ML : Masa Lalu
8.
Malam minggu adalah malam yang ditunggu-tunggu oleh remaja zaman sekarang.
Banyak dari mereka yang memilih berjalan-jalan bersama pacar mereka, atau bisa disebut pasangan tak halal mereka.
Tapi berbeda dengan tiga orang yang kini sibuk mencari tempat duduk ditanah yang luas itu.
Lapangan bola, dikomplek ada lapangan bola yang cukup luas. Dan itu digunakan untuk diadakan sholawat bersama.
Banyak juga remaja yang datang kesana. Tapi yang membuat heran, mereka datang bersama pacar mereka. Anak zaman sekarang.
"Heran gue, kemajlis malah bawa pacar. Kalo Naren pasti bawa istri. Ya kan, Ren?" Julid Satria sambil menaik-turunkan alisnya.
Naren dan Varrel seketika menatap jengan kearah Satria. Sedangkan Satria yang ditatap seperti itu menjadi malu.
"Kalo kata gue mah lo duluan yang nikah" ujar Varrel sambil duduk ditempat yang mereka inginkan.
Satria yang mendengarnya langsung sumringah. "Aamiin, semoga gue dulu deh. Nanti gue bully lo berdua. Asik kayaknya" ujarnya senang.
Varrel langsung merubah mimik wajahnya. Dirinya saat ini sangat ingin membuang Satria kesungai amazon.
"Kurang asem lo" umpat Varrel.
Satria tertawa keras mendengarnya. Sedangkan Naren hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan dua temannya.
"Gue beli es kelapa muda dulu ya. Lo pada mau nitip sekalian nggak?" Tawar Naren berdiri dari duduknya.
Dua orang yang tadinya berdebat kini menatap kearah Naren. Mereka menganggukan kepalanya.
"Yaudah, jagain tempat gue ya" ujarnya dan diacungi jempol oleh dua temannya.
Akhirnya Naren pergi menuju salah satu penjual es kelapa muda yang terlihat agak sepi karena acaranya mau dimulai.
"Mas, es kelapa mudanya tiga" ujarnya sambil menunjukan tiga jarinya.
"Oke siap" balas penjual.
Naren mengamati sekitar. Masih banyak orang yang berdatangan, dan masih juga yang membeli makanan.
Ia mengitari pandangannya, dan berhenti disalah satu objek. Disana terlihat seorang wanita bergamis hitam dan berjilbab coksu sedang membagikan sebuah balon gratis pada anak-anak kecil.
Wanita itu terlihat tersenyum bahagia ketika membagikan balon. Tanpa ia sadari, ia ikut tersenyum melihatnya.
"RANIIII!!!!!!"
Seketika Naren tersadar setelah mendengar teriakan cempreng seseorang.
Ia menatap kembali kearah wanita itu. Ada seseorang yang menghampiri wanita itu, seperti orang itu yang berteriak tadi.
"Rani" gumamnya.
"Ini mas es kelapanya. Semuanya jadi lima belas ribu"
KAMU SEDANG MEMBACA
This is about us (On Going)
Genç Kurgu⚠️Follow terlebih dahulu sebelum membaca. ⚠️15+ sebagian prat mengandung kekerasan. ⚠️bahasa kasar. ⚠️bahasa baku, non baku. ⚠️Dilarang plagiat. ⚠️Bijak dalam membaca. ⚠️MASA LALU DARI CERITA "menjadi yang kedua" "Kenapa harus aku?" "Karena ini mem...