4. Elang Bahaya

69 4 0
                                    

KARENA GAK BANYAK YANG KOMEN AKU GAK DOUBLE UP
SEMOGA SUKA CERITANYA 🙇‍♀️

Kalian SMP,SMA,Kuliah,atau kerja komen dong disini➡️

SUDAH SIAP UNTUK MASUK KE ALUR MULAI KONFLIK RINGAN
SIAPKAN CEMILAN SEBAGAI PENDAMPING 😘

Sebelum itu:

DAN JANGAN JADI SILENT READERS, KARENA SETIAP SATU VOTE DAN KOMEN KALIAN SANGAT BERARTI BAGI AKU DAN SHARE KE TEMAN TEMAN KALIAN YANG BUTUH HIBURAN

Happy Reading 🤗
.........

Amarah Adel masih belum meredam usai meninggalkan Elang, harga dirinya terluka mengingat perilaku tadi. Ia sangat muak dengan sikap Elang semakin menjadi jadi setiap harinya, Adel ingin bolos saja hari ini, moodbooster nya sangat hancur.

Derap kaki Adel menuju belakang sekolah, ia melihat tembok sebagai pembatas sekolah, tanpa berpikir lagi. Adel mulai memanjat tembok yang tidak terlalu tinggi, tiba diatas Adel menjatuhkan tasnya ketanah agar ia mudah turun.

Setelah berhasil turun, Adel mengambil tasnya dan melangkah menuju warung Mbak bule yang tidak jauh lagi. Warung Mbak bule adalah panggilan dari murid SMA Aksara karena penjualnya orang berasal dari negara Spanyol dan Italia, Mbak bule orang Spanyol dan suaminya orang Italia, mereka suka Indonesia. Dan mulai tinggal di Indonesia setelah menikah, sudah menjadi rahasia umum bagi warga sekitar dan murid SMA Aksara.

"Mbak, Adel pesan bakso mercon satu ya, terus jus jeruknya" Ucap Adel melangkah masuk kedalam warung, ia melihat murid lainnya yang bolos, mereka adalah anggota venustus.

"Yoi, loh Adel kok bolos hari ini?" Kaget Mbak bule, Adel memang murid bar-bar dan nakal, tapi dirinya jarang sekali bolos.

"Iyo nih Mbak, malas, guru bikin darah tinggi" Ngeles Adel, Mbak bule mengangguk paham.

"Wih, tumben bolos Del, sini gabung sama kita" Ajak Cio, dimeja seberang juga ada Ezra dan Lucas.

Lucas Bian Austine. Cowok berperawakan tingga 191 cm, ialah paling tinggi di Venustus, hingga dijuluki Gapura Venustus. Cowok yang memiliki mata teduh itu merupakan perisai di Venustus, ia tidak suka melihat temannya terluka. Rambut ikat hitam dan kulit putih merah, ia keturunan dari Eropa.

Adel tidak menggubris perkataan Cio, ia malas berurusan dengan anak Venustus lainnya, cukup Elang membuatnya stress. Pesanan Adel telah datang dibawa Mbak bule, ia berucap. "Makasih Mbak"

"Mbak saya mau mie goreng satu ya, dibayarin Adel Mbak" Ucap Cio sembari bercanda "Oh ya sama teh manis dingin, ini Ezra dan Lucas juga Mbak samain aja, semuanya dibayarin Adel" Lanjut Cio.

"What?! Eh gak usah didengari Mbak, lo bayarin sendiri lah enak aja minta sama gue, emang gue emak lo, lo kan kaya. Harusnya lo yang bayarin gue, Mbak
dia yang bayarin saya" Ketus Adel, ia  sengaja mengerjain Cio.

"Ganteng ganteng kok gak punya duit" Cibir Adel, ia memang kurang suka dengan anak Venustus.

"Wih, remehin gue lo, gue anak tungga keluarga Raditya paling kaya se-Indonesia, gue bayarin kalau lo gak percaya sama kekayaan gue" Emosi Cio, ia sebagai anak tunggal dan cucu kesayangan merasa tersindir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EL- MINE  (on going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang