Aku tidak pernah menyangka akan menghadapi situasi seperti sekarang, di mana aku berdiri di depan sebuah pintu dengan jantung yang terus berdetak begitu cepat.
TOK....TOK...TOK
Akhirnya tanganku bisa mengetuk pintu dengan lancar.
Hari ini aku datang lebih pagi dari biasanya berharap si Tugu Monas belum datang sehingga aku tidak perlu melihat mukanya.
"Masuk!" jawab Dimas dari dalam ruangannya, bahkan dalam jarak sejauh ini suaranya mampu membunuh jantungku.
Perlahan aku membuka pintu dan melangkahkan kakiku untuk mendekati sang pemilik suara.
"Kamu," Itu kalimat pertama yang keluar dari mulutnya ketika melihatku.
"Maaf, pagi-pagi mengganggu." Jujur aku gugup sekali. Aku bingung harus memulai dari mana.
"Ada apa? sepertinya kamu ingin berbicara penting," ucapnya.
"Iya, saya kesini bermaksud ingin me-meminjam uang." Sungguh aku malu mengatakan ini, tapi aku harus melakukan ini. Ayah, harus bertahan, jangan buat usaha anakmu ini sia-sia.
"Pinjam uang? Ap-"
"Saya bersedia menjadi istri sementara Anda, asal Anda mau meminjamkan saya uang. Anda bisa memotong gaji saya setiap bulannya."
Luar biasa aku bisa berbicara selancar ini."Semua wanita memang sama, hanya karena uang dan demi uang"
"Anda tidak perlu merendahkan wanita, semua hal yang dilakukan wanita pasti memiliki alasan," Aku tidak terima jika dia menganggapku seperti wanita yang gila harta.
"Iya, dan jelas alasanya adalah uang."
"Mungkin saat ini terlihat seperti itu, tapi setiap kata butuh uang pasti ada alasanya"
"Tapi bagaimana jika saat ini saya tidak dapat mengabulkan permintaanmu?"
"Saya akan terus memohon pada Anda, bahkan jika Anda menginginkan saya untuk berlutut saya akan lakukan." Kalau bukan karena Ayah, aku tidak akan sudi mengemis untuk kedua kalinya pada orang seperti dia.
"Wow, berapa uang yang kamu mau?".
"50 juta."
"Sebanyak itu, kupikir penampilanmu sederhana tapi pengelu- "
"Saya tidak seperti apa yang Anda kira. Saya punya alasan." Cepat-cepat aku memotong pikiran jeleknya tentangku.
"Baiklah, saya akan memberimu uang 50 juta. Agap saja ini uang muka untukmu atas jasamu yang mau menjadi istri sementara saya."
"Saya tidak meminta, saya ingin meminjam. Potong gaji saya setiap bulan untuk melunasinya"
"Terima ini," Katanya sambil memberikan aku selembar cek, "Perusahan saya menyedikan koperasi untuk meminjam uang, saya malas jika harus mengurusi selip gajimu, jadi saya menggunakan uang pribadi saya" Bodoh kenapa aku baru ingat koperasi perusahaan.
"Saya paham, saya akan secepatnya mengembalikanya,terima kasih. Saya permisi" Aku meruntuki kebodohanku yang melupakan koperasi perusahan.
Dan aku perlahan pergi meninggalkan ruangan ini. Saat itu juga aku menyadari kehidupanku akan berubah.Hidupku tak akan lagi sama, sebentar lagi aku akan menyandang gelar 'Nyoyah Dimas' gelar yang hanya akan menjadi sampul dikehidupanku, yang akhirnya gelar 'Janda'lah yang akan melekat abadi dikehidupanku kelak. Itu resiko. Aku tahu aku pasti sanggup.
'Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan umatnya". dan aku sangat percaya.
✩✩✩✩
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta sejati
RomanceCinta adalah sebuah perasaan yang berlebih yang dimiiki oleh sepasang manusia. Cinta sejati adalah cinta yang ditakdirkan untuk kita. Bagaimana kehidupan Amanda Mayangsari yang harus terikat pernikahan dengan Dimas Anggoro, CEO baru diperusahaan tem...