Ujian Kelulusan

6 2 2
                                    

Dihari yang bercuaca sejuk ini, hanya ada kesunyian disekolah SMU RITVERA IV dimana hanya ada kelas 12 saja yang sedang mengikuti ujian kelulusan, seluruh siswa kelas 12 saat ini benar-benar sangat fokus dengan ujian mereka.

Dijam istirahat. "Eh sumpah lumayan susah juga tadi ujian fisikanya," ucap Shanon.

"Lah orang pintar kok ngeluh," ucap Bulan kepada Shanon.

"Yaampun Lan namanya juga ujian kelulusan pasti susah banget yang pinter pun bakalan sedikit kesulitan," ucap Lauren dan Shanon pun menganguk.

"Yang penting ke jawab semua kan tadi?," tanya Stevan kepada teman-temannya.

"Yoi lah gua gini-gini bisa ngejawab semua ujiannya tuh," jawab Erland.

"Yaelah pasti ngasal tuh lo isinya," ucap Bulan

"Of course yang penting jawab kan," kata Erland dan teman-temannya hanya menggelengkan kepala.

"Masih ada 4 hari lagi pusing banget deh gue," ucap Lauren sambil memegang kepalanya.

Stevan pun mengelus kepalanya Lauren dan berkata, "udah tenang aja gak usah dipikirin nanti malah tambah setres jadi gak fokus lo ujiannya." Bulan yang melihatnya merasa sedikit jealous tapi dia berusaha tidak memikirkannya karena mereka teman-temannya.

"Iya juga ya, yaudah thanks ya stev setidaknya gue jadi sedikit tenang sama ujian ini," ucap Lauren dan Stevan mengangguk. Saat mereka sedang mengobrol tiba-tiba Arvenus atau lebih dikenal sebagai ketua osis angkatan mereka, mendatangi mereka.

"Guys gua mau ngomong bentar boleh gak?," tanya Arvenus, mereka pun mempersilahkan Arvenus untuk duduk.

"Boleh boleh ven nih duduk dulu," ucap Erland dan Arvenus pun duduk dengan mereka.

"Oke thanks jadi sebelumnya gua mau nanya ke kalian kalo misalkan kalian berlima difoto buat yearbook nanti mau gak?," tanya Arvenus dan mereka pun jadi bingung kenapa mereka yang diajak.

"Wait wait, lo kenapa ngajak kita?kenapa gak anggota osis lo aja," tanya Stevan balik.

"Ya emang harusnya ini anggota osis tapi menurut gua kayaknya kalian lebih cocok sama konsep ini," ucap Arvenus.

"Wih konsep apa emangnya ven?," tanya Bulan.

"Konsepnya ya kayak friendship gitu," jawab Arvenus.

"Eh kayaknya boleh juga tuh, kapan lagi kita berlima masuk yearbook," ucap Shanon.

"Iya tuh palingan muka kita adanya difoto angkatan atau foto sendiri gitu," sambung Lauren.

"Boleh deh Ven kita mau, kalian berdua mau gak mau aja dong kan ini konsepnya friendship," tanya Bulan kepada Stevan dan Erland.

"Yaudah gua ikut, Erland pasti ikut gausah ditanya," jawab Stevan.

"Widih bener banget lo," ucap Erland kepada Stevan.

"Yaudah pulang sekolah kalian ngumpul ditaman sekolah kita fotonya disana, kalo gitu gua duluan ya," ujar Arvenus dan dia pun pergi.

"Keren banget gak sih kita berlima masuk yearbook foto bareng gitu," ucap Bulan dengan semangat.

"Iya nih gak nyangka juga gue mereka ngajaknya kita," sambung Shanon. Dan bel pun berbunyi tanda ujian selanjutnya akan dimulai.

"Yaudah masuk yok," ujar Stevan dan mereka pun pergi ke kelas. Setelah selesai ujian dan waktunya pulang sekolah mereka berlima langsung bergegas pergi ke taman belakang seperri yang dikatakan Arvenus tadi, sesampainya disana sudah ada kameramen dan juga Arvenus.

"Ven," panggil Stevan dan Arvenus menoleh.

"Eh siap-siap gih nanti kalian pegang ini ya," ucap Arvenus sambil menunjukan sebuah bunga api.

"Siang siang gini ngapain pake begituan dah," ucap Erland.

"Konsep bro konsep, udah nih ambil aja" ucap Arvenus memberikan bunga api itu.

"Udah lah gapapa land namanya juga konsep," kata Shanon kepada Erland.

"Yaudah deh sini," ucap Erland mengambilnya dan mereka pun bersiap untuk di foto, mereka berpose berdiri, Stevan dan Lauren berdiri bersebelahan dan Bulan ingin bertukar tempat dengan Lauren.

"Emm lan gue disitu aja ya soalnya gue gamau diujung gini," ucap Bulan meminta tukar tempat dengan Lauren.

"Oh iya boleh lan," namun saat Lauren dan Bulan akan bertukar tempat tiba2 Stevan menghentikannya.

"Lan jangan disini disebelah sini aja tukerannya mah Shanon, nanti lo kena cahaya kalo disini," ucap Stevan dan Bulan pun mengiyakan karna Bulan pikir Stevan peduli padanya namun kenyataannya karna Stevan ingin Lauren bersebelahan dengannya.

Shanon yang awalnya berada ditengah Erland dan Stevan berpindah tempat dengan Bulan. "Yaelah gua kan mau sebelahan mah Shanon," ucap Erland.

"Ribet banget sih lo udah disitu aja gue disini diujung soalnya angle gue juga sebelah sini," ucap Shanon.

"Yaudah dah iya iya," ucap Erland mengiyakannya.

"Oke udah siap kan nanti kalian langsung nyalain aja bunga apinya terus kayak candid gitu lah," jelas Arvenus kepada mereka.

Mereka pun mulai bersiap dan dengan cepat menyalakan bunga apinya. "Oke siap 3,2,1," suara hitungan dari kameramen yang terus memotret mereka beberapa kali sampai bunga apinya habis.

"Mantap guys nanti kita liat hasilnya," ucap Arvenus memberikan jempol kepada mereka.

Kameramen menunjukan fotonya kepada mereka dan mereka memilih satu untuk yaerbook nanti. "Ini aja nih guys lucu kita disitu," ucap Lauren menunjuk fotonya.

"Iya boleh tuh itu aja," ucap Shanon.

"Oke kata-katanya apa?," tanya Arvenus kepada mereka.

"Lah kata-kata apaan?," tanya erland balik

"Ya kayak quotes kalian gitu," jelas Arvenus.

Mereka pun memikirkan kata-katanya dan Lauren langsung mendapatkan quotes yang bagus. "Ini aja guys kayaknya bagus 'didunia ini kita pasti punya rumah kedua yang selalu kita sebut sahabat' gimana bagus gak?," tanya Lauren kepada teman-temannya.

"Kayak gimana gitu ya," ucap Bulan dengan ragu.

"Gimana apanya bagus kok itu lan," ucap Shanon.

"Iya bener bagus gua suka," sambung Stevan.

"Yaudah iya boleh gitu aja bagus kok," ucap Bulan dan mereka semua menyetujui itu dan menggunakan kata-katanya.




"Yaudah iya boleh gitu aja bagus kok," ucap Bulan dan mereka semua menyetujui itu dan menggunakan kata-katanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Didunia ini kita pasti punya rumah kedua yang selalu kita sebut 'sahabat'.


Perjalanan Yang BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang