【Revisi】
Adel yang tidak menyangka atas suatu kejadian yang merubah segalanya, disaat Adel sudah tidak berharap akan yang namanya 'keluarga'. Tapi? Dengan tiba tiba keluarga yang dimaksud Adel datang yang membuat dirinya dipenjara tak kasat mata did...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
.
(Happy Reading)
Seperti yang dijanji oleh Sean, kini mereka sudah bersiap untuk keluar menge-lilingin indah nya kota jakarta. Kali ini mereka diheboh kan dengan Adel yang masih setia berbaring diatas kasur.
"Reva.... Ayo bangun ih"
"Eugh.. Apaan sih Bang... Reva masih ngantukk" rengek Adel di sertai dengan uring uringan tak jelas. Tian yang dari tadi membangun kan nya jelas ter kekeh sama jawaban Adek nya itu.
"Bangun yuk, kita kan mau pergi emang mau Reva disini sama bibi eum?" lembut Tian penjelas kan pada adel.
"Sekarang Reva ganti baju ya, Abang tungguin disini"
•
"Ck mana sih lama banget si Tian"
"Udah tungguin aja mungkin Dedek lagi ganti baju" Ujar Gracia
Zean beranjak bangun dari sofa untuk menyusul kedua Adek nya yang sangat lama, baru saja ingin melangkah ke arah tangga ia sudah meliat Tian yang sedang menuruni tangga dengan Adel yang berpegangan pada Tian.
"Lama lo Yan" Sarkas Zean lalu membawa Adel kegendongan nya dan meninggal kan Tian begitu saja.
Setelah drama pun mereka menjalan kan mobil nya keluar dari perkarangan rumah dan bertujuan ke mall. Kini mobil mereka sudah memasuki parkiran mall.
"Dek ayo aishh.." Gerutu Zean yang sudah tidak sabar, sedang kan sang empu masih saja terdiam duduk di jok mobil.
"Dek ayo turun, kata mau beli lego yang banyak" Rayu Sean. Adel yang mendengar lalu turun dari mobil dan mengandeng tangan Papih nya dengan semangat 45.
"Giliran mainan aja lo cepet cil" Gumam Zean.
Mereka berjalan memecah keramai-an di tengah pusat perbelanjaan, banyak yang menatap kagum dan ada juga oknum yang tidak suka. Tapi, bagi Sean oknum itu hanya rempahan debu atau bisa dibilang sampah masyarakat.
"Kita mau main dulu atau mau makan dulu?" Tanya Gracia.
"Gimana kalo kita main dulu abis itu kita pergi makan, masih kenyang juga kan" Usul Sean yang diangguki oleh ke-5 anak nya.
Mereka kini sudah sampai dilantai paling atas, yang dimana ada tempat bermain atau Timezone.
"Yang, kamu sama anak' masuk duluan gih, aku mau isi kartu dulu" Titah Sean dan dibalas deheman dari sang empu.
