Takut dengan Logan

98 3 0
                                    

Pagi ini aku bangun dalam pelukan Logan, kulihat kami berdua dalam kondisi telanjang. Kurasakan lubangku nyeri, aku langsung emosi, apa yang dia lakukan kepadaku semalam. Logan bangun ucapku dengan mendorong tubuhnya kesamping. Logan panggilku, dia mulai membuka mata. Kamu memperkosaku lagi ? Dia diam saja lalu memelukku sangat erat.

*Logan : aku sayang kamu Aldo, aku sangat bergairah melihatmu. Aku merasakan kenyamanan dan kepuasan denganmu.

Bukan seperti ini caranya, tegasku. Lepaskan pelukanmu.

*Logan : tidak akan kulepaskan, jika kamu marah semakin kueratkan pelukanku.

Aku akan teriak biar semua orang dengar, geramku.

*Logan : silakan kalau kamu ingin teriak, yakin kamu berani, terus orang lain tau apa yang kita lakukan.

Aku terdiam, karena aku tidak mau orang lain tau orientasi ku dan apa yang baru saja terjadi.

*Logan : kenapa diam, takut ? Kamu sudah menolak cintaku Aldo, anggap saja kita saling memberikan kenikmatan dan kasih sayang.

Lepasin sekarang, aku benar-benar marah denganmu Logan. Aku sudah punya pacar, kamu paham kan bahasa Indonesia.

*Logan : tidak akan aku lepaskan pelukanku, jika kamu marah padaku akan kubuat kamu kembali lemas tak berdaya di kasurku.

Logan, teriaku. Kamu sudah gila,

Aku sudah putus asa tidak bisa melepaskan tubuhku dari pelukannya yang erat, semakin aku coba semakin erat dia memelukku.

*Logan : jangan teriak-teriak nanti orang lain dengar, langsung bibirnya aku kenyot, dia berusaha berontak namun tetap kalah.

Logan stop, kurasakan barangnya mulai menegang kembali. Stop logan, stop, ucapku.

*Logan : mau aku lanjutkan ?

Stop, oke aku tidak akan marah padamu asal kamu lepaskan aku dan aku akan pulang ke kamarku.

*Logan : apa jaminannya kalau kamu tidak marah sama aku ?

Aku diam, mencari jawaban. Oke kita tetap berteman. Sekarang lepaskan pelukanmu.

*Logan : oke, tapi kalau aku pengen lagi bagaimana ?

Kamu sudah gila Logan, lubangku nyeri akibat barangmu yang super besar dan panjang.

*Logan : masih marah ? Ya udah tidak akan aku lepaskan. Nanti lama-lama kamu terbiasa dan menikmatinya.

Aku akhirnya mengalah, oke aku tidak marah dan kamu tetap temanku. Sekarang lepaskan aku.

*Logan : oke, kukenyot bibirnya dalam-dalam. Kulepaskan pelukanku. Dia langsung bangun dan memakai pakaiannya dan menuju pintu untuk keluar.

Sialan umpat ku, buka pintunya.

*Logan : dengan tersenyum kuhampiri dia, masih marah ? Kupeluk tubuhnya dan kudorong kedinding.

Aku tidak marah, sekarang buka pintunya.

*Logan : aku tersenyum sambil membisikkan nanti kita main lagi ya. Pintu kubuka, dia langsung bergegas keluar. Aku tersenyum melihatnya.

------

Setibanya dikamarku. Anjing kamu Logan, aku frustasi memikirkan apa yang barusan terjadi. Masih kurasakan lubangku nyeri, bule gila kamu Logan. Bisa-bisanya dia memperkosaku kembali dan bodohnya aku bisa terjebak. Kupikir dia tidak akan melakukannya lagi.

Singkat cerita setelah aku mandi dan sarapan, aku putuskan untuk mengurung diri di kamar untuk menenangkan diri. Aku izin tidak masuk kerja hari ini, alasanku sedang tidak enak badan. Aku mencoba untuk tidur agar pikiranku bisa lebih tenang.

Pukul 11:00 aku bangun, lalu mendengarkan musik sambil tiduran. Tidak lama kemudian ada yang mengetok pintu, siapa lagi ucapanku. Aku bangun dari tidurku segera membuka pintu, ketika aku buka ternyata Logan. Aku berusaha menutup pintu, namun dengan tenaga nya yang kuat mendorong pintu kamarku hingga terbuka. Dia langsung masuk kamarku dan duduk dikursi. Keluar ucapku.

*Logan : kamu marah ? Tadi pagi kamu janji tidak akan marah. Kenapa kamu tidak kerja hari ini ? Ini aku bawakan makan siang.

Bukan urusanmu Logan, silakan keluar dari kamarku.

*Logan : aku beranjak berdiri menuju pintu, lalu aku tutup pintunya dan aku kunci. Dia tercengang melihatku.

Kenapa kamu tidak keluar dan kenapa kamu kunci pintu kamarku ?

*Logan : well, kamu janji tidak akan marah denganku. Tapi kamu tetap marah-marah. Dengan sigap kudorong tubuhnya keatas kasur dan aku duduk diatas pinggangnya, tangannya aku kunci dengan tanganku. Masih mau marah ?

Kamu mau apa ? Lepaskan.

*Logan : mauku kamu tidak marah sama aku, atau aku akan lanjutkan menggagahimu. Aku masih menginginkan yang lebih darimu.

Logan, please lepaskan aku. Aku ingin beristirahat. Oke aku tidak akan marah.

*Logan : kupandangi wajahnya, jangan berontak, ucapku. Lalu kukenyot bibirnya cukup lama. Oke, aku lepaskan. Kupastikan kamu memakan makanan yang aku bawa, baru aku keluar.

Oke, ucapku pelan. Semakin aku berontak tetap kalah juga dengan nya. Dia mulai duduk di kursi, kami duduk berhadapan. Dia memandangiku yang sedang makan. Ku percepat makanku agar dia segera keluar. Selesai makan akhirnya dia keluar dari kamarku. Aku sangat lega, aku mulai takut jika bertemu dengannya. Aku memikirkan bagaimana caranya aku bisa menghindarinya. Jika aku lapor ke security akan menjadi bumerang juga kepadaku. Aku tidak mau orang lain sampai tau orientasiku.

Aku memutuskan membeli stok makanan di minimarket, lalu kembali ke kamar. Pintu aku kunci, agar logan tidak kesini lagi. Aku sangat khawatir dengannya saat ini.

------

Pukul 19:00 aku sedang menonton tv dan chat WA Andy, aku tidak memberi tahu semuanya apa yang terjadi disini. Aku sudah mengerti dia seperti apa.

Tok tok tok, siapa yang mengetok pintu. Jangan-jangan Logan, pikirku. Dengan sengaja aku tidak meresponnya. Tiba-tiba Logan mengirim WA : Aldo buka pintu, aku tau kamu didalam. Aku sangat khawatir dengan sikapnya sekarang, kenapa sangat agresif kepadaku. Aku juga tidak bisa melawan Logan karena tubuh dan tenaganya lebih besar dariku. Kalau mau kabur dari sini ya mau kemana, mau ke hutan kan ga mungkin, tempat teraman ya dikamar ini, pikirku.

======

Cerita berikutnya : Logan Memaksa

======

Mess KaryawanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang