7 Baddies
jevano
gimana? ada kabar?
jendral
posisinya masih sama
di perusahaan ituhendra
gue sama raffi udah nemuin cctv dari angle abella masuk taksi
ini kami sambil nyari cctv jalanan yg nangkap taksi abella yg terakhirbang mario
gue baru inget, dia pernah sekali kabur sampai sebulan
waktu mamanya meninggal
tapi, waktu itu kami masih bisa konek ke diacello
lo tahu dia di mana dia waktu itu, bang?
bang mario
nope, dia gak pernah ngasih tau
bahkan ke teman-temannya pun dia gak ngasih tau pergi ke mana
yang gue inget, dia pernah bilang
kalau dia pergi ke tempat yg hijau, sejuk dan adem
itu ajajero
pedesaan gak sih maksud dia?
vila mungkin?cello
sejuk? adem?
jelas bukan di jakarta
daerah jawa, mungkin?jendral
dah, fokus tugas kalian masing2
kalau ada update, segera kabari di siniJevano menghela napasnya. Bohong jika Jevano tak khawatir. Jelas sekali dia gelisah sambil terus mengecek kabar dari teman-temannya. Di satu sisi, dia takut Abella terjadi sesuatu karena kondisi tubuhnya yang sedang sakit.
Dipikir kembali, berarti kepergian Abella ada kaitannya dengan Zidan, Papa Abella.
Air muka Jevano keras. Harusnya Jevano mengulik lebih dalam permasalahan antara Zidan dan Abella.
Jevano pun mengirim pesan pada sekretarisnya.
*****
"Pak Jevano?"
"Nggak usah formal. Gue nggak setua itu."
"Oh, oke."
Hanin awalnya kaget tiba-tiba diajak bertemu oleh seorang yang selama ini dia selidiki. Di suatu kafe terkenal di Jakarta, lelaki itu mengajaknya untuk membicarakan sesuatu. Sepertinya, Hanin tahu apa yang akan Jevano bicarakan.
"Tentang Abella, kan?" tanya Hanin langsung memulai pembicaraan. Lelaki itu terdiam kemudian. Di sela diamnya, Hanin memesan sebuah minuman.
"Kenapa lo tahu kalau gue mau nanyain tentang dia?"
"Menebak aja."
"Oke, gue nggak mau basa-basi. Apa lo tahu di mana Abella?"
Bersamaan dengan itu, pesanan minuman Hanin datang. Dia terdiam sejenak, sembari menikmati minumannya. Lalu, kembali menatap Jevano yang sudah penasaran dengan jawabannya. "Kenapa lo nanyain posisi dia?"
"Gue cuma mau tahu dia di mana!"
Raut wajah Hanin menjadi datar. "Untuk apa? Lo mau nyamperin dia?"
"Gue mau tahu alasan dia pergi dari gue."
Sekilas, Hanin mengerutkan dahinya. Dia ingat, sehari sebelumnya, Abella belum memberitahunya soal kemajuan hubungannya dengan Jevano. Ditambah, dia semakin bingung dengan ucapan Jevano sekarang. Mengapa rasanya semuanya begitu mendadak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Jevano
FanfictionJevano hidup bersama dendamnya. Dan, Abella hidup bersama penderitaannya. Mereka bertemu di waktu yang salah, tapi mengucap janji sehidup-semati. | Bluesy AU |