengin selama kita disini kita seneng seneng ra, gabisa ada yang ganggu kita"
alera masih menatap ku hingga saat ini
"tenang ra hp gue juga kok, ga cuma punya lo" -aku tersenyum pada alera setelah itu aku menyenderkan tubuhku di bahunya
aku ingin menikmati semua moment bersama alera tanpa terkecuali, aku berharap bahwa ini adalah waktu dimana kami bisa jujur dengan perasaan kami masing masing, jika nantinya memang alera tidak memiliki perasaan yang sama denganku, aku akan coba untuk menerimanya
.
.
.
keesokan harinya...
"ayoo bell" -alera menarik tangan bella menuju keluar villa, ia sangat bersemangat hari ini untuk mengajak bella pergi
"kita mau kemana si" -bella bertanya setelah sesampai mereka di depan villa
"jalan jalan lah" -alera
"bentar" -alera lalu memakaikan helm ke kepala bella"kok pake helm?" -bella
"kan mau pergi, harus pake helm lah" -alera juga memakai helm untuk dirinya juga
"kan kita ga pake motor ra" -bella
"kata siapa" -alera
"tuh" -alera menunjuk motor yang ada di depan sana"itu motor siapa ra?" -bella bertanya bingung kepada alera
"ada deh, yuk kita pergi" -alera
bella membonceng alera dan memeluknya erat dari belakang, entah kemana alera akan membawanya saat ini, tapi yang penting ia bersama alera, itu sudah cukup bagi bella
ALERA POV
setelah menempuh perjalanan 15 menit akhirnya aku dan bella sampai ke suatu tempat, selain gemar menari bella juga jago sekali menggambar, lukisanya sangat indah, jadi aku bawa bella kemari
aku sudah memesan tempat ini dari tadi malam, hanya saja aku tidak mengatakannya kepada bella
"ternyata lo tau gue juga hobi lukis -bella
"gue tau semua tentang lo bell"
aku duduk di hadapan bella yang sedang melukis saat ini sambil memainkan gitar yang ku petik tipis tipis
aku tidak ikut melukis, karna kalian pasti tau jawabannya
"lo gambar apaan si bell, serius banget" sambil memakan beberapa snack yang telah kami pesan
"ada deh" -bella
BELLA POV
aku sedang melukis seorang wanita yang sedang memainkan gitar di hadapanku saat ini
dan tiba tiba wanita ini menghampiri dan berdiri di sebelahku untuk melihat apa yang sebenarnya sedang aku lukis
"itu gue ya bell" -alera
"iyaa"
"kenapa gue" -alera bertanya lagi kepadaku
'siapa lagi selain lo yang selalu ada di pikiran gue ra?'
"gapapa gue pengin lukis lo aja" aku beralasan kepada aleraALERA POV
aku kembali duduk di samping bella, aku bersumpah ini adalah posisi terbaik untuk memandang wajahnya
aku mencoba meraih beberapa rambut bella yang terurai dan menyangkutkan di belakang telinganya, agar aku bisa semakin jelas melihat wajah bella saat ini
"cantik..." tanpa aku sadari bibir ini mengatakannya
"hah?" -bella menatap kearahku sekarang
"cantik bell gambarnya, gue suka" ya tuhan kenapa mulutku sulit sekali untuk di kontrol
'alera goblok' aku memaki diriku sendiri
"eh bentar bell"
aku mengambil earphones yang ada di celanku dan memasang earphones tersebut ke telingaku dan bella, lalu memutar sebuah lagu
somewhere only we know -keane (acouistic vers)
aku menidurkan kepala ku di pangkuannya sambil melihat bella dari bawah yang sedang melanjutkan lukisannya sambil mendengarkan musik
BELLA POV
setelah menyelesaikan lukisan, aku melihat alera yang kini sudah tertidur di pangkuanku, gadis ini memang gemar sekali tidur, sedangkan aku? aku adalah orang yang gemar melihatnya tertidur pulas seperti ini
''soo why dont we go somewhere only we know?...'
aku mengelus pelan rambut alera...
"gue gatau sejak kapan perasaan ini muncul ra"
"tapi yang gue tau perasaan ini cuma ada waktu gue di deket lo"
"kata ka gadis lu juga punya perasaan yang saman kan ra? mana ra? kenapa gue ga pernah bisa liat itu?"
tiba tiba air mata ku mengalir dengan sendirinya...
"tapi gue ga maksa lo buat suka sama gue ra, itu hak lo"
"tapi izinin gue buat ngabisin waktu sama lo sebentar aja, setelah itu gue bakal pergi kalo lo emang ga suka sama gue ra"
aku berhenti bukan karna aku sudah tidak mencintainya lagi, aku akan selalu mencintainya dan akan tetap seperti ini selamanya
jika dia tidak menyukai ku, aku akan melepaskannya dan membiarkan nya memilih pasangannya sendiri, terlalu egois jika aku menyimpan alera untuk diriku sendiri
"bell..." -alera tiba tiba terbangun dari tidurnya
"lu kenapa nangis?" -alera mengusap air mataku
"gapapa ra"
"yuk pulang, gue udah selesai" aku buru buru menghapus air mataku
"lu ga mau makan dulu?" -alera
"mau makan di luar? atau langsung balik ke villa?" -alera
"ke villa aja, nanti gue masak" aku tersenyum kepada alera
"bel..." -alera
setelah itu alera langsung memelukku erat, dan kini cukup lama kami berpelukan
"gue disini bell, kapanpun lo butuh gue" -alera
'tapi masalahnya ada di diri gue sendiri ra' aku melepaskan pelukan alera, dan mengusap lembut wajahnya
"thanks ya ra"
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Tell Him (gxg)
Random"kalo ternyata ada cewe yang suka sama lo gimana" BASED ON TRUE STORY gxg