BAB 8 < Menginap >

194 121 34
                                    

Mencintaimu adalah sebuah kesalahan yang tidak bisa ku benarkan
_____________________________________________
♡♡♡

Mencintaimu adalah sebuah kesalahan yang tidak bisa ku benarkan_____________________________________________♡♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dikamar itu hanya terdengar suara hair dryer. Narren selesai mengeringkan rambutnya, dia menyimpan hair dryer dan merebahkan diri di sofa kamar Zeyya sambil memainkan handphonenya.

 Narren selesai mengeringkan rambutnya, dia menyimpan hair dryer dan merebahkan diri di sofa kamar Zeyya sambil memainkan handphonenya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Gambaran kamarnya -+ kayak gini ya gaes)

Zeyya sebenarnya tidak tega membiarkan Narren tidur di sofa, mengingat kondisi tubuh Narren yang habis dipukuli. Tapi tidak mungkin juga mereka tidur berdua di kasur yang sama.
Setelahnya Zeyya memutuskan untuk tidur lebih dulu. Dia menyimpan handphone nya dan merebahkan tubuhnya di kasur menghadap kanan.

"Zey, lo udah mau tidur?" Tanya Narren melihat Zeyya sudah dengan posisi rebahan nya.

"Hmmm" balas Zeyya dengan mata tertutup.

JDDDUUAARRR  (anggep aja suara guntur)

Terdengar guntur menggelegar di sertai matinya lampu apartemen.

"AAAAAAA" teriak Zeyya.

Narren bangun dari posisi tiduran nya menjadi duduk, terkejut dengan suara guntur disertai teriakan Zeyya. Narren pun menyalakan flash dari handphonenya.

"Zey, Lo gak papa? Tanya Narren.

"Hikks hiikss Narreeen hikss" terdengar pelan isakan tangis Zeyya.

Narren langsung menghampiri Zeyya naik ke atas kasurnya. Narren melihat Zeyya duduk di atas kasur memeluk lututnya.

"Zey, Zeyya lo kenapa?" Tanya Narren dengan panik langsung memeluk Zeyya.

"Hikkss gue takut hikkss. Gak suka gelap hiikss" cicit pelan Zeyya Sambil mengeratkan pelukannya.

"Hussstt lo tenang, ada gue disini" Narren berusaha menenangkan Zeyya.

"Hiikkss Jangan tinggalin gue" ucap Zeyya masih dengan Isak tangisnya.

"Gak, gue gak bakal ninggalin lo. Sekarang lo tidur ya, gue disini nemenin" ucap Narren sambil merebahkan tubuh Zeyya.

Mereka berdua tidur dengan posisi saling memeluk. Narren tidak berhenti mengusap kepala Zeyya agar Zeyya tenang dan tertidur.
Cukup lama, akhirnya terlihat nafas teratur menandakan bahwa Zeyya sudah tertidur.

WONDERWALL [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang