Renjana

Tak Sebanding

Seorang insan yang membuat ku
Menaruh hati padanya
Meski dibalik kebisuan

Ia bukanlah insan biasa
Yang seperti ku kenal
Namun, ia adalah insan yang luar biasa
Tentangnya aku tak tahu
Untuk mengungkapkan cintanya

Di balik itu
Selalu saja aku merenung
Menatap cermin yang merupakan diriku
Menyentuhnya dan meneteskan air mata

Pantaskah diriku untuk nya?
Apakah ia menerima diriku yang tak sempurna ini?
Layak kah diriku?
Untuk menjadi miliknya suatu hari

Maafkan diriku ini
Telah merusak dirimu
Hanyalah mengejar yang dapat digapai
dan mustahil bagiku untuk mendapatkan nya

Sekali lagi, aku merenung
Apakah aku layak?
Ia insan yang rajin dan baik
Yang mengadu padanya
Dan mereka begitu cemara
Antara seorang ayah dan seorang ibu
Kakak, adik dan bersama yang lain

Sedangkan diriku?
Hidup dengan tekanan
Dibawah kekejamannya,
Merangkak dibawah kekejamannya

Menggali ilmu saja begitu sulit
Bahkan menjadi terlarang baginya
Riuh dalam rumah tangga
Dan kekerasan merajalela
Telah menjadi ketakutan terbesarku

Bahkan hingga berhenti mencinta
Takut akan terjadi kembali
Namun, engkau kembali datang
Menerangi kegelapanku

Seorang insan yang begitu sempurna
Dan tak akan mungkin membalas
Perasaan yang telah terpendam
Apakah ia akan membalasnya?

Janganlah engkau membesar diri, wahai jiwa.
Ingatlah, tak hanya dirimu yang ada di bentala ini
Bahkan banyak insan yang lebih sempurna darimu.
Lebih baik engkau menyadari segalanya
Dari pada engkau terjebak di dalamnya

Sekali lagi, aku merenung
Apakah diriku pantas untuknya?
Apakah diriku tak sesuai dengan sikapnya?
Diriku tak begitu sempurna
Dan bahkan aku begitu bertolak belakang dengannya

Pada hari itu, aku telah berjanji
Kepada diri ini...
Bahwa diriku harus menerima
Semua ujian akan asmara dibalik kebisuan ini
Dan bila semua ini bukan lagi rahasia
Haruslah siap menerima hukuman dan murkanya

Teruslah berjuang wahai jiwa,
Pertahankan lah kebisuan mu itu
Tanpa mempedulikan yang lain

19 Juli 2024
Elfirayusuf