06 - mawar putih

69 6 0
                                    

"Mawar putih.." gumam Sarah.

"Look suits on my beautiful princess, isn't it?" ujar Raihan memuji Sarah, si gadis yang dipuji pun hanya bisa mengeluarkan semburat merah dipipinya. 

Raihan selalu bisa membuatnya terpana oleh kata-kata yang keluar dari mulut manisnya. Tampak seperti sedang membual, namun nyatanya, itulah cara Raihan benar-benar mendamba seseorang.

"Thank you, Mas" ucap Sarah yang langsung dibalas pelukan oleh Raihan.

"Mas sayang kamu," ucap Raihan.

"Aku lebih sayang kamu, Mas" balas Sarah.

Raihan dan Sarah memutuskan untuk duduk disebuah gazeboo yang terletak di samping embung. Tempat favorit keduanya, omong-omong. Bertukar pikiran, bercanda, tertawa dan berbagi luka. Semua mereka jalani bersama, tanpa memandang adanya sekat dinding yang tidak akan bisa mereka raih.

"Hari ini kamu ngapain, sayang?" tanya Raihan lembut sembari merapikan anakan rambut Sarah yang mencuat kecil.

Si gadis mulai cemberut dan mengomel tentang kejadian yang ia alami hari ini.

"Aku makan semangka hari ini," ucap Sarah memulai cerita. Dahi Raihan mulai berkerut, ada apa gerangan sekarang? Bukankah buah semangka merupakan buah favorit gadis cantiknya?

"Terus? Enak dong?"

"Ya enak,"
"Tapi biji semangkanya ketelen" ucap Sarah menambahi.

Oke? Haruskah Raihan menahan tawanya sekarang?

"Terus??? Yang bikin kamu cemberut apa, sayang?" tanya Raihan lembut, sembari menetralisir terjadinya gelak tawa yang bisa saja memicu kekasihnya jengkel.

"Theo bilang nanti perutku akan tumbuh semangka, dan orang akan mengira aku hamil"

Dan Raihan tidak bisa menahan tawanya sekarang. 

"Kok Mas ketawa sih?!" omel Sarah. Si Raihan masih tertawa terpingkal-pingkal.

Mungkin orang lewat yang melihat Raihan akan menganggap Raihan gila, bahkan kalaupun ada teman-teman Raihan yang ikut mendengar cerita Sarah, mereka tidak akan tertawa ngakak seperti yang Raihan lakukan. Memang cerita Sarah tidak selucu itu, namun kepolosannya yang membuat Raihan geli sekaligus gemas dengan kekasihnya.

"Ahaha, ya ampun..."

Raihan melihat kekasihnya yang sudah sangat cemberut karena perilakunya. Ia pun mengacak kepala Sarah gemas, "Lucunyaaa, pacar Mas"

Lagi dan lagi, semburat merah keluar dari kedua pipi Sarah. "Ih! Aku lagi kesel ya, Mas!"

Raihan terkekeh melihat kekasihnya yang salah tingkah. 

"Theo cuma lagi bercanda itu sayang," 

"Iya aku tahu, tapi tetep dia nyebelin" ketus Sarah.

"Ya udah gapapaa. Sekarang, buat naikin mood kamu, wanna get some vanilla mixue ice cone, love?" tanya Raihan. Dalam waktu sepersekon detik, kedua netra Sarah berbinar.

"Oh My God, yes, please!"

Berakhirlah keduanya di sebuah mixue store di depan pintu masuk Embung. Raihan langsung memesan satu buah rasa vanilla dan satu rasa cokelat untuk dirinya. 

"Ini, sayang" ucap Raihan sembari menyodorkan es krim vanilla kepada kekasihnya.

"Makasih, Masku sayang" balas Sarah.

"Omong-omong Mas Rere ada kejadian apa di kelurahan?" tanya Sarah tiba-tiba. Teringat dirinya belum mengetahui kabar Masnya ini dari pagi.

"Nggak cuma di kelurahan, sih. Banyak kejadian mengerikan dari Mas berangkat nganter si Rana" ucap Raihan dongkol.

Unattainable [JeongCheol]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang