11 - aneh

55 7 0
                                    

"Lho, nduk? Kok sudah mau berangkat saja kamu? Masmu saja loh, baru bangun," Tegur Rahayu pada putrinya, Rana.
(nduk = panggilan anak perempuan)

Jelas Rahayu menanyakan hal tersebut, pasalnya jam masih menunjukkan pukul 06.00, namun putrinya sudah siap sekolah dengan tas punggung yang sudah tertenteng dibelakang, sedangkan putra sulungnya mungkin baru saja terbangun dari mimpi panjangnya.

"Rana mau berangkat sama Prita, Bu, ada tugas piket jadi Rana harus dateng pagi-pagi" balas Rana.

"Yaudah, ngomong dulu sana sama Masmu, takut dia ngomel soalnya ngga dikasih tau" ucap Rahayu yang langsung dibalas anggukan kepala oleh Rana.

Rana memasuki kamar Raihan yang berada disamping kamarnya, mengetuk pintu dan langsung membukanya tanpa menunggu balasan Raihan. Tampak Raihan yang terbangun dengan muka bantalnya, matanya merah dan juga rambutnya yang sangat acak-acakan. Rana menggelengkan kepala melihat kondisi kakaknya saat ini.

"Kok bisa Mbak Sarah mau sama modelan begini," ucap Rana mendramatisir. Raihan hanya membalasnya dengan tatapan lelah. 

"Tumben udah siap, baru juga jam 6," ujar Raihan dengan suara beratnya yang sangat khas bangun pagi dan mampu membuat Rana berdecak sebal.

"Aku ada piket, mau berangkat bareng Prita," 

Raihan terdiam mencoba untuk mencerna perkataan Rana. Maklum, dirinya baru saja bangkit dari tidurnya dua menit sebelum kedatangan Rana.

"Ya," balas Raihan sekenanya.

"Sholat, Mas. Udah siang banget ini. Lagian tumben banget bangun siang," tegur Rana.

"Biasalah," respon Raihan yang dibalas gelengan kepala oleh Rana.

"Udah tahu ini hari senin, malah ngiyain ajakan Mas Hasan buat ngebahas tujuh keajaiban dunia semalem, hadah"

"Seru tahu, kamu aja yang ngga paham" elak Raihan.

"Iyalah ngga paham, kalian kan beda spesies sama aku, kalian alien!" ejek Rana.

"Wooooo, bocah kurang ajar!"

Saat Rana melenggang pergi, ponsel Raihan berdering. Nama yang pertama kali tertampil di ponselnya adalah Sayangku, dengan emotikon cinta berwarna putih dibelakangnya. Raihan mendadak tersenyum penuh melihatnya. Ia pun segera mengangkat panggilan dari kekasihnya.

'Pagi Masku Sayang!'

"Halo cantiknya Mas. Sudah bangun?" Sisa-sisa dahak masih tertinggal, Raihan rasa. Suaranya menjadi terdengar begitu serak.

'Ngeri banget suara paginya. Kalo sampe didengar cewek lain udah pingsan pasti'

Raihan terkekeh mendengarnya, "Kan cuma kamu yang denger"

'Rana? Ibu?'

"Ya sama mereka doang. Tapi kan yang bisa denger sekarang cuma kamu,"

'Bisaan ya, gombalnya'

"Oh iya dong, kalau ga bisa gombal, ga bisa dapetin kamu tujuh tahun lalu,"

Ada jeda sedikit sebelum kemudian ada suara tertawa renyah di seberang.

'Iyadeh, yang berhasil meluluhkan hati seorang Cecilia Sarah Rosalia,' Raihan terkikik mendengarnya.

Unattainable [JeongCheol]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang