Disini lah mereka sekarang, di rumah [M/n]. Jonggun duduk seraya menyesap teh hangat yang [M/n] berikan, tangan kekar itu mengeratkan selimut tebal yang membalut tubuh nya.
Jonggun terlihat seperti kepompong
"Jadi, kenapa kau tiba tiba berlari ke arah ku dan-"
Jonggun memotong ucapan [M/n], ia terlalu mali mengakui fakta kalau ia memeluk [M/n] beberapa menit yang lalu.
"Aku mau menawarkan sesuatu." Ujar jonggun tanpa melihat wajah [M/n], ia sibuk menikmati teh khas Indonesia yang [M/n] dapat dari Leomord sebagai hadiah sudah mau bekerja.
"Tawaran apa?" Tanya [M/n] penasaran, tapi firasat nya merasa kalau ini bukan berita bagus?
"Apa mau mau menjadi partner ku dalam bekerja?"
Uhuk!
"Anying." [M/n] terseda liur nya sendiri, perkataan jonggun membuat diri nya salah tangkap. Partner, partner sex?!
"Partner kerja." Sahut Jonggu kemudian, ia bisa menyadari ekspresi kebingungan lawan bicara nya.
"Oh?" [M/n] terdiam, batuk yang ia alami menghilangkan tanpa aba aba. Sudah berapa keanehan yang ia alami saat ini? pertama mulai dari Choi dongsoo yang mampir ke cafe nya, jonggun yang memeluk nya, dan sekarang pria yang di juluki Shiro Oni itu mengajak [M/n] menjadi partner kerja? Terlalu tiba tiba..
"Bayaran nya besar, 5 juta won. Bagimu mungkin sangat besar.." Jonggun mengecilkan suara nya di ujung kalimat, [M/n] bisa mendeng nya. Untuk rumah kecil sederhana seperti ini 5 juta won sudah lebih dari cukup. Lagi pula ia tinggal sendiri, Leomord tidak butuh makan atau minum.
"Terima aja bang." Leomord berbisik padanya, [M/n] ngangguk ngangguk.
"Ya, boleh. Aku terima." Jawab nya seraya menggenggam tangan jonggun, biasa nya kan gitu jabat tangan kalo mau kerjasama atau apalah itu. itu modus pls
"Jadi aku mulai kerja nya kapan?" Tanya [M/n] penasaran, tangan nya melepas jabatan yang ia lakukan barusan. Jonggun menatap tangan nya. "Besok.." Sahut nya, pria itu melamun.
[M/n] berdiri dari sofa yang ia duduki, kaki jenjang nya melangkah menuju toilet. Jonggun mengeratkan selimut yang ia gunakan, kemarin malam pria itu bertarung tanpa henti di tengah deras nya hujan. Kertas merah berhasil di dapat kan seong Yohan, kini jonggun harus merebutnya kembali. Tentu setelah tangan nya pulih sepenuhnya, pulih kenapa? saat melawan Yohan dkk, tangan kiri jonggun patah. Itu sebab nya tangan kiri nya belum bisa bergerak bebas.
o0o
Jonggun berpamitan pada [M/n] dan Leomord, ia melipat selimut yang tadi di gunakan dan berjalan pergi. [M/n] melambai ke arah pria itu, setelah nya jonggun menghilang dari pandangan [M/n].
tak!
Pintu rumah [M/n] tutup.
"GUE. KENAPA. NERIMA. TAWARAN. JONGGUN?!" Teriak [M/n] histeris, seperti ia akan terlibat pertarungan rumit.
"Gue ga bisa ninju orang atau apalah nama nya. Leo bantuin gue njing." [M/n] memeluk kaki leo dan memasang wajah memelas, laki laki itu memutar malas mata nya. Resiko [M/n] kan? Kenapa ia menurut pada leo tadi.
"Bodo amat deh bang, kamu juga kok bisa nerima saran ku gitu aja. Aku kan cuma bercanda." Kesal Leo, ia menarik paksa kaki nya. Menyebabkan wajah [M/n] mencium kaki leo.
"Bangsattt!" [M/n] berguling di lantai dan menjambak rambut nya frustasi, lima juta won memang lebih dari cukup. Tapi itu belum termasuk biaya rumah sakit! karena jika menjadi partner park jonggun.. Dapat dipastikan setiap pulang bekerja [M/n] terluka. Pria itu maniak bertarung, bisa saja [M/n] yang jadi samsak nya kan?
"Mending abang mandi sekarang, mumpung air di bak udah penuh."
"Auch!" [M/n] mengelus pantat nya, menatap nyalang si pelaku.
"Gausa nendang nendang, gue mandi juga ni!" [M/n] berdiri kesal, ia berjalan menuju kamar mandi tanpa mengambil handuk dan langsung membanting pintu.
"Ga waras ya?"
______________________________________________
Maap hik hik, author up nya dikit banget. Belakangan dada kiri auth sering sakit banget. Nyut nyutan gitu, lagi kurang sehat juga. Tapi di usahain double up kok 😘😘😘😘🎀🎀🎀🎀
![](https://img.wattpad.com/cover/371937711-288-k551536.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗟ee x 𝗣ark.「Edisi Jonggun boti」
FanficSeme ngerebutin uke? halah udah biasa, gimana jadi nya uke ngerebutin seme di saat panas nya perlombaan merebutkan kertas merah Choi Dongsoo