BAB 37

109 60 22
                                    

Terimakasih karena selalu mencari jalan untuk menujuku. sekarang tujuannya sampai, jangan pernah pergi, ya.
___________________________________________
♡♡♡

"Dia ngapain disini?" Tanya Sean saat melihat Narren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia ngapain disini?" Tanya Sean saat melihat Narren.

Semua orang terdiam, keadaan mendadak jadi hening. Zeyya menarik tangan Sean perlahan. Sean hanya menatap Zeyya dengan ekspresi tanya.

"Ikut aja" ucap Zeyya lembut sambil tersenyum

Sean pun menurut mengikuti Zeyya disusul dengan Narren dibelakangnya. Zeyya membawa Sean dan Narren ke meja makan.
Sean dan Narren duduk berhadapan sedangkan Zeyya disisi lain antara Sean dan Narren.

"Mau ngapain?" Tanya Sean to the point

"Gue udah tau semuanya" ucap Zeyya membuat Sean terkejut.

"Dia yang cerita ke lo?'

"Awalnya gue tahu dari Vio kalo dulu kalian temenan, dan waktu gue makan malam di rumah Narren, gue ketemu bokap lo. Jadi Narren ceritain semuanya" jelas Zeyya

"Jadi?"

"Gue minta lo dengerin apa yang mau disampein sama Narren ya"

Walaupun berat hati, Sean akhirnya mengangguk pelan.

"Gue minta maaf. Gue hidup normal kayak biasanya dan ngebiarin lo hidup sengsara sendirian. Seolah gue menari di atas penderitaan lo. Tapi perlu lo tahu, gue juga sebenernya capek dituntut jadi anak sempurna sama papah." Narren menjeda ucapannya kemudian menghela nafas panjang.

"Maksud gue ada disini, gue mau kita baikan dan berteman kayak dulu lagi. Kalo Kita berdua, kita bisa ngelawan papah."

"Enggak perlu" potong Sean cepat.

"Apa lo mau terus-terusan dapet kekerasan dari papah? Dan menutup fakta kalo papah yang ngebunuh nyokap lo."

Sean terdiam sejenak.

"Gue gak akan biarin lo hidup sengsara sendirian lagi. Apa lo inget waktu lo sama nyokap lo di gudang tua dan ada yang ngegendong lo? Itu gue. Dan satu lagi, Bunda selalu nanyain lo, bunda khawatir sama lo."

Keadaan mendadak hening. Tiba-tiba Sean menatap Zeyya yang dibalas senyuman oleh Zeyya. Sean menghela nafasnya.

"Hmm.. gue juga minta maaf karena ngebuli lo"

Narren hanya tersenyum karena Zeyya berhasil membuat hati Sean yang seperti batu akhirnya luluh.

"Nah karena kalian udah baikan, ayok kita makan kue" ajak Zeyya sambil menggandeng tangan Sean dan Narren di kanan kiri nya.

"Gak usah pegang-pegang juga" ketus Sean sambil melepaskan tangan Zeyya dari Narren.

"Posesif banget jir"

WONDERWALL [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang