03.

86 10 1
                                    

Hanya tersisa 2 boneka yang Salira pegang saat ini. Tadi dia sudah membagikan 3 boneka lainnya untuk anak kecil yang bermain di timezone.

"Buat gue satu boleh gak?" Tanya seseorang yang baru saja berdiri di depan Salira.

"Gak." Ucap Salira singkat.

"Mereka aja boleh kok gue enggak?" Tanyanya lagi.

"Emang lo bocil pakek segala minta boneka, kalo mau ya beli sendiri sana." Kesal Salira, laki-laki itu masih saja mengganggunya.

"Ya udah kalo gitu gue beli boneka lo." Jawabnya lagi.

"Gak. Udah deh diem aja, lo gak usah berisik." Tutup Salira.

Tak berapa lama teman-teman mereka sudah berkumpul lagi.

"Masih aja Ca main boneka capit." Ledek Patra.

"Terserah gue, lo mending diem." Balasnya lagi.

"Udah ngumpul semua kayaknya, yuk ke bioskop bentar lagi filmnya mulai." Ajak Nayla.

"Bang Nugra jadi ikut Nav?" Tanya Salira.

"Jadi Sal, dia langsung nyusul ke bioskop katanya." Jelas Navia. Nugra adalah kakak tingkat mereka di SMA sekaligus pacar Navia yang saat ini sudah mengeyam pendidikan di bangku perkuliahan.

Mereka kemudian menuju bioskop sesuai rencana mereka. Tak lupa mereka juga membeli beberapa popcorn dan minuman, serta menukarkan tiket online mereka.

"Nanti duduknya cewek cowok aja ya? Lo ambil yang sederet kan Nay?" Tanya Patra.

"Dih sok ngide deh, gak mau gue. Bilang aja lo takut kan." Ucap Salira kesal.

"Gue aduin Papa klo lo tetep ga mau ya. Siapa suruh nonton horror kan gue takut." Meskipun terlihat maco dan cool Patra sangat takut dengan hantu, ia jarang sekali nonton film horror, bisa dihitung jari.

"Dih ngaduan, cemen." Ejek Salira.

"Udahlah Sal kasian Patra, nanti dia nangis kan repot kita." Bujuk Nayla, yang prihatin.

"Ya udah deh terserah." Jawab Salira lesu, dia muak duduk di sebelah Patra lelaki itu selalu rusuh.

~
Mereka mulai memasuki ruang bioskop. Sesuai kesepakatan tadi, mereka duduk bergantian cowok cewek.

Paling ujung dekat tangga ada Nayla, Patra, Salira, Reynand, Amara, Tara, Sylva, Nizar, Navia dan Nugra. Patra yang mengatur posisi duduk mereka.

Awalnya semua menonton film dengan tenang, sampai ketika muncul jumpscare barulah semua penonton teriak. Mungkin hanya Salira dan Reynand yang masih tetap diam dan fokus memakan popcorn mereka, kebetulan Salira harus berbagi popcorn dengan Reynand karena mereka hanya membeli 5 popcorn ukuran sedang.

"Si anjir diem napa jangan teriak-teriak di telinga gue, sakit tau Pat." Umpat Salira ketika Patra ketakutan dan berteriak di samping telinganya untuk menyembunyikan diri.

"Takut Ca, itu tadi hantunya muncul." Jawab Patra sedikit gemetar.

"Lo pegangan sama Nayla sono deh, sakit tau lengan gue lo cakar-cakar kayak gitu." Usir Salira, sembari melepas genggaman Patra.

"Jahat lo, Nay aku boleh pegang tangan kamu gak? Takut banget soalnya." Izin Patra pada Nayla. Nayla yang melihat ada kesempatan seketika memberikan izinnya secepat kilat. Mungkin sekarang sudah gilirannya mendekati Patra.

"Boleh Pat pegang aja klo takut." Jawab Nayla.

Mereka kemudian melanjutkan film horrornya dengan beberapa kali teriakan. Salira dan Reynand tetap pada keheningan mereka tak ada obrolan pun antara keduannya.

Benang MerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang