13. Pulang

13 2 0
                                    

04.30

Beberapa hari telah berlalu, pagi ini Mino dan Lisa harus pergi pulang ke Thailand untuk melakukan perusahaan mereka, sebelum pergi Mino dan Lisa pergi ke rumah sakit untuk berpamitan dengan kedua putranya.

"Jaga dirimu dan hyungmu baik baik ya nak.., jika ada apa apa telpon appa!" Ujar Mino sambil memeluk Jihoon.

"Iya appa, kalian hati hati di jalan.."

"Pasti.."

Beralih dengan Lisa dan memeluk Hyunsuk dan Jihoon beserta kecupan singkat di kening kedua putranya itu sembari tersenyum tak rela harus meninggalkan mereka dalam kondisi seperti ini, tapi ia tau, Jihoon sudah bisa bertanggung jawab untuk menjaga hyungnya.

"Eomma sama appa pamit ya, jangan nakal!, Kalau Hyungmu sudah sadar, cepat Cepat hubungi kami.."

"Iya eomma.."

"Eomma sama appa pamit ya hyunsuk, cepat bangun nak." Ucap Lisa dengan mengusak surai berwarna hitam legam kecoklatan milik hyunsuk.

Jihoon juga turun untuk mengantarkan kedua orangtuanya Sampai depan rumah sakit.

"Byee!.."

Dan akhirnya kedua orang tuanya pun pergi menjauh menggunakan mobilnya, Jihoon tetap disana Sampai ia sudah benar benar tidak bisa melihat mobil kedua orangtuanya.

Setelahnya ia pun kembali ke ruang inap hyunsuk, keadaan rumah sakit masih sedikit sepi karna pasien lainnya belum pada bangun, hanya ada beberapa.

Duk!

"Aduh!." Gaduh seseorang saat Jihoon tidak sengaja menyenggolnya.

"M-maaf Nuna!, Aku tidak tidak sengaja, apa kamu terluka?" Tanya Jihoon pada wanita yang terlihat lebih tua darinya tengah menggiring Alat infus di sebelahnya.

"His! Kau ini punya mata atau tidak!?, Padahal ini terang karena ada lampu!" Gerutu gadis itu kesal.

"M-maaf Nuna, aku tadi buru buru.." ujar Jihoon.

"Yasudah lah tidak apa apa, memang kamu mau kemana?, Menjenguk seseorang?" Tanya gadis itu.

"I-iya Nuna, aku sedang menjaga hyungku, dia koma.."

"Ohh.. hyungmu, kenapa?"

"Dia kecelakaan karna mencariku.." jawab Jihoon berat.

"Jangan drama seperti itu, dia pasti tidak Suka, kau masih mending, tidak seperti ku!.."

"Memang Nuna kenapa?"

"Aku mencelakai adik ku, ibuku, ayahku, dan temanku, haha! Gila bukan?.." seru gadis itu malah tertawa dan membuat Jihoon bergidik ngeri.

"Kenapa Nuna tertawa?, Memang apa yang terjadi.."

"Mau ke taman saja, aku pegal terus berdiri dengan satu tongkat!" Ajaknya.

"Baiklah..!"

Mereka pun berjalan menuju taman di belakang rumah sakit sambil menunggu matahari terbit sebentar lagi, di taman itu hanya ada beberapa orang saja temasuk mereka.

"Jadi?"

"Aku mencelakai keluarga dan teman- ah tidak, bukan mencelakai tapi tepatnya aku memb*n*h mereka.."

"Apa!!?" Celetuk Jihoon syok sambil membungkam mulutnya sendiri.

"Yaa aku memang anak iblis, aku memb*n*h mereka karna mereka selalu meremehkan dan tidak memperhatikan atau pun peduli padaku, dan sedangkan adikku hanyalah anak angkat, aku menjaganya dengan baik dan penuh kasih, tapi di mata orang tuaku aku seperti orang Jahat dan mereka selalu membandingkan diriku dengan orang lain, jika aku tidak bisa, aku di siksa oleh kedua orang tuaku sendiri tanpa ampun!..

Bertolak Belakang || Sukhoon✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang