bab-2

1K 81 0
                                    

🔥

🚀Happy Reading Guys🚀



"Dad, mom, come on. Sama Shani? Astaga!" Ucap Aldo.

"Ya, ga ada tapi-tapian Aldo..."

"Pah, please lah, Aldo ga akan mau, atau pun niat nikah sama cewe modelan kayak dia pah. Dia tuh cewe nya kasar pah, intinya Aldo ga mau" Ucap Aldo yang kekeh, dan tak peduli akan ucapan nya itu.

"Shani juga ga akan mau Pi, nikah sama modelan cowo jalanan kayak dia. Masih banyak Pi cowo di luar sana, kenapa yang papi, sama mami jodohin harus cowo kayak dia sih?!" Balas Shani dengan lebih kesal ke ke dua orang tua nya.

"SHANI! ALDO! CUKUP! KALIAN SAMA AJA YA! NURUT ATAU KALIAN BERDUA KAMI USIR DARI RUMAH, DAN GA DAPAT HARTA WARISAN, FASILITAS, DAN APAPUN DARI KAMI LAGI! MAU KALIAN!?" Ucap Gracio, dan Nabin.

"Sialan lo Shan, lu ga akan pernah tenang di tangan gue, gue bakal jamin hal itu. Hidup lu bakal sial di tangan gue Shani. Haha!" Batin Aldo, dengan senyum smirk.

"Aldo menatap Shani dengan tatapan benci, sebenci-benci nya."

"Aldo, jangan gitu lah, kasian sama Shani kali" Ucap Zee, dan Anin.

"Diam lu Zee! Lu enak bisa milih pasangan hidup! Lah gua!?" Ucap Aldo meninggi. Dan menatap tajam Shani.

"Apa lo natap-natap gue kayak gitu!?" Tanya Shani menantang.

"Bugh."

"Bugh."

"Bugh."

"Aldo meninju Shani keras, karena sudah tak bisa menahan amarah nya."

"Bugh."

"Bugh."

"Bugh."

"Balas Shani yang tak tinggal diam saat Aldo meninju diri nya."

"Aldo! Shani! Stop ya!" Tegur kedua orang tua mereka.

"Akhirnya Shani dan Aldo pun saling diam. Wajah mereka sama-sama lebam, tapi wajah Shani lebih lebam di banding dengan waja Aldo. Mungkin karna Shani wanita (?) dan dia lebih lemah."

"Liat wajah kalian! Lebam-lebam semua" Ucap Naomi yang tidak suka melihat perkelahian itu.

"Aldo aja sama cewe yang belum sah aja gitu, apa lagi... Sah" Gumam Marsha pelan, tapi mampu di dengar oleh Zee.

"Hustt. Meng, ah, doain aja yang terbaik buat mereka..." Balas Zee lembut, dan mengelus tangan Marsha. Marsha pun mengangguk.

"Udah ya, ayo kita makan aja, Aldo, Shani kalian tetap di sini (Ruang tengah). Obati satu sama lain, kalau mama ga liat, awas aja kamu Aldo. Ambil di situ P3K nya. Saling obati, bukan saling tinju." Anin, dan lain nya pun pergi ke meja makan dan meninggal kan Shani dan Aldo berdua.

"Aldo mengambil kotak P3K nya, dan mengobati wajah Shani dengan perlahan."

"Sorry, tadi gua kebawa emosi, jadi gua langsung ninju lu, tanpa tau tempat, waktu, dan posisi. I'm so sorry" Aldo pun selesai mengobati luka lebam Shani, dan mengelus sedikit rambut Shani.

"E-eh, eumm. Aldo, gua juga salah, gua minta maaf. Gua yang mancing emosi lu tadi, gua minta maaf Do..." Ucap Shani pun mengobati luka lebam di wajah Aldo.

"Yang lain melihat itu pun melihat Aldo dan Shani seperti ini pun langsung tersenyum kecil, bahagia."









Yaaw hello

Memang Aldo mau terima Shani?

Dan

Memang Shani mau terima Aldo?

Vote guys!

"My Enemy, My Lover." DELSHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang