Mencari Cara 1

130 5 0
                                    

Saat ini aku sedang dikantor sibuk mengurus jaminan kesehatan pekerja. Selain itu HC pusat meminta untuk mengirimkan evaluasi kinerja pekerja disini baik yang lama dan yang baru.

Jam makan siang tiba, aku menyelesaikan makan siangku dengan cepat agar aku bisa segera kembali ke mejaku untuk menyelesaikan pekerjaan hari ini.

Pukul 15:00 pekerjaanku selesai, aku bisa merilekskan otot-otot tubuhku. Aku masih berfikir keras bagaimana cara mengajak Brian Wijaya untuk datang kesini. Kalau alasan untuk bertemu Frandy, itu ga mungkin. Apalagi dia sudah meninggal dan menjadi hantu. Sekarang dia tinggal di kota J juga, jauh banget dia dateng kesini. Pusing ah, nanti aja mikirinnya.

Jam pulang kerja tiba, aku menuju taman dan duduk disana menikmati sore hari yang dingin. Kulihat Logan masih dengan rutinitas nya lari sore di lapangan, dia yang menyadari aku duduk di taman melambaikan tangan, aku balas lambaian tangan juga. Dia kemudian beristirahat menghampiriku.

*Logan : kamu sedang apa ?

Menikmati sore yang dingin, ucapku.

*Logan : masih nyeri ?

Apanya yang nyeri ?

*Logan : itu lubang kamu.

Sudah tidak nyeri lagi.

*Logan : syukurlah

Barangmu yang super besar dan panjang itu tidak bisa asal masuk saja. Ujarku.

*Logan : iya tau, seharusnya aku melakukan pemanasan terlebih dahulu agar lubangmu rileks dan kamu tidak merasakan nyeri.

Aku mengangguk dengan polosnya.

*Logan : apakah kamu mau kita melakukannya lagi dengan pemanasan terlebih dahulu.

Apa ? Kamu benar-benar membuatku kesal Logan, dia langsung berlari sambil tersenyum. Dia menuju gedung fitnes. Bule gila ngode ngajak main lagi.

Aku segera pulang karena langit sudah mulai gelap. Tiba-tiba Andy telpon. Halo sayang.

*Lagi apa ?

Lagi jalan menuju mess, kamu ?

*Masih dikantor, lembur.

Udah makan ?

*Belum, bentar lagi makannya.

Makan dulu, jangan sampai telat.

*Iya sayang. Kirim pap dong.

Tuh, udah gelap disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tuh, udah gelap disini.

*Sayangku makin ganteng aja, jangan lama-lama diluar nanti masuk angin.

Iya sayang.

*Kamu hati-hati ya disana, jangan sampe kamu diapa-apain sama laki-laki disana.

Aku terdiam, dia mengingatkan aku kembali. Aku jawab, iya sayang. Ya udah nanti kita sambung lagi ya. Selamat bekerja sayang.

------

Malam ini, aku berbaring sambil memikirkan cara mengajak Brian kesini. Gimana caranya, gimana caranya, ucapku.

Pukul 02:00 Frandy datang seperti biasa. Aku bilang aku belum ketemu cara untuk mengajaknya kesini, kamu tau kan itu bukan hal mudah. Apa yang dia paling ingat tentang kamu ?

*Frandy : dia pernah bilang sangat senang duduk berdua denganku melihat matahari terbit dari atas bukit.

Kalian sering kesana ?

*Frandy : setiap hari Sabtu pagi kami selalu kesana berdua.

Apalagi ?

*Frandy : gelang yang kamu pakai adalah pemberian Brian untukku, jika dia melihatnya pasti dia akan langsung mengetahuinya.

Terus?

*Frandy : dia selalu komplain jika aku tidak menggunakan parfum **** saat bertemu dengannya, menurutnya wangi parfum **** membuatnya tenang dan nyaman.

Emang wangi parfum apa, merk apa, belinya dimana ?

*Frandy : wangi ******, merk ******, beli di ******

Waduh, jauh ya kamu belinya, parfum mahal.

*Frandy : iya, itu parfum pemberian nya.

Ooh gitu. Kamu bantu aku mikir juga gimana caranya ngajak dia kesini.

*Frandy : iya, ya udah kamu tidur lagi ya.

Seperti biasanya dia membuatku tidur.

======

Cerita berikutnya : Mencari Cara 2

======

Mess KaryawanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang