22:35 wib, ara baru pulang dari rumah sakit. Saat ia memasuki ruang tamu ia langsung di suguhkan dengan kehadiran kedua orang tuanya. ia kaget sampai-sampai ia ternganga beberapa menit lamanya.
"Kenapa baru pulang nak? " Tanya papa Ara
Bukannya menjawab ara langsung memeluk kedua orang tuanya secara bergantian.
"Dari rumah sakit pah"
"Siapa yang sakit?? "
"Temennya ara"
"Oh"
"Ya udah sana masuk istirahat, besok kamu sekolah" Ucap mama Ara
"iya mah" Ara langsung berlari kecil ke arah kamar nya berada. Saat sampai di dalam kamar nya ia langsung menganti pakaian nya, dan tak lupa untuk mengosok gigi, setelah di rasa sudah tidak ada lagi yang harus di lakukan, ia langsung menidurkan dirinya di kasur empuk miliknya bersiap menjemput mimpi indahnya.
.
.
.
.
.
Di pagi yang cerah ini seperti cerahnya muka ara. Ara bangun lebih awal dari bisanya kalau kaya gini pasti ada apa-apanya ni. Patut di curigai , heheheheh.....
Ara berniat memasak makanan untuk ia bawah ke rumah sakit sebelum ia berangkat ke sekolah.
Berhubung masih banyak waktu untuk memasak ia memasak sup kari dan ayam kecap. Hampir saja ara salah masak tadi untung saja ada bibi yang memberi tahu kalau itu daging babi.
Setelah cukup lama berada di dapur akhirnya masakan ara jadi juga.
Ia pun bergegas ke kamarnya untuk mengganti pakaian karena tadi ia sudah mandi di pagi-pagi buta. Setelah menganti pakaian ,kini ara memakai baju sekolah lengkap dengan atributnya.Niatnya ia akan pergi sendiri ke rumah sakit namun papanya memaksa agar ara di antar saja oleh papanya biar cepet. Dengan berat hati ara mengiyakan ucapan papanya itu.
Di sini la ara sekarang di rumah sakit yang lumayan masih sepi ditemani papa tercintah. Mereka berjalan beriringan sambil bercerita sedikit. Hingga mereka pun sampai di kamar rawat inap VVIP gilang. Ara mengetuk pintu 2 kali dan langsung membuka pintu putih itu.
"Eee.... Kalian nga sekolah?? " Tanya Ara melihat zergan,alvian,Brian,dikta dan rafka, yang masih memakai pakaian yang mereka pakai kemarin.
"Iya ra, hari ini kita bolos dulu, heheheh" Balas Zergan dengan cengiran
Ara hanya mengangguk, tanda paham.
"Kak Gilang belum siuman?? " Tanya Ara lagi
"Udah tadi dia siuman, dia juga tadi nanyain keadaan lo, kita jawab lo baik-baik aja, pokoknya aman sentosa" Jawab Brian
"Ya udah kalau gitu aku berangkat ke sekolah dulu ya kak, nanti pulang sekolah ke sini lagi" Ujar Ara
"Iya ra hati-hati" Jawab mereka kompak.
"Mau gua antar lo ke sekolah ra??" Tawar zergan sebelum Ara pergi.
"Nga usah kak, papa aku di luar udah nungguin"
"La kok jadi format gitu jawabnya, santai aja kali kita kan seumuran, lagian lo itu pacarnya Gilang, temen kita" Ucap Zergan
"Iya ka-, eeeee... Maksudnya iya zer"
"Na gitu lah" Memberi jempol ke Ara
"Bokap lo kenapa nga di suruh masuk ra? " Tanya Brian
"Katanya papa nunggu di luar aja, gitu"
"Hm, ya udah kita boleh ketemu sama bokap lo ra" Tanya dikta
"Boleh kok, no di depan"
Mereka pun keluar satu-persatu dan tak lupa menutup pintu kembali.
"Pa kenalin, ini temen-temennya ara" Ujar Ara
"Hallo om" Sapa Brian
"Hallo" Balas papa Ara
"Saya Zergan om" Sambil berjabat tangan dengan papa Ara
"Saya Brian om"
"Kalau saya alvian om"
"Saya rafka om yang paling kasep di antara mereka ber tiga" Melirik ke tiga sahabatnya itu kecuali Dikta.
"Dih, pede banget lo" Ceplos Zergan
"Biarin wlee" Balas Rafka
"Maafin teman saya ya om, yang ke pedeannya ini tingkat dewa, emang anaknya sedikit nga waras" Ujar Brian
"Oh, jadi dia ini nga waras? " Tanya papa Ara menunjuk Rafka
Dikta mengangguk "Iya om, mohon di maklumin"
"Lo pada kenapa si?? " Tanya Rafka heran
"Lo yang kenapa" Balas Zergan
"Diam" Ucap dikta, Dingin namun mematikan.
Rafka,brian,zergan,alvian,ara, dan papa ara, langsung diam di tempat, dengan menutup mulut masing2.
"Saya dikta" Dikta tersenyum tipis
"Kayanya kamu ini oranya irit bicara ya" Ujar papa Ara
Dikta hanya membalas ucapan papanya Ara dengan senyum tipis.
"Ya udah , aku sama papa pamit ya" Ujar Ara
"Iya hati-hati ya ra"
"Oh iya kalian jangan lupa ya makan ya makanan yang Ara bawah, itu enak lo kata papa, iya kan pah?" Tanya Ara ke papa nya
" Iya" Dengan muka datar
"Iss..., papa jawabnya kok kaya nga ikhlas gitu" Ketus Ara
"La papa jawabnya ikhlas kok ra" Bingung papa Ara, *salah ngomong gua(dalam hati papa Ara yang paling dalam)
"Iya ra kita tau kok makanan lo emang enak, mantap pisan" Ujar Zergan sambil memberi 2 jempol ke arah Ara
"Ya udah kalau gitu aku pergi ya, dadah semua" Sambil melambaikan kedua tangannya
__________________________________________________________________________________
"BAHKAN DUNIA SAJA TAK RELA JIKA AKU MERESAKAN KEBAHAGIAAN"
__________________________________________________________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
AREKSA GILANG ANGGARA
Ficção AdolescenteBerawal dari datang nya siswi baru ke sekolah nya dan juga ia satu kelas dengan gilang yang seorang leader geng motor yang cukup terkenal di kota bandung, gilang yang awalnya di kenal sebagai cowo dingin dan tidak pernah dekat dengan cewe mana pun b...