Pertemuan Dengan Anak Sombong

40 10 0
                                    

Tempat kejadian, nama, dan lain-lain adalah fiksi. Tidak ada maksud untuk menyebutkan seseorang di dunia nyata. Tidak disarankan bagi anak berusia 17 tahun kebawah.

***

Keesokan harinya Sabiru bangun pagi seperti biasa, memasak makanan dan setelah ayahnya pergi bekerja dia akan membersihkan rumah.

Begitulah aktivitas sehari-hari Sabiru namun kali ini berbeda. Dia tidak pergi ke rumah Ollia atau ke opera hari ini karena Ollia dan grupnya pergi ke desa lain yang jauh untuk pertunjukan berikutnya.

"Aku bosan sekali. " Sabiru bergumam.

Dia sedang berbaring ditempat tidur sambil menatap jendela informasinya.

Minus 10%.

Hanya itu yang sedari tadi dilihat oleh Sabiru.

Saat pertama kali melihat notifikasi itu muncul dia tidak menyangka duke yang terkenal pendiam dan tidak peduli apapun kecuali pemeran utama wanita dia bisa mendapatkan ketertarikannya.

"Minus 10% itu adalah upaya yang cukup besar."

Sekarang dia memikirkan bagaimana dia akan bertemu dengan putra mahkota.

[MOTHER'S WISH]

[SUB MISSION: CAPAI KETERTARIKAN ETHAN GALLAGHER 5%
BATAS WAKTU: 30 HARI
HADIAH: "PERLINDUNGAN MARABAHAYA"]

"Huh?"

Sabiru menatap sub mission di depannya. Sub mission kali ini sedikit... Bagaimana dia harus mendeskripsikannya? Mungkin mengejutkan.

Dia tertarik pada hadiahnya.

Novel "The Next Wife of The Half-God" Adalah novel historikal fantasi romantis. Di dalam novelnya terdapat banyak konflik yang rumit selain kisah percintaan pemeran utama wanita. Contohnya, percobaan pembunuhan pasukan revolusioner, perdagangan obat-obatan, dan jangan lupakan perang yang akan terjadi di Kerajaan Nochstone melawan Kerajaan Lourdes.

Setelah mengingat hal itu lagi Sabiru menyadari bahwa terlibat dengan duke dan putra mahkota maka sama saja seperti terjun ke dalam bahaya.

Pemeran utama wanita itu hanya beruntung bisa hidup sampai akhir cerita karena di dalam ceritanya pemeran utama adalah anak kesayangan. Tentu saja keluarganya yang kaya raya akan melakukan apa saja untuknya.

Sedangkan dia?

"Bahkan aku tidak yakin Tuhan pun akan melindungiku."

Sabiru menghela nafas pasrah. Memikirkan bagaimana caranya dia bisa mendapatkan 5% itu saja sudah membuat umurnya berkurang dua tahun.

Lebih dari itu, dia sangat bosan. Tidak ada yang bisa dia lakukan lagi di rumah.

Tidak ada gadget yang bisa dia mainkan dan apapun.

"Kecuali... "

Memikirkan sebuah ide terlintas, Sabiru bangkit dari tidurnya. Ia mengganti pakaiannya dan pergi keluar setelah mengunci pintu rumah.

Kakinya yang kecil berlari ke jalan ramai yang sering dilewatinya ketika pulang dari opera. Dan seperti dugaannya, Finn Schilder di sana, sedang melukis dinding sendirian.

[BL] I Will Make This Story Have No Second LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang