BAB 2

854 50 0
                                    


la anggap manis itu terjadi lagi dua bulan kemudian. Di tangga darurat sebuah Hotel bintang lima.

Mark masih mengenalinya. Namun kali ini situasinya sedikit berbeda. Dari jarak satu meter ia bisa mencium aroma manis.

Dan pria itu terengah-engah sembari

menutupi kelenjar di belakang lehernya.

Mark tahu ada yang salah.

Feromon yang dikeluarkan beraroma seperti

Vanilla yang sangat manis.

Aroma itu begitu kuat hingga Mark kesulitan untuk menahan dirinya

"Dimana Alpha-mu?
Apa kau punya Alpha ?"
Mark menebak bahwa Omega ini kemungkinan besar belum memiliki Alpha,

karena dia bahkan tidak mencium aroma Alpha disekitarnya. Tapi dia tetap bertanya untuk memastikan "Tidak. Aku tidak punya Alpha

"Bagaimana dengan penghambat? Kau
memilikinya

Haechan menggelengkan kepalanya. Dia berniat membelinya nanti tapi tidak di sangka dia mengalami panas lebih cepat dari jadwal biasanya. Napasnya semakin tidak teratur dan aroma feromon disekitarnya semakin menguat Mark tidak punya pilihan lain selain membawanya ke karnarnya, jika tidak Alpha lain mungkin akan mulai terkecoh dengan aroma manis itu.

Dan itu akan berbahaya.

Begitu pintu di tutup. Arorna manis menyebar ke seluruh ruangan.

mark juga mulai kesulitan untuk

mengendalikan dirinya. Rasanya ia ingin segera menjatuhkan Omega itu di bawahnya.

Dibawah kendali panas, Haechan tidak bisa

mengendalikan dirinya. Apalagi didepannya

saat ini berdiri Alpha kualitas tinggi.

la hanya ingin Alpha itu menyentuhnya.

la ingin Alpha itu menandainya.

la ingin Alphal

Dan nalurinya mengalahkan semua

kewarasannya.

Haechan mendorong pria itu dan

menyudutkannya di dinding.

Dan segera menciumnya.

Ciumannya sangat panas dan lidahnya

dengan berani masuk untuk menjelajahi
pihak lawan.
Selama ini tidak pernah ada Omega
manapun yang sedekat ini dengan Mark.

Sudah terlalu banyak Omega yang ia tolak
dan singkirkan.
Tapi ia tidak menolak kali ini.
Dia menginginkannya juga.
Saat Haechan melepaskan bibirnya.
Mark menatapnya.

"Siapa namamu?"

Haechan

"Kau tau siapa aku?"

Haechan mengangguk.

"Siapa?"

"Teman Jeno"

Mark tersenyum. la pilir semua orang terutama para Omega mengenalinya sebagai

pewaris keluarga jung. Baru kali ini ia dikenali sebagai teman Jeno. Haechan tidak mengerti kenapa pría Itu tersenyum tapi ia tidak peduli. la hanya ingin terus melanjutkan ciuman itu. Ia merasa panas la ingin lebih. la ingin Alpha itu memberikan feromon padanya.

Ketika Haechan mendekatkan wajahnya, Mark menghentikannya. "Mark. Ingat. Alpha yang menandaimu adalah Mark jung, Haechan menatapnya dengan bingung Kesadarannya benar-benar tidak jelas tapi la masih mengerti apa yang dikatakan pria itu.

"Katakan padaku. Siapa aku?"

"Mark...mark ,terus menatapnya sampai ia
menyelesaikan setiap kata dari namanya.

" Jung"

Ciuman yang agresif jatuh setelah kata

terakhir di ucapkan

Mark membawanya ke kamar dan mereka.

jatuh di ranjang kingsize.

Mata mereka bertemu. Tidak ada

penolakan, hanya keinginan yang kuat yang

terpancar.

Mark meraih dagunya dan menempelkan

hihirnya ke bibirnya dengan penuh gairah.

Ini pertama kalinya bagi Mark merasakan

sesuatu yang lembut dan hangat seperti ini.

Dia ingin mencicipinya lebih lama dan ingin

terus mengigitnya.

Tindakan Mark membuat Haechan merasa lebih

panas dan panas

Hingga tanpa sadar ia mengeluarkan

lengguhan ringan.

Desahannya membuat Mark benar-benar
menggila

Ia mengulurkan tangannya dan mulal

melepaskan kancing pakaiannya satu demi
satu
Ketika pakaian di lepas
Dan ketika kulit dan kulit saling menyentuh.

Mereka seperti merasakan aliran listrik
mengalir yang menciptakan medan magnet
yang saling menarik satu sama lain.

Dan ruangan memanas dalam sekejap
hercampur dengan aroma manis Vanilla dan
White Wine yang memabukkan.

Saat Haechan terbangun, pemandangan yang
la lihat pertama kali adalah dada bidang
seorang pria
Dia di peluk dengan erat dan selimut
menutupi mereka.

Dibawah selimut, Haechan tahu bahwa tidak
ada sehelai benangpun yang menutupi
tubuh mereka.

Dan wajahnya mau tidak mau berubah
Merah.
Samar-samar dia ingat apa yan

𝗔𝗟𝗣𝗛𝗔 𝗠𝗘𝗘𝗧𝗦 𝗢𝗠𝗘𝗚𝗔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang