09. Pertengkaran

49 3 0
                                    

Sudah 3 hari berlalu, dan tepatnya hari Minggu, Yoshi katanya di rawat di rumah sakit akibat terkena tipes, Jihoon dan hyunsuk sedang menunggu kedatangan orang tuannya sambil menikmati kopi panas di teras.

Waktu masih menunjukkan pukul 05.55 matahari sudah mulai terbit naik, tapi kurang terlihat karna rumah mereka tertutup pepohonan yang tak tau namanya begitu besar dan setiap hari daunnya berguguran hingga akhirnya Jihoon dan hyunsuk harus setiap hari menyapu halaman.

"Kupikir harus menebang pohon itu, menghalangi pemandangan saja!" Gerutu jihoon

"Jangan.., pohon itu sudah ada dari eomma appa menikah, anggap saja kenangan, jika mau lihat matahari ya keluar saja!" Balas hyunsuk

"Huuh~ memang eomma ada suprise apa sih?, Aku jadi penasaran.."

"Entahlah.."

"Besok kan banyak murid yang Dispen, di jam besuk nanti aku dan teman teman mau menjenguk Yoshi di rumah sakit." Ujar Jihoon.

"Memang dia Kenapa?, Kok aku baru tau?" Tanya hyunsuk

"Dia tipes dan tidak masuk sekolah selama tiga hari, mashiho juga sudah mengundurkan diri dari sekolah kita.."

"Dia jadi pulang ke Jepang?"

"Huum, aku tidak tega melihat mereka yang saling mencintai harus saling berpisah.."

"Hmm aku juga kasihan pada mereka, padahal aku lihat juga mashiho mencintai Yoshi.., tapi bisa jadi ia terpaksa menerima perjodohan itu karna alasan sesuatu.."

"Ada benarnya juga, yaa mungkin-"

GRENGGG~

Belum sempat Jihoon melanjutkan kalimatnya, tiba tiba suara gerbang halaman rumah mereka tiba tiba di buka oleh sepasang orang paruh baya yang Sudah sedari tadi turun dari mobilnya.

"Itu siapa?"

Gerbang di buka, kedua orang paruh baya itu tersenyum kepada Hyunsuk maupun Jihoon secara bersamaan, tapi hyunsuk dan Jihoon masih diam mencerna pandangannya, karna kan matahari baru saja terbit.

Dan jangan lupa, keduanya Belum cuci muka karna airnya sedingin air es di kutub Utara.

5 detik kemudian, keduanya tersadar bahwa kedua orang yang sedang tersenyum kepada mereka ini adalah..

"Eomma..!?, Appa!?"

Hyunsuk maupun Jihoon berlari ke arah kedua orang tuanya sembari memeluk mereka erat, sudah hampir 5 tahun kedua orang tuanya tidak pulang ke rumah membuat rasa rindu berat sukhoon semakin tumpah di pagi ini juga.

Nangis gak?

Ya jelas keempatnya nangis lah, udah hampir 5 tahun tidak bertemu, mereka menangis menumpahkan semua rasa kerinduan mereka terhadap orang tuanya dan kedua anak anaknya.

"Anak eomma udah pada besar ya..!?" Sahut eomma sukhoon sambil mengusap kedua pipi putranya yang sudah penuh dengan air mata, kita panggil saja Lalisa, dan Appanya bernama Choi Mino.

/Maaf tapi di otak hanya nama itu yang tertulis:)/

Jadi anak anaknya memakai marga Appanya yaitu 'Choi'.

"Kami merindukan eomma dan appa..!" Ucap Jihoon dengan drama menangisnya, hyunsuk dengan mata berkaca-kaca saja sudah lebih dari cukup menurutnya, tapi melihat Jihoon, ia jadi ingin mencekik lehernya.

"Kami juga rindu kalian berdua.." ujar Lisa dengan Mino.

"Sudah Jihoon, kau nanti kehilangan akal sehat mu.." celetuk hyunsuk

Bertolak Belakang || Sukhoon✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang