-*⁠.⁠✧28 - Pernah Jatuh ✧.*-

8.3K 714 3
                                    

28 - Pernah Jatuh

Sekarang sudah jam makan malam. Semua anggota keluarga berada di ruang makan, lengkap, tidak ada yang tidak hadir.

Itu titah Fransisco pagi ini.

Sylvester duduk di tengah-tengah Lauriel juga Damien, satu baris dengan Margareta, Eleander, juga Theodore. Sementara yang lain berada di baris lain. Mengecualikan Fransisco yang duduk di kursi kepala keluarga.

"Mommy tadi kemana?" Sebelum hidangan pembuka di sajikan, Sylvester bertanya. Pasalnya setelah pulang dari mansion Rodrigo tadi dan Lauriel keluar dari mobil, ia langsung menghilang.

"Mommy ada urusan tadi." Lauriel menoleh, ia tatap balik netra biru es yang menatap dirinya polos.

"Urusan?" Alisnya bertaut, Sylvester tidak mengerti urusan yang di maksud oleh Lauriel.

"Iya, urusan yang di lakukan semua wanita."

Sylvester malah semakin jadi tidak mengerti maksud penjelasan Lauriel, tapi dirinya berlagak mengangguk-anggukan kepala mengerti.

Sebenarnya sih urusan yang di maksud oleh Lauriel itu hanya sekedar merawat diri.

Hidangan pembuka selesai di hidangkan. Fransisco menginterupsi, suaranya membuka acara makan malam.

Hidangan pembuka selesai, di lanjut oleh hidangan utama. Selesai, di lanjut lagi oleh hidangan penutup. Yang di mana para anggota keluarga akan berbincang-bincang ringan. Berbincang sembari memakan makanan penutup.

"Perkumpulan empat marga besar akan berlangsung satu hari lagi."

Fransisco berucap. Semua langsung sigap mendengarkan. Fransisco menangkupkan kedua tangannya di atas meja, netra tajamnya menatap lurus ke arah depan.

"Selama itu juga kita, Dimitri mempersiapkan diri."

Dimulainya perkumpulan empat marga besar, juga di mulainya pelaksanaan rencana jahat para penguasa-penguasa yang bermusuhan dengan empat marga besar.

Empat marga besar memang adalah atensi yang memiliki kekuasaan tertinggi. Tapi, hal tersebut masih tidak memungkinkan untuk para penguasa yang haus akan kekuasaan menundukkan diri di hadapan empat marga besar.

Para penguasa pastinya akan menghalalkan berbagai cara untuk membuat empat marga besar jatuh. Fransisco hafal betul, apa yang akan di rencanakan para penguasa itu. Teroris, mata-mata, pengracunan, pengeboman, pembunuhan. Semua hal itu adalah cara yang halal bagi para penguasa.

Fransisco sudah membuat daftar. Daftar yang di mana nama-nama anggota sasaran empuk bagi para penguasa untuk mereka incar.

Semua keamanan itu di lakukan guna kesejahteraan Dimitri. Dirinya tidak ingin mengulang lagi. Kejadian empat belas tahun lalu, yang di mana Dimitri pernah jatuh.

Butuh banyak usaha dan pengorbanan untuk merangkak lagi ke puncak dengan derai air mata serta luka.

Fransisco tidak ingin sang istri, anak, serta cucunya merasakan hal itu lagi.

-*.✧Sylvester✧.*-

Makan malam sudah berakhir, kumpul keluarga rutin pun juga sudah berakhir. Sekarang adalah waktunya untuk tidur. Itu titah yang berlaku bagi Sylvester.

Tapi Sylvester tidak bisa tidur. Ia akhirnya memilih untuk membungkus tubuhnya dengan selimut tebal, serta menetap di balkon kamar.

Musim dingin masih saja menetap. Tidak ingin beranjak. Seperti bulan dan matahari, dua atensi yang selalu singgah di atas sana.

Sylvester [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang