Dia hanyalah seorang pemuda
Dan aku begitu kenal dengannya
Disaat aku memandangnya, ia tak ada di hadapan ku
Hanya sebatas gambaran yang terputar di layar kacaIa pasti tak akan mengenalku
Meskipun diriku mengenali pemuda itu
Entahlah dimana ia berada
Pastinya aku begitu jauh darinyaPemuda itu hanyalah patung ilusi
Diam tanpa berkata apapun
Tentang nya aku tak tahu pastiMatanya begitu dalam saat ku memandangnya
Pandangan nya begitu tajam
Seakan ia memandang ku lewat ujung matanya
Langkah nya dilantunkan beriringan
Melodi-melodi yang menemani malam kuYa, dia adalah seorang pemuda yang memainkan sebuah gitar
Dengan semangat yang membara
Ia memainkannya hingga hilang kendali
Terkadang ia memainkan nya dengan syahduDalam sebuah grup musik lama
Yang mungkin mereka tak akan asing
Lantunan itu begitu membara
Hingga terguncang pada layarNamun, kini telah menjadi kenangan masa lalu
Setelah bertahun-tahun lamanya
Hingga kini, tiada kabar satupun tentang dirinya
Namun, namanya akan selalu ku kenangTerlambat aku mengagumi nya
Terlambat diriku menaruh hati padanya
Ingatlah, ia sudah berbeda
Masa mudanya telah habisIngatlah, ia bukan seorang pemuda yang kau kenal dulu
Dia bukan pemuda yang memainkan
Sebuah gitar itu lagiEntahlah ia akan mainkan nya kembali
Apakah kisahnya akan berakhir begitu saja?
Dan aku tak akan menerima kembali kabarnya.1 Juni 2024
Elfirayusuf
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana
PoetryHuruf demi huruf, aksara demi aksara menceritakan tentangnya. Terbesit dalam khayalan ku akan angkasa yang menderu menyuarakan suara hatinya Semua disaksikan oleh semesta dan dikuatkan dengan doa untuk mengadu padanya, penuh makna akan untaian kata...