WAY-12

3.7K 268 25
                                        

(Happy reading)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Happy reading)

Sinar mentari kini telah berganti dengan senja yang sangat indah. Warna langit yang ke orenan dengan angin yang sejuk, yang menambah keindahan pada sore hari ini.

Kini didalam ruang inap milik Adel terdengar canda tawa yang sangat amat bahagia, sore ini juga Adel sudah diperboleh kan pulang, tapi tidak dengan selang yang masih setia menempel.

CEKLEK

Sean yang dibalik pintu pun membuka nya, terlihat Sean yang menteng berkas-berkar milik Adel.

"Dedek let's goo kita pulang" Seru Sean. Adel yang tengah menonton aplikasi merah yang menampil nya banyak vidio menarik pun melepas kan benda pipih yang dipegang oleh Chika.

"Dedek pelan pelan dong sayang, gimana kalo hp nya nga dipegang Kak Chika" Peringatan Gracia sedang kan sang empu sanya menyengging kuda.

"Say sorry Mami~~"

"Ahh, tidak apa, ayo sekarang kita pulang" Gracia yang melihat Adel menunduk pun mengangkat dagunya lalu menuntun Adel untuk turun dari ranjang.

Sepanjang lorong Rumah Sakit banyak pasang mata yang menatap keluarga yang tanpak harmonis, Adel yang berada digengaman Mami Gege dan Chika, sedangkan Sean dan Twins membawa perlengkapan Adel.


Didalam mobil begitu hening dengan rintikan air hujan yang membasahi jalanan kota. Adel dipakungkuan Gracia yang menyuntikan susu pada selang silicone yang masih menempel.

૮₍'˶• . • ⑅ ₎ა

Sehabis makan malam pun mereka berniat untuk berkumpul diruang keluarga. Dan malam ini juga Gracia berniat memberitahu hasil DNA Adel yang sempat tertunda.

Kini Adel berada di samping sisi Sean dengan Twins lesehan dibawah karpet berbulu domba. Gracia, Chika? Mereka berada didapur untuk menyiapkan makan malam Adel yang harus diencer kan terlebih dahulu, Chika memasukan makanan yang telah Gracia encerkan kedalam suntikan khusus untuk selang NGT.

"Dedek, makanan datang" Seru Chika yang kembali dari acara dapur nya itu.

Adel sudah tak merasakn sakit seperti sebelum nya lagi ketika makan, mumgkin ada rasa ngilu saat merasa selang yang bergeser mengenai selaput hidung. Dengan lahapnya Adel telah menghabiskan makanannya, Gracia yang nyeka sekitar hidung.

"Maaf ya, Dedek ngerpotin kalian" Setelah mengatakan itu Adel menundukan kepala, merasa tak enak harus merepot kan.

"Oh iya sayang, gimana hasil tes DNA nya" Sean membuka topik membicaraan agar tak ada sesi nangis menangis, jujur saja Sean sudah tak sabar mendengar berita baik.

"Loh berarti hasilnya udah keluar dong?"

"Kok Mami gak bilang sih kalo tes nya udah keluar"

"Sudah sudah kalian ini, sengaja Mami ngak kasih tau dulu biar kejutan. Nih kalian liat sendiri saja" Gracia mengambil amplop coklat dari kantong lalu nyerahkan pada Sean dan diikuti yang lain, sedang Gracia mengerat kan pelukan nya pada Adel, Adel tak tinggal diam iam membalas melukan nya dan mengumpat di cekuk leher Gracia.

"Yang ini serius" Tanya Sean yangg masih tak ayal melihat apa yanng tertulis.

"Mami..." Serempak memeluk Adel, Adel yang merasa binggung mencoba melonggar kan pelukan tersebut.

Adel menatap Mami nya dengan merasaan bingung, Gracia menyodorkan sebuah kertas untuk mengetahui apa yang sebenar nya tejadi. Dengan perlahan tapi pasti Adel membaca surat keterangan dirinya.

Adel meneguk selavina nya dengan susah payah, pandangan yang sudah berlinang air mata, bahunya yang sudah naik turun. "Hikss... jangan tingalin Dedek lagi, Dedek takut hikss" Tangis nya sudah pecah rasa haru dan takut datang diwaktu yang bersamaan.

Gracia kembali memeluk Adel, tak kuasa menahan tanggis nya kala mendengar Anak bungsu nya menangis dengan rasa takut yang kembali saat mengenang masa lalunya yang kelam. Hatinya merasa dicabik cabik.

Tak lumput dari sekitarnya yang juga ikut memeluk Adel "Dedek jangan merasa takut lagi okay, disini kan ada Papih, Mamih, Kakak dan Abang abang Dedek" Tenang Aran.

"Dedek jangan merasa sendiri lagi, kan disi ada kita yang sayang sama Dedek"

Malam ini adalah malam yang penuh arti. Mereka sudah melepas kan melukan, Gracia mulai mendengar dengkuran halus yang menandakan Adel sudah terlelap.

"Yang sini biar aku yang bawa Dedek"

૮₍'˶• . • ⑅ ₎ა


Hari telah berganti dengan hari yang baru, kini tepat nya genap satu minggu Adel belum juga berangkat sekolah .

"Dedek jangan gini ah, Mami gak suka" Ucap Gracia yang terus di selendoti Adel, bukannya tak suka Adel mengintili Gracia yang tengah memasak.

"Hehe... say sowwyy Mami"

"Sudah sudah, mending Dedek tunggu aja ya di meja makan" Adel yang mendengar pun lalu melengus pergi. Gracia hanya mengeleng.

"Pih, Dedek besok mau masuk sekolah" Ucap Adel yang membuat semua mata tertuju ke dirinya.

"Besok Dedek udah boleh lagi ko" Ucap Sean seraya mengelus surai rambut milik Adel.

_

_

____________________________________________

____________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

YEY!! AKHIR NYA NATIO FAMILY FULL PERSONIL

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

YEY!! AKHIR NYA NATIO FAMILY FULL PERSONIL

DIKIT DULU YAK UP MALEM INI,
KYAK NYA LAGI MUSIM PEOPLE COME AND GO DEH?

VOTE & KOMEN 🌀

SABI KALI FOLLOW

Where Are You?【Natio Family】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang