9.Destruction

9 3 0
                                    

"DI HARAPKAN KEPADA SELURUH SISWA- SISWI ELEXCIOR INTERNASIONAL HIGH SCHOOL UNTUK SEGERA BERKUMPUL DI LAPANGAN UTAMA" demikian suara lantang salah satu anggota osis melaluli mikrofon yang menggema di seluruh penjuru sekolah.

"Loh ada apah inih?" tanya Samantha,  jarang sekali ada pemberitahuan di luar acara penting.

Nara, mengedigkan bahunya"Ngak tau, kesanah yuk" ajak Nara, menarik tangan Samantha.

Mereka berdua berbondong- bondong, bergegas menuju lapangan utama dengan sejumlah pertanyaan yang semakin mengguncang jiwa penasarannya.

Riuh perbincangan para siswa terhenti ketika penguruh osis tiba di atas mimbar dan menggambil alih mikrofon dan memulai pengumumanya.

"Selamat siang" ucap pak Gibran, di atas mimbar sekolah. Pak Gibran merupakan, Bapak kepala sekolah di sekolah ini.

"Siang!" ucap seluruh murid, guru- guru beresta stapnya.

"Bapak, akan mengumumkan bahwa sekolah kita akan melakukan turnamen basket antar sekolah dengan sekolah SMA PERMATA HIGH SCHOOL "

Turnamen sangat di nanti- natikan oleh seluruh siswa maupun siswi . Karna biasanya di adakan satu tahun satu kali atau bisa sampai tiga kali.  Jadi siapapun itu jangan sampai melewatkan hari dimana turnamen akan di laksanakan.

Salah satu pengurus osis memberikan buku catatan yang berisi nama- nama siswa yang akan mengikuti turnamen basket.

"Yang terpilih tahun ini adalah seperti biasa pasti galen--" riuh tepuk tangan memenuhi seisi lapangan, sedangkan yang di sebut namanya itu hanya terseyum bangga di barisan para osis paling depan.

SMA  ELEXCIOR         SMA PERMATA
-GALEN.                              -GALANG.
-AKSA.                                 - DAVID.
-ALGA.                   VS         -RASYA.
- LIAM.                                -BASTIAN.
-ANGGA.                              -ILHAM.

Kevin, renzo dan alga. Sedang melihat di papan mading sekolah, ternyata teman mereka juga ada ( AKSARA ALGASKARA DEWANTARA dan ELZA RAVENDRA ALGANTRA) di daftaran nama- mana siswa yang ikut berpartisipasi dalam turnamen bola basket.

"Wihh gila!" seru mereka bertiga, saat melihat nama  aksa dan alga mereka  di papan mading.

Alga, membenarkan jas hitam yang melekat pada dirinya seraya menyungar rambutkan ke samping. Bukan ke belakang seperti yang di lakukan orang pada umumnya. Seperti itu lah alga "Gue kitu loh" ucapnya dengan bangga.

"Emang lo, bisa main basket?" Kanza, seolah- olah sedang bertanya pada liam.

"Alah...., boro- boro main basket Za, masa kecilnya tuh...." liam menggantungkan ucapanya.

"kurang asik! Ngak pernah main basket kayak kita eaaakk" ledek  liam dan harsen secara bersamaan ,diiringi gelak tawa mereka bertiga.

"Ngomong apa lo hah,.... Ngomong apa?" ucap alga kepancing emosi.

"Sini kalo berani!" tangtang kanza ,mereka bertiga maju dengan gagah, menghampiri trio curut itu.

Kevin, maju selangkah dari teman- temanya sambil merentangkan
kedua tanganya. " Ngak asik ngak masalah bro--"

"Ha-h?" melongo kanza, liam dan harsen.

"Yang penting ngak kurang
ganteng" lanjutnya seraya menyungar rambunya ke belakang.

Hal itu tentu membuat geng curut tersulut emosi dan protes. Sehingga ke duanya berdebat dan di saksikan banyak siswa- siswi, bahkan ada sebagian yang mengabadikan moment dengan cara memfidionya.

Kebetulah hari ini semua guru- guru dan anggota osis sedang melaksanakan rapan untuk acara turnamen nanti.

"Ngak papah ngak ganteng yang penting laku!" balas liam sombong.

"Enakk!" timpal harsen, membuat geng curut terbahak- bahak.

"Buktikan dong kalo laku, gue juga yang punya gebetan 1945, ngak di pamer- pamer---"

Kevin menyenggol bahu alga "Kenapa?" tanya kevin basa- basi.

"Takut yang ngaku- ngaku laku iri!" lanjut alga menepuk dadanya bangga.

"Oke, kita buktikan" final trio curut, mengulurkan tangan nya.

"Kita buktikan aja- buktikan aja tapi ujung -ujung nya kalah terus!" cibir renzo.

"Mending simpen aja lah kata-kata lo"

"BUKTI -  BUKTI -  BUKTI KALAH" ucap kevin dan alag diiringi dengan gelak tawa.

Trio curut, tersulut emosi dengan sangaat membara, mereka kembali menarik tangan mereka yang tak sama sekali di jabat oleh mereka bertiga.

"Awas lo!" geram kanza.

Renzo, mendekat ke arah teman- temanya" eh guys cabut nyu bau" ucap renzo menutup hidung mancungnya.

"Aduhhh!"

Kanza, liam dan harsen, begitupun dengan alga dan kevin. Mengerutkan dahi nya bau apah yang di magsud dengan renzo itu.

"Bau apah, bau apah?"

Terjadilah keheningan sesaat, membuat semua orang yang berada di sana menjadi sangat penasaran, pasalnya renzo belum menjawab bau apah yang di magsud remaja laki- laki itu.

"Bau jomlo akut!" lajut renzo, tertawa terbahak- bahak dan meninggalkan mereka semua.

Tentu hal itu membuat ke dua geng syok di buatnya.

"Sekalinya ngomong nyeleyit nya minta ampun!" ke dua geng abrud itu geleng- geleng kepala.

***

"Siapa tuh yang kemarin habis baikan
sama pacarnya, bahagia bener kayak nya kemarin- kemarin galau teross!" seru Samantha bersorak ria, sedang kan Nara ia memilih untuk seyum ,tidak tau harus ngomong apa.

"Sewot bangett, emangnya lo jomlo" ucap Alga membuat samantha menatapnya sinis.

"Suka- suka gue, mulut- mulut gue, emangnya elo isi otak nya cewek semua, dasar buaya kakap !" balas Samantha tak kalah sengit.

Hal itu tentu mengundang gelak tawa.

"Hhaha.... "

"Kena ulti rasain lo" Renzo, tak habis pikir dengan jalan pola pikir alga.

"Adududuh.... Kacian amat kena ulti neneng samantha" timpal kevin, menoel bahu alga genit.

"Bengke lo!" kesal Alga.

"Wihh, si ganteng baru datang, dari mana aja lo?" tanya Alga, ke pada aksa yang baru saja dateng.

"toilet " balas Aksa seadanya.

Maaf guys baru bisa update soalnya lagi sibuk hihihi...

Thenk you for wathacing

Jangan lupa comen and fote.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DestructionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang