{11}

51 29 3
                                    

Hari ini Genius clas sedang kosong entah sudah karena terlalu pintar sampai sampai guru tidak masuk atau apa lah.
"Gue bosan banget,"gumam Tasa
"Gue mau latihan memanah dulu,Lo mau ikut"tawar Eka yang hendak pergi.Tasa hanya menggeleng hari ini dia terlalu malas untuk berkegiatan.
"Oke kalo gitu gue duluan,"pamit Eka lalu pergi meninggalkan Tasa.
Tasa hanya menghela nafas berat, semua teman temannya yang lain entah kemana sekarang dia hanya sendiri di kelas.

Satu notifikasi membuat Tasa berdecak malas awas saja kalau tidak penting.

SOLVE THE PUZZLE

Cakra
Lo pada cepetan ke ruang musik sekarang

Rakha
Okkk bosq

Albi
Hmmmm

Reni
Ngapain sih

Cakra
Reni.sini aja

Tasa segera bergegas pergi keruang yang dimaksud Cakra.
Saat sudah sampai disana terlihat Cakra dan yang lain sedang mengerumuni sesuatu.
"Lo pada ngapain sih,?"tanya Eka yang lebih dulu sampai
"Lo lihat aja ,"gumam Rakha memberika jalan pada Eka.
"Haaa,itu kan kak Candra,"gumam Eka,Tasa yang mendengar itu langsung menerobos untuk melihat secara jelas.

"Bang Candra,"Dengan sedih Tasa menghampiri sosok yang dipanggil Candra tersebut.sosok yang sudah tidak bernyawa dengan luka tusukan di perut lengkap dengan pita merah.
"Sabar ya ,"ucap Maria yang sudah berada di samping Tasa.
"Tidak mariaa, bang Candra itu kakak gue meski sekedar kakak angkat gue gak bisa kehilangan dia,"gumam Tasa yang sudah menangis di pelukan Maria.

•°•

Setelah kejadian tadi,mayat Candra kembali diurus oleh sekolah tanpa ada campur tangan dari pihak keluarga.candra adalah sosok kakak yang hangat bagi Tasa .Dia sudah menganggap nya kakak kandung,Candra memang diadopsi karena karena Tasa memang selalu menginginkan sosok kakak saat masih berusia 3 tahun.
"Siapa pun yang udah bunuh bang Candra gue janji bakal balas dendam"ucapnya penuh penekanan.

821400****
Gue tahu penyebab nyokap Lo koma dan kakak Lo mati

Tasa yang baru saja membaca pesan tersebut langsung membalas nya dengan cepat.

Me
Gak usah basa basi, siapa pelakunya?

821400****
Temuin gue di rooftop sekolah

Setelah membaca pesan terakhir yang dikirim oleh nomor tak dikenal tersebut Tasa langsung bergegas pergi ke rooftop sekolah.
Saat sampai di rooftop sekolah tidak ada siapa-siapa kecuali salah satu siswa Genius clas,Leena Sahira.
"Jadi Lo pelakunya,!"bentak Tasa sambil mendorong bahu Aira .
"M..ak.sud kamu,"ucap Aira terbata bata.
"Lo kan yang udah bunuh bang Candra,"Tasa hendak melayang kan tamparan namun sebuah tangan menahannya dengan cepat.

"Jangan bertindak gegabah,"ucap Cakra dingin.
"Gue cuman pengen balas si bajingan ini,"tu njuk Tasa tepat diwajah Aira .
"Lagian kenapa sih mau balas dia, seharusnya Lo yang harus di balas,"gumam Cakra.
"Maksud Lo,?"
"Pura pura bego lagi,jelas jelas Lo yang kirim pesan ke Aira buat ke rooftop kalo gak keluarganya bakal jadi korban,"sentak Cakra.

"Gue gak pernah lakuin hal begitu,justru gue kesini karena dapat pesan kalo pelakunya ada di rooftop,"ucap Tasa tidak mau kalah
"Mana buktinya,"
Tasa memberikan ponsel nya kepada Cakra untuk membuktikan kalau dia tidak bersalah.
"Gak ada riwayat Lo yang chat sama seseorang hari ini,"ucap Cakra setelah memeriksa aplikasi hijau milik Tasa.
"Gak mungkin,"gumam Tasa dan memeriksa nya kembali dan benar saja tidak ada bukti sama sekali,tapi dia yakin kalau tadi seseorang mengirimkannya pesan.

"Gue gak nyangka sa,Lo mata-matanya,"gumam Cakra lalu meninggalkan Tasa diikuti Aira di belakang nya.Sementara Tasa hanya mematung di tempat siapa yang telah memfitnahnya yang jelas orang ini sangat pintar.
Sementara seseorang di lain sisi bangunan tersenyum sinis, rencananya berhasil.

Berbeda dengan Tasa saat ini Eka sedang sibuk di depan laptop nya.
"Hmm genius high school, terlalu sulit menebaknya ,",gumam Eka yang sedang melihat postingan para lulusan ghs.Rata rata mereka menggunakan akun anonim untuk menyampaikan peristiwa ganjil yang terjadi,dan ternyata sejak dulu pembunuhan sudah sering terjadi.

Drrrrt.. .drrrtt
"Hallo,"ucap Eka setelah menerima panggilan grup dari Cakra.
"Apa ,gak mungkin gue gak percaya,"gumam Eka
"Mungkin kita lagi di adu domba sama seseorang, sebaiknya Lo jangan gegabah Cakra,", Sahut Maria yang memang juga terhubung.
"Jadi sekarang gimana dong,"tanya Rakha
"Hfft,kita kumpul sore diruang belajar,"putus Cakra lalu menutup via panggilan

"Sa semoga ini gak benar,"batin Eka cemas.
Dia tidak yakin kalau mata matanya itu Tasa.

Sebuah artikel kembali mengalihkan perhatian Eka.

Gue angkatan 5 genius high school,gue gak nyangka bisa sekolah di sekolah elit seperti itu.Tapi gue sekarang ada di rumah sakit jiwa,gue menderita trauma yang berat.iya kalian pasti heran kenapa gue disini,itu karena gue difitnah sebagai pembunuhan yang sudah terjadi dan membuat gue stress.Ada satu rahasia ghs yang gue tahu,Lo kalo mau tahu langsung chat gue pribadi.

Eka benar benar benar muak dengan sekolah ini, kenapa dulu dia harus terobsesi sekali dengan sekolah ini.
"Gue nyesel,"batin Eka mengepalkan kedua tangannya.Eka bertekad sebelum dia lulus dari Ghs dia harus mengetahui apa sebenarnya yang terjadi di dalam lingkungan sekolah ini.apa pun resikonya itu sudah menjadi tekad Eka meskipun harus mati.
"Sebaiknya gue siap siap pergi ke ruang belajar,"batin nya lalu mulai membereskan barang-barangnya,dia memutuskan untuk membawa laptop jaga jaga kalau dibutuhkan.

SOLVE THE PUZZLE(ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang