Pagi yang indah kini Aryandra siap memasuki sekolah Sihir betapa sedihnya Aryandra disaat- saat hari pertama sekolah nya Aryandra hanya diantar oleh kakeknya. Yaitu, Maheswara. Aryandra pun tidak tau keberadaan Ayah dan Ibu nya."Kakek, kenapa Aku hanya di antar oleh Kakek? Kenapa Ayah dan Ibu tidak ikut mengantarkan Aku di sekolah apalagi hari pertama." Aryandra menangis memeluk Kakeknya.
"Kakek paham kalo Aryandra sedih, hari pertama sekolah harus ceria, jangan bersedih,yah! Aryandra terus belajar dan pokus dengan impian." Kakek menenangkan Aryandra yang kini diselimuti kesedihan.
Tidak terasa perjalanan yang memakan waktu kini telah tiba. Aryandra dan Kakek disambut oleh Professor Williams, dan kedua penjaga.
"Daneswara, engkau telah tiba sudah lama aku menunggu kedatangan mu di sekolah Sihir ini." Kebahagiaan Professor terlukis diwajahnya.
"Maafkan Aku William. Membuat mu menunggu lama.
" Tidak apa-apa Sahabat ku, jadi pemuda ini bernama Aryandra? Professor William mendekati Aryandra yang berada di belakang kakek nya.
"Iya ini cucu ku, aku akan menitipkan Aryandra disini, anggap saja seperti cucu mu,"Ucap Daneswara.
"Jadi kamu namanya Aryandra, yah? Nama yang bagus, ayok sini nak! Panggil Professor William kepada Arya.
Aryandra baru pertama kali bertemu Professor Williams. Professor Williams adalah kepala sekolah di Magic School. Dan merupakan sahabat Daneswara sewaktu muda dulu.
"Iya Pak, nama saya Aryandra Daneswara. Saat ini Arya berumur 16 tahun." Ujar Aryandra tampak gugup disaat memperkenalkan diri.
"Masih muda, Jangan salah pergaulan, yah! Baiklah Aryandra ayok ikut Professor, kamu akan menyukai sekolah Sihir ini terlebih lagi Aryandra akan mendapatkan teman baru.
"I- Iyah prof."
Aryandra melangkahkan kaki nya dan memasuki sekolah. Aryandra tiba-tiba merasakan ada bisikan untuk mendatangi sumber suara tersebut.
Aryandra yang menutupi telinganya di perhatikan oleh kakeknya dan Professor Williams.
"Ada apa Aryandra, Mengapa menutupi telinga mu?" Prof Williams merasa bingung apa yang membuat Aryandra menutupi telinganya.
"Seperti ada bisikan yang ingin membawa ku ke suatu tempat Professor"Jawab Aryandra masih menutupi telinganya.
"Perasaan kamu saja Aryandra, ayok lanjut jalan." Daneswara mencoba menenangkan Aryandra lalu melanjutkan perjalanan menuju kelas."
Aryandra masih memikirkan bisikan itu, Aryandra kini takjub melihat siswa yang menggunakan Sihir nya ada yang terbang dan menghilang. Aryandra langsung melupakan bisikan disaat memasuki sekolah.
"Kakek coba lihat mereka, mereka bisa terbang dan menghilang. Apakah aku bisa seperti mereka."
"Tentu saja Aryandra, kamu akan mempelajari itu dari Professor Williams dan guru magic lainnya."
"Apa yang kakek mu bilang itu benar Aryandra, disini kamu akan di latih dan diberi tugas untuk menyelesaikan misi. Setiap menyelesaikan misi Aryandra akan mendapatkan satu butir kristal.
Guna, kristal itu untuk menaikkan level mu." Professor menjelaskan secara detail akan kegunaan butir-butir kristal tersebut."
Terimakasih sudah membaca!
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGIC SCHOOL
FantastikMenceritakan seorang pejuang untuk membebaskan tanah kelahiran nya, dari cengkraman penyihir jahat.