Jonggun menyerngit bingung, alis nya mengkerut.
"Huh? Apa ada masalah pada matamu?" Tanya nya seraya menatap semakin dekat, keadaan [M/n] bagaimana? Wajah nya sudah memerah hingga ke leher. Ah iya, jonggun juga bingung apa yang di katakan [M/n], karena bahasa yang terdengar asing.
"Uh iya, mata gue burem." Ujar nya sedikit gugup. Bodoh, sangat bodoh. Lagi lagi [M/n] berbicara bahasa Indonesia, akibat terlalu gugup dirinya jadi salah berbicara.
Sadar akan kesalahan nya, [M/n] meralat kata kata nya menggunakan bahasa korea yang langsung terlintas di kepala nya.
Setelah [M/n] meralat perkataan nya, jonggun mengangguk paham. Lalu dia melirik kantung plastik yang di pegang [M/n].
"Mau ku bantu? Itu cukup banyak, kurasa kau kesulitan."
Siapa sangka ternyata seorang jonggun mau membantu dirinya, walaupun dia merasa seperti lansia yang harus dibantu, [M/n] tetap senang.
"Ah iya terima kasih." [M/n] menyerahkan dua kantung plastik yang lumayan berat, sebenarnya dia masih bisa tuh bawa sendiri, tapi mau modus aja. Keberuntungan tu gak dateng seratus kali.
Tanpa sadar, ryuhei, mandeok, dan yoosung yang sudah terkapar lemas menyaksikan kejadian itu. Apa yang baru mereka lihat? Jonggun membantu seseorang membawa barang belanja? Besar kemungkinan itu kenalan nya, karena saat bertarung ryuhei sadar kalau saat [M/n] lewat jonggun tak mau menyerang nya. Secara kan [M/n] udah ngeliat pertarungan mereka, bisa aja di laporin ke polisi walaupun ga ngaruh karena duit yoojin.
'Mungkin pria itu bisa di gunakan' Batin ryuhei.
o0o
"Sekali lagi terima kasih." [M/n] membungkuk sopan setelah dia menaruh kantung plastik itu. Kemudian dia beranjak pergi ke dapur untuk memberikan teh, karena cuaca di luar juga dingin.
tuk!
[M/n] menaruh nampan yang berisi dua gelas teh, kemudian dia duduk di hadapan jonggun dan menyesap teh hangat itu.
"Kau bisa meminum nya untuk menghangatkan diri."
Jonggun mengangguk pelan tanda mengerti.
Aneh, rasanya aneh. [M/n] tidak biasa berada dalam situasi canggung, biasanya jika seperti ini dia dan teman nya bercanda tawa. Si surai pirang menghela nafas, kemudian menatap lekat jonggun.
"Maaf, kenapa kau membantu ku tadi? Kurasa kau sedang ada pekerjaan." ujar [M/n] santai, tapi jantung nya sudah meledak karena gugup.
Tidak di jawab, jonggun masih sibuk menikmati teh hangat itu. Mungkin efek dirinya berjalan di cuaca dingin tanpa mengenakan baju.
[M/n] tersenyum maklum, kesal rasanya tapi jonggun ini satu satunya karakter favorit [M/n].
Jonggun menaruh gelas yang sudah kosong itu, dia kemudian berkata "Kau terlihat cukup kesulitan, lagipula jarak pandang mu minim kan," Kata nya seperti memastikan sesuatu. [M/n] tentu sadar, jonggun bertanya untuk memastikan kalau dirinya tidak bisa melihat jelas pertarungan mereka. Karena gelagat [M/n] saat jonggun berada di depan nya seolah memastikan kalau dia itu manusia.
padahal Itu cuma reflek mas emen karna gugup.
"Iya, jarak pandang ku terbatas."
Jonggun mengangguk paham, kemudian dia berdiri dan menyampaikan pesan pada [M/n].
"Jika melewati tempat itu berhati-hati lah, daerah di sana cukup rawan." Ujar nya seraya melambai, [M/n] diam sejenak. Oh sial, jonggun berjalan pergi tanpa menggunakan baju.
"Tunggu dulu." [M/n] menepuk bahu kokoh jonggun, membuat si empu berhenti. Kemudian M/n] berlari ke atas kamar nya, mengambil satu kaos hitam dan memberi nya ke jonggun.
"Pakai lah, udara di luar lumayan dingin."
[M/n] menyerahkan pakaian itu ke tangan jonggun, si empu nya menerima dan langsung memakainya. Beruntung perbedaan tubuh mereka tidak terlalu jauh, jadi pakaian itu muat walaupun sedikit mencetak otot tubuh nya.
"Hati hati." [M/n] melambai dan di balas jonggun, kemudian pria itu menghilang di gelap nya malam.
"Nah, pasti dia bakal dateng lagi buat balikin baju itu. Memang gue jenius." Sombong sekali, memang si itu cerdik. Secara kan di luar memang dingin, jadi ngasi kaos itu pilihan yang bagus walaupun memang kaos nya ga terlalu tebal ya. Kasi jempol dong ke mc narsis kita yang lagi nyisir rambut nya kebelakang seolah olah dia tu keren.
DONE, JANGAN LUPA VOTE YA SAYANGGGGGG
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗟ee x 𝗣ark.「Edisi Jonggun boti」
FanfictionSeme ngerebutin uke? halah udah biasa, gimana jadi nya uke ngerebutin seme di saat panas nya perlombaan merebutkan kertas merah Choi Dongsoo