Aku hanyalah seorang anak
Yang terperangkap dalam jeruji besi
Tak kira, ia adalah rumahku
Namun, kini menjadi tempat berhantu bagikuAku hanyalah seorang anak
Yang merangkak dibawah kekejamannya
Tak kira ia yang menanamnya
Lalu engkau biarkan begitu saja
Sepeser angka tiada engkau berikanBukankah engkau begitu menginginkan diriku?
Bukankah engkau menggendongku tanpa sebuah genggaman tangan?
Namun, kini engkau menjadikan aku sebagai sasaran
Untuk nafsu hartamu semata
Hingga engkau melantarkanku bersamanyaDibalik itu
Seseorang memberikanku dengan kasih sayang
Merawatku hingga menjadi seorang insan
dan memberikan petunjuk untuk menggali ilmu,
mengejar cita-cita kuMengapa engkau mengatakan itu?
Seakan aku adalah dalang dibalik khianat mu
Ingatlah, aku hanyalah seseorang yang engkau inginkan dulu
Dan engkau yang menanam benih ituNamun, setelah aku lahir
Aku yang harus menerima tutur fitnahan darimu
Aku yang harus merangkak dibawah kejam mu
Untuk mengejar sesuatu dari wanita ituBukankah aku hanyalah seorang anak kecil yang tak berdosa?
Bukankah aku seorang anak yang tak mengerti kehidupan ini?
Mengapa aku yang menjadi dalang di hadapan mu?
Agar semua insan tertuju padamu?
Bukankah begitu yang engkau dambakan?Dan pada saat itu, engkau melarang dia
Untuk mengobati penyakit
Engkau biarkan begitu saja
Dan ia merangkak dengan sisa tenaganya
Aku menyaksikan betapa murkanya engkau
Hingga engkau menghamburkan semua benda padanyaBetapa bodohnya diriku ini
Mengharapkan ia kembali
Berikan ia kesempatan kedua untuk rumahku
Kenyataannya aku salahKini aku mengerti
Mengapa mereka berpisah ditengah kekejamannya
Kini aku mengerti
Bahwa ia bukanlah sekedar monster
Melainkan iblis yang mengganggu hidupku
Dan menyerang ku tanpa terlihat apapunDahulu, aku membisu dibawah kekejamannya
Meneteskan air mata akan ketakutan yang mencekam
Sebuah monster yang berasal dari rumahku sendiri
Dan seseorang yang kucintai selama iniAku tak akan pernah kembali mencintaimu kembali
Jangan harap aku akan kembali
Meski engkau merangkak dibawah kakiku
Aku tak akan kembali menunduk pada mu11 Juli 2024
Elfirayusuf
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana
PoetryHuruf demi huruf, aksara demi aksara menceritakan tentangnya. Terbesit dalam khayalan ku akan angkasa yang menderu menyuarakan suara hatinya Semua disaksikan oleh semesta dan dikuatkan dengan doa untuk mengadu padanya, penuh makna akan untaian kata...