ANAK BARU YA?

13 1 0
                                    

*kring kring!!" " WOY AWASSS!
*gubrak* 
"sshhh, Aduhh! hati hati dong kalau naik sepeda! punya mata ga sih? pajangan doang ya?" Ucap Rain sembari memegangi kaki nya yang tertimpa sepeda.
"Eh eh, sorry ga sengaja, eh.. ada kucing lewat tadi jadi ga liat" Ucap orang itu
"*suara laki laki?*" Rain membatin
"Alah alasan aja Lo, bukannya minta maaf, les dimana si pinter banget ngeles nya." Rain mendongakkan kepalanya ke arah laki laki yang ada di hadapannya itu, lalu menatap sinisnya.
"eh, kum*n, ngapa? ya gua emang pinter" Jawab laki laki itu dengan penuh percaya diri.
"heh, kalau Lo pinter, harusnya Lo juga harus pinter buat gunain mata, kalau Lo gabisa pake mata, copot aja gih, ada yang lebih membutuhkan daripada Lo!" Rain mencoba bangkit perlahan
"wowowo, santai neng. Sini gua bantu mau ga? kaki Lo lecet lecet gitu, ga tega gua" laki laki itu memberikan sedikit pertolongan untuk membantunya berdiri.
"Lo kok masih nanya mau di bantuin apa nggak sih? ya bantuin lah bego, gimana dah ni orang, katanya pinter " Rain perlahan meraih tangan laki laki itu dan bangkit.
"waduh, berdarah dikit tuh, bisa jalan Lo?" tanya laki laki itu dengan basa basi.
" Lo liat ga? gue berdiri aja udah susah, apalagi jalan lah. Udah! mending Lo anter gue ke UKS sekolah gue pake sepeda Lo ini, gue gamau tau! " Rain mendorong pelan bahu laki laki itu.
"eh eh eh! iya iya, Lo sekolah di mana?" Laki laki itu membenarkan sepeda yang tadi sempat tersungkur.
"hmm, sekolah Negri Gamon, " Rain masih memegangi kaki nya yang lecet itu.
"hah? kita satu sekolah dong? tapi ko seragam Lo beda?" Tanya laki laki itu dan mempersilahkan Rain duduk di belakang.
"ya, gue murid pindahan,Lo kelas berapa?" Rain mengikat rambutnya menggunakan karet yang ia gunakan di pergelangan tangannya.
"gua anak XI 1, kelas gua mah unggulan nih murid nya lumayan dikit"
"ohh, kalau gue.. aduh gatau lupa deh, belum di cek juga, intinya gua sama sama kelas XI tapi ga tau kelas mana" Rain menjawab sembari menduduki kursi belakang sepeda.

Laki laki itu mulai mengayuh sepeda lipat itu dengan sangat lincah dan cepat, terkadang ia mengobrol sedikit dengan Rain seputar sekolah lama nya itu.
"Lo anak pinter kah?"
" ya, ga terlalu lah, tapi nilai gue lumayan bagus" Rain menyeka angin yang terus bertabrakan dengan rambutnya menggunakan tangan nya yang lentik nan putih itu.
"btw kita hampir mau sampai nih" jelas laki laki itu sembari memperlambat laju sepeda yang tadi sangat energik.
" oh iya kah? btw sekarang udah jam 06.29 loh" Jelas Rain dengan sangat santai.
"HAH? 06.29?! DIKIT LAGI MASUK DONG!" Ia kini kembali melaju kan Kayuhan sepeda nya itu sekuat tenaga, tetapi hasilnya nihil, baru saja ia bangga karna waktu pas Pasan, ternyata Hari ini adalah hari Senin, yang dimana pukul 06.20 seluruh siswa sudah baris di lapangan sesuai kelas masing masing. 
"maaf dek, upacara sudah ingin di mulai, karena kalian berdua datang terlambat, silahkan berbaris di barisan yang berbeda" Sela Satpam menghalangi jalan mereka.
"aduh pak, saya terlambat juga gara gara dia pak, yaudah yang penting tolong bawa dia ke UKS ya pak, kaki dia cedera soalnya tadi" Laki laki itu turun dari sepeda, lalu satpam itu membantu Rain perlahan menuju UKS.

" Eh kamu anak baru ya? ko hari pertama udah sakit aja sih? " Tanya guru muda nan cantik sembari mempersilahkan Rain duduk dan mengambil beberapa peralatan obat.

" eh iya Bu, saya tadi tertabrak sepeda pas lagi jalan makannya jatoh" jawab Rain kesakitan.
"oalah, hati hati atuh jalannya, oke udah ibu obatin sedikit ya, ibu kasi Betadine dikit aja, nanti juga sembuh" Bu guru pun bangkit dan memberikan pamitan kepada Rain.

"hai, kamu anak baru itu ya?"
" eh, i-iya.. " Rain merasakan ada hawa yang berbeda.
" omong omong kita sekelas nih, duduk sama aku ya?"

.
.
.
?

RAIN TIDAK SUKA HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang