Pindah Kamar

415 36 2
                                    

"LOH BARANG GUE KEMANA?" Teriak Harua histeris saat membuka lemari dan isinya bukan bajunya dia. Serta saat melihat nakas, semua yang familiar hilang.

"Gue lupa ngasih tau, lo sama Nicholas dituker tempat tidurnya sama staff. Kayaknya barang-barang lo ada di kamarnya Jo," info Juju sebagai leader.

Harua langsung ngibrit lari ke kamar sebelah tanpa ketuk pintu. Bener aja baju dan barang yang ada di nakas udah di sana semua. Tertata rapih.

"Kak Juju! Kenapa gue dipindah? Kamarnya paling pojok, tau sendiri gue suka pipis tengah malem, takut lah jalan di lorong buat ke kamar mandi," protes Harua berjalan lemas mendekati leadernya yang sedang mengeringkan rambut dengan hairdryer.

"Keputusan staff, dia juga nyuruh gue buat bimbing lo sama Jo biar terus deket. Kayaknya mereka mau narik audien pake genre lgbt," jelas Juju sambil terus sibuk mengeringkan rambut.

"Hah? Jadi maksud staff rapat tadi dia mau gue sama kak Jo akting kayak pasangan gitu?!" Pembahasannya sudah dari pagi tadi, namun Harua baru saja paham maksud dari staffnya.

Juju ngangguk. "Gak cuma lo doang yang diminta gitu, gue sama Nicholas udah dari awal &AUDITION diperintah begitu."

"Kaka gak nolak?"

"Engga, itu juga alasan penjualan album solo kita rada tinggi dari member lain. Lakuin aja, anggap kalau lo akting jadi temen deketnya Jo bukan pacarnya dia. Toh yang ngerasain bonus kalian juga."

Harua mengangguk-angguk sepenuhnya mengerti. Benar, hanya berakting dekat di depan kamera. Selebihnya berperilaku normal.

🥨🥨🥨

Keesokannya member &TEAM sedang dalam persiapan rias wajah untuk promosi di suatu stasiun TV korea.

Jo duduk diam menatap bayangannya di cermin sambil melihat kesibukan staff yang mengurus rambut dan wajahnya. Kemudian kameramen terlihat berjalan kearah nya untuk merekam behind the scene.

Di luar sana staff memberikan dua cup coffee pada Harua dan memerintahkannya untuk memberikan kepada Jo.

Harua menurut karena tahu jika Jo sedang disorot kamera. Sampainya di samping Jo, pria pendek itu menyerahkan coffee.

"Halo Luné! Kami akan tampil sebentar lagi, lihat detail ku," Harua menunjukan riasan di bawah matanya yang dipenuhi gliter dan beberapa stiker bintang.

Di belakang kameramen seorang staff yang memegang papan berjalan memberi isyarat untuk memuji Harua. Jo menelan ludahnya, perlahan ikut bergabung pada frame Harua.

"Luné! Oyasumi!" Jo menatap Harua yang kembali berbicara. Ia hanya ingin menghindari pandangan dengan staff yang terus mendesaknya untuk memuji make up Harua.

Kesalahan kecil yang berhasil membuat Jo dipanggil sebelum menuju panggung. Staff perempuan memukul pelan lengan Jo dengan gulungan kertas.

"Kau masih belum paham peran mu?"

Jo menunduk. "Maaf."

"Sepertinya kau tidak mau menjadi idol terkenal ya?"

"Saya ingin, tapi caranya tidak seperti ini."

Helaan nafas terdengar jelas dari staff. Ia mengelus bahu Jo yang jauh lebih tinggi darinya. "Tidak apa, benar katamu tidak semua harus diraih dengan cara ini. Lakukan saja semaumu, tapi perlahan saja bisakah kau dekati Harua saat di depan kamera?"

Jo menatap sang staff. Ia tidak percaya jika staff tersebut mengerti apa yang dirinya khawatirkan. Jo mengangguk. "Akan ku lalukan perlahan saja."

"Good! Sekarang kembali ke dalam."

tbc...

 To-Do Love  [ JORUA ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang