"Galen kemana sih? Kok lama banget?".
Nara, gadis itu terus mengecek handphonya. Berharap laki-laki itu segera datang menjemputnya, karna jam sudah menunjukan pukul 06:50, artinya sebentar lagi pelajaran akan segera dimulai, tetapi dirinya masih setia menunggu galen.Harapan nara seketika musnah begitu saja saat melihat pesan singkat galen.
Galen💓
Galen
"Ra, maaf aku
gak jadi jemput kamu".Mee
"Loh kenapa emang?
Kamu lagi sibuk?Galen
Red
Nara tidak berniat untuk menanyakan lebih lanjut lagi pada galen, ia sedikit kesal dan kecewa. Dirinya sudah lama menunggu tetapi hasil nya apa?.
Nara terpaksa harus jalan kaki mencari taxsi atau angkutan umun. Padahal jam sudah mepet banget tetapi ia tak kunjung menemukan taxsi ataupun anggukan umun lewat.
Brumm
Suara motor yang tidak asing di telinga nara terdengar berhenti tepat di samping gadis itu.
"Ra... "panggil aksa, membuat lamunan gadis itu buyar.
"Buruan naik"titah aksa, nara tak ada pilihan lain. Sebentar lagi gerbang sekolah akan segera ditutup. Mau tak mau ia harus bareng bersama aksa. Galen? Ah itu mah urusan belakangan, yang penting dirinya tidak terlambat. Salah siapa dirinya tidak menjemputnya.
Nara menghampiri dan langsung naik ke motor sport aksa.
"Pegangan, gue mau ngebut" ucap aksa sebelum dirinya menancap pedal gas.
Aksa mengendarai motor sport-nya dengan kecepatan di atas rata- rata. Motor hitam pekat itu membelah jalan raya yang cukup padat akan kendaraan.
***
Sampai di sekolah nara menjadi pusat pandangan semua murid. Sebab dirinya datang bersama aksa siswa baru yang terpopuler, bukan hanya ganteng tetapi, aksa juga jago bermain bola basket.
Saat nara dan aksa menyusuri koridor sekolah yang cukup ramai. Banyak pasang mata yang menatap mereka berdua. Dengan terang- terangan mereka membicarakan aksa dan nara.
"Sa! Gue malu"cicit nara.
Aksara menaikan satu alisnya
"Kenapa malu bareng gue?" dengan polosnya nara mengangguk."Eh- eh, magsud gue tuh gue malu bareng lo, karna kan lo itu murid baru yang tengah ngetrend di sinih." jelas nara.
"Gue serasa jadi artis deh sa."lanjut nara.
Tampa sadar kini mereka sudah sampai di kelas. Terlihat di bangku yang di tempat nara, galen menatapnya dengan tatapan yang menusuk.
Galen berjalan kearah nara yang memantung di depan pintu kelas.
"Pulang sekolah tunggu di parkiran!" bisik galen terdengar seperti ancaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destruction
Teen FictionKematian orang tuanya begitu jelas di hadapanya sendiri membuat dirinya hampir gila. Di tambah pacarnya yang Selalu memprioritaskan sahabtanya. Ternyata dari balik semua ini mereka ada hubungan tanpa sepengetahuan siapa pun termasuk nara. Tetapi d...