Tempat kejadian, nama, dan lain-lain adalah fiksi. Tidak ada maksud untuk menyebutkan seseorang di dunia nyata. Tidak disarankan bagi anak berusia 17 tahun kebawah.
***
"Hah, apa yang kamu katakan?!" Seorang anak laki-laki menunjuknya ketika telinga kecilnya mendengar gumaman Sabiru.
Sabiru mengangkat bahunya. Ia memiringkan wajahnya, "aku tidak bilang apa-apa tuh." Katanya dengan wajah tanpa dosa.
Anak laki-laki mendekati Sabiru dan mencengkram kerah pakaian Sabiru. Pipinya merah karena marah dan hidung jeleknya kembang kempis.
"Kamu tahu apa hukum bagi seseorang yang sudah menghina keluarga bangsawan terutama dari Wangsa Theodoramus!"
"Tapi aku tidak menghina siapapun."
"Kamu...!!!"
"Ada apa ini? Kenapa kalian berisik sekali?"
Suara tegas seorang bocah lainnya membuat anak-anak yang sedang memojokkan Sabiru tadi langsung terdiam. Sabiru menengok ke belakang, mendapati duke Ethan dan seorang anak perempuan cantik dengan rambut merah muda menawan dan mata berwarna biru safir cantik datang dengan dua orang pelayan di belakang keduanya.
Duke Ethan memberikan isyarat bagi kedua pelayan untuk pergi menggunakan tangannya. Dan setelah kedua pelayan itu pergi, tangannya terlipat di depan dadanya dan menatap Sabiru.
"Mengapa kamu ada disini? Kamu hanya anak jalanan pelukis batu." Ejek Duke Ethan.
Tatapannya dingin membuat tangan kecil Sabiru mengepal lebih erat. Bisa dirasakannya bocah-bocah sok kaya dibelakangnya menertawakannya karena perkataan Duke Ethan.
"Oh, aku disini karena Pak Tua Arus mengundangku."
"Apa!? Tidak mungkin!!" Anak perempuan disebelah Duke Ethan berseru tidak percaya.
"Hey, miskin! Berani-beraninya kamu berbohong di depan calon grand Duke Gallagher dan pemimpin wangsa Theodoramus di masa depan!!" Salah seorang anak kecil berseru sambil melempar sebuah sendok hingga mengenai kepalanya. Sabiru bergeming. Mata Obsidian nya menatap lurus pada Duke Ethan seakan menantang.
"Hei, Ethan. Anak ini sangat menarik, kalau dia benar-benar diundang oleh Pak Tua Arus maka dia seharusnya orang yang istimewa." Anak perempuan merah muda berkata sambil bergelayut manja di lengan Duke Ethan.
Duke Ethan menghela nafas. Buku-buku jarinya sudah mengepal bersiap untuk meninju wajah Sabiru namun dengan seseorang yang bergelayut ditangannya membuatnya memutuskan untuk menyerah.
"Terserah." Katanya.
Phew... Jika saja Duke Ethan ini bukan budak cinta sejak kecil mungkin aku sudah dihajar sampai bonyok.
Diam-diam Sabiru menghela nafas lega. Ia tersenyum ketika nyawanya terselamatkan.
Duke Ethan dan anak perempuan merah muda berjalan terlebih dahulu. Akan tetapi, anak perempuan itu berbalik, menatap Sabiru dan menyunggingkan senyum kecil yang manis.
"Hai, aku Evangeline Kyriotte."
"Uhm, halo. Aku Sabiru."
Evangeline Astacha Von Kyriotte adalah pemeran utama wanita dalam novel "The Next Wife of The Half-God". Sabiru sudah menyadarinya sejak awal karena perempuan itu sangat mirip dengan apa yang di deskripsikan dalam novel-wajah kecil, rambut merah muda seperti bunga sakura yang baru mekar, mata sebiru batu safir dan bibir merah muda merekah yang sangat kontras dengan warna kulitnya yang seputih boneka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] I Will Make This Story Have No Second Lead
FantasiaLangit baru saja kehilangan ibunya dan untuk mengatasi kesedihannya dia mencoba membereskan gudang di belakang rumahnya. Diantara tumpukan barang yang menjadi sampah, Langit mengambil sebuah novel yang terjatuh. Novel berjudul "The Next Wife of The...