eps 4

66 5 0
                                        

terukir senyuman ku yang terus-menerus terpancarkan dari kedua mulutku

siapa yang ga senang coba??di ajak istri control untuk pertama kali coyyy,ya pastinya gembira lah hahaha

"napa lu senyum-senyum sendiri dari tadi" ucap seorang wanita yang tak asing bagiku,ia masuk ke dalam taksi yang sudah ku pesan

"ahh enggak kok"ucap ku sembari tersenyum tipis

keyla hanya mengangguk dan duduk di kursi, keheningan terjadi di perjalanan pulang sesekali supir taksi bertanya dan aku menjawabnya

setelah perjalanan 1 jam,kita sampai di depan rumah ku,kulirik keyla ternyata dia tertidur pulas, ya tuhan ciptaan mu sungguh sangat sempurna.

dirinya sang pemilik wanda purnama, di ukir oleh tangan dewi. matanya, bukan kerlip semesta namun labirin galaxy yang memikat para perindu keindahan untuk berlayar dalam samudra irisnya. bibirnya menulis puisi tanpa kata, menggoda para penulis untuk merangkai frasa yang tak kan pernah cukup tuk memuja. dalam, dirinya. bersatu simfoni alam yang tak terkatakan dalam puisi, hidup yang akan terus menulis dirinya sendiri  dalam kitab keabadian.

"eh neng ini abang gendong masuk ya,kasian kalo di bangunin" ucap supir taksi padaku menawarkan bantuannya dengan ramah

dih enak aja pegang-pegang badanya,aku aja yang serumah sama dia belum pernah pegang-pegang

aku segera menggeleng cepat "enggak bang,gapapa biar aku aja yang gendong masuk,oh iya ini uang nya bang ya makasih" ucap ku memberi uang gocep kepada supir taksi itu

setelah itu aku menggendong tubuh mungil keyla dengan berhasil hati agar tidak terbangun dalam tidur nya yang lelap serta nyenyak

kubuka pintu rumah setelah itu menaiki tangga satu persatu dengan hati-hati setelah itu membuka kamarnya untuk meletakkan tubuh nya di atas kasur dengan lembut

Deg

sialll..kenapa belahannya terlihat saat aku menaruh tubuhnya

besar

pink

kencang

itu yang ku lihat, yaampunnn lea kenapa kamu seperti orang pedo Plakkk aku menampar kedua pipiku dengan cukup keras agar tidak memikirkan hal mesum seperti itu

ku segera menuju pintu dan menutup nya dengan perlahan, setelah itu menuju teras rumah untuk merokok dan menetralisirkan pikiranku yang mesum ini

ku ambil bungkusan kanker itu dengan merek MO setelah itu ku nyalakan dengan korek,ku hisap dalam dalam lalu ku hembuskan di langit' yang cerah walaupun terik

tidak sadar aku telah menghabiskan 3 batangan kanker itu,dan saat ini aku menghisap batangan kanker yang ke 4

Clek

suara pintu terbuka memperlihatkan Keyla yang menatapku dengan tatapan tajamnya

aku segera mematikan rokok ku itu dan memandanggi bidadari surga yang di depan ku ini, ya tuhan dia sangat sangat cantik

"Lo ngerokok?sejak kapan lo ngerokok" ucap keyla menghampiri ku dengan kursi rodanya dengan tajamnya menatap ku

aku menelan ludah ku sendiri,sial kenapa saat ini dia seperti ingin menerkam ku seperti elang "ahh iya saya merokok" ucap ku

"gue tanya sejak kapan lo ngerokok" ucap keyla dengan mengambil bungkusan kanker itu,dan masi menatap ku dengan tajamnya

"sejak lulus SMA lalu ken-" mataku terbelalak melihat Keyla melempar bungkusan kanker itu dengan santainya

"gue liat Lo ngerokok,lo tidur di luar" ucapnya dengan nada menekan dan masuk ke dalam rumah dengan kursi rodanya itu

Deg

kenapaa...kenapa dia perhatian kepadaku??apa dia mulai jatuh cinta kepada ku??ah ga mungkin dia lesbian dong,ahh perlakuan manisnya membuat banyak kupu-kupu di perutku

*
*
*

ku kenakan pakaian celana jeans bagy ku serta kaos lengan panjang berlogo tengkorak serta sepatu putih

*baru kemarin rasanya libur, sekarang udah kerja ae yak* ucapku menggerutu dalam hati

"mau kemana lo?kok rapi gini?" ucap keyla yang sedari tadi memperhatikan ku

aku tersenyum lembut kepadanya "saya akan bekerja di caffe mungkin pulang agak malem,kalo makan malem ada mbok iyem di bawah,biar dia yang masak" ucapku

hanya degemam yang kudengar dari keyla,aku pun pamit pergi dari rumah menuju garansi ku,menaiki motor kesayangan ku itu.

oh yaa mbok iyem itu ART di rumah karena permintaan tante Vivian, mungkin tante Vivian khawatir sama anaknya kali yaa atau tante Vivian ga percaya sama aku...ah sudahlah jangan memikirkan hal yang tidak penting saat berkendara bahaya euy

ku parkiran motor kesayangan ku di parkiran khusus karyawan, ku liat Reyhan tersenyum padaku sembari melambaikan tangan nya

aku menghampiri nya "gila gila lo kemana aje sebulan ambil cuti" ucap Reyhan kepadaku terkekang

aku yang bingung akan menjawab apa hanya tersenyum kikuk "udahlah ayo masuk, udah mau shift kerja kita" ucap Reyhan meninggal ku begitu saja??

aku pun mengangguk dan mulai bekerja di caffe dengan serius dan telaten, seperti biasa caffe ini selalu ramai pengunjung,baik yang muda maupun tua dan perempuan serta laki laki

jadi pengen punya caffe sendiri deh, hahahaha halu ketinggian ga ada modal buat bangunya apalagi tanah mahal di negri wakanda, kok jadi curhat gini yaa hahaha

"eh gue denger denger anaknya pak William lumpuh loh" ucap pemuda di sebrang sana

aku masi bisa mendengarkanya karena sedang memberesi gelas gelas yang kotor

"masak si?ga percaya ah gue, orang cantik cantik gitu kok lumpuh" timpal pemuda satunya

"bener gue liat di berita, kalo lumpuh beneran pasti sayang si sama cantiknya, tetapi pak William kek ga peduli gitu ga si" ucap pemuda itu

aku hanya menghela nafas kasar lalu pergi dari sana membawa gelas gelas kotor untuk di cuci

kenapa hatiku panas ya?saat pemuda pemuda itu membicarakan tentang Keyla?kenapa rasanya ingin sekali menghajar mereka ya??ada apa dengan ku tuhan..

Reyhan yang melihat ku termenung secara dia menepuk pundak ku "lo gapapa le?" ucap Reyhan dengan sedikit khawatir

aku tersenyum "iya gapapa cumak kecapean,hari ini caffe lagi rame ramenya" ucapku

Reyhan hanya mengangguk lalu pergi meninggalkan ku di sana

the distance between us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang