PENDERITAAN

19 1 0
                                    

"Aku, Rain."
"Yap, kalian tidak salah dengar. Rain namaku, dan aku tinggal di kota besar, Aku mempunyai satu teman tetapi.. Yah, semua hancur begitu saja. Aku anak tunggal dari keluarga yang sederhana, aku tergolong murid yang cukup pintar untuk seorang murid baru. Kalau aku mengingat masa masa itu, aku rasa aku akan menginginkan diriku untuk terjebak saja di waktu itu selamanya. Sepertinya, mengenalnya adalah kesalahan bagiku."
*suara hujan dan petir*
"AHAHAHAHAHAH, Momen tolol yang takkan pernah aku lupakan , kini menjadi mimpi buruk yang selalu menghantui ku." rain menepis air mata yang mengalir

"Aku pikir setelah kejadian itu, Aku akan melupakan nya,tetapi... Ahahahahah that's a bullshit."

"Kalau dipikir pikir, saat itu goblok juga ya? eheheheh. "

Rain bangkit dari tempat duduknya, dan berjalan menuju ruang tengah.

"Arzaza aurellie araya.. indah sekali nama mu. Aku pikir, aku lah yang paling mengenal mu. Tetapi.. kenyataan itu berbanding terbalik dengan semua fakta pahit yang selama ini kau simpan" *suara petir memecahkan keheningan di ruang itu*
Rain mengambil Bingkai foto saat mereka berdua masih bersama
" Semua Pertemanan mu padaku, itu PALSU! " Rain melempar bingkai foto itu hingga pecah dan berserakan.
*hiks*  "untung saja, kamu sudah pergi dari sini..." Rain terduduk lemas sembari menangis sesegukan, sesekali ia melihat keluar jendela dimana hujan sedang berlangsung. "aku... Menyesal."

RAIN TIDAK SUKA HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang