07.

78 8 0
                                    

Sesuai rencana Salira dan Naya menginap di rumah Patra karena paginya mereka akan pergi ke Bogor bersama Mami dan Papi. Kebetulan hari senin besok adalah tanggal merah.

Tadinya mereka ingin pergi di hari jum'at namun Salira sudah terlanjur membeli tiket konser yang di kunjungi mereka semalam. Mama, Papa dan orang tua Nayla sudah lebih dulu berangkat ke Bogor. Yah mereka merencanakan liburan keluarga bersama.

Kali ini Papi yang menyetir, tadinya Patra sudah menawarkan diri, tapi Papi menolak takut Patra kelelahan. Mengingat Patra baru sampai rumah pukul 12 malam. Selama diperjalanan mereka sesekali mengobrol dengan ditemani alunan musik kesukaan mereka.

"Nanti ke curug yuk." Ajak Patra. Dia duduk di samping kursi kemudi. Sedang di kursi belakang ada Mami, Salira dan Naya.

"Mau tapi capek, gue masih ngantuk." Keluh Salira. Semalam dia baru bisa terpejam pukul 2 dini hari. Dan harus bangun kembali pukul 5.

"Ya abis dzuhur aja ke curugnya. Lo sih segala ngide nonton konser. Klo enggak kan kita bisa berangkat hari jum'at."

"Ya kan gue ga tau klo mau ke bogor." Liburan kali ini memang baru direncanakan setelah Salira membeli tiket konser.

"Udah-udah. Istirahat dulu aja, nanti ke curugnya abis dzuhur." Lerai Mami sebelum Salira dan Patra semakin adu mulut.

Mereka baru sampai di villa pukul 9 pagi. Para remaja memutuskan langsung istirahat terlebih dahulu. Maklum saja mereka lebih jompo dari pada orang tua mereka.

~

Selesai makan siang dan sholat dzuhur semua bergegas menuju curug di dekat villa mereka.

Curug yang mereka datangi lumayan ramai pengunjung mengingat hari ini adalah weekend. Patra, Nayla dan Salira memilih bermain air di dekat curug. Sedangkan para orang tua menunggu di warung yang di sediakan pengelola.

"Ini mandi boleh ga ya?" Tanya Salira antusias. Dia juga sudah membawa baju ganti, berjaga siapa tau dia boleh mandi disana.

"Tadi kata bapaknya boleh tapi di bagian bawah yang dangkal, ga boleh ke atas." Ucap Nayla memberi tahu.

"Ih ga seru padahal mau yang di deket curugnya. Tapi yaudah deh, yuk Nay."

Nayla dan Salira mulai asik bermain air. Sedang Patra masih di atas, berpikir akan ikut turun atau tidak.

~

"Wah lagi piknik juga pak?" Sapa Pak Abrisham ayah Reynand pada meja Papa.

"Loh Pak Abrisham, iya ini lagi ngintilin anak-anak pak." Ucap Papa. Kemudian mereka bersalam-salaman dan bertukar sapa.

"Patra sama yang lain lagi main air di curug sana Rey, sok klo mau gabung. Mama, Papamu biar gabung sama kita aja." Saran Mami.

"Iya kesana aja kamu. Kasian banget ga ada temennya." Timpal Bunda.

Reynand akhirnya mengikuti saran para orang tua. Dia menuju tempat yang dimaksud Mami. Terlihat Patra yang sedang berjongkok di tepi sungai dan Salira serta Nayla yang berenang di air.

"Heh bro lo ngapain kek anak ilang gini?" Ucap Reynand sembari menepuk bahu Patra. Untung saja Patra masih bisa menjaga keseimbangannya, jika tidak dia bisa jatuh tadi.

"Bangsat lo, ngagetin aja." Umpat Patra tak terima.

"Dah yuk nyebur, jadi cowok jangan cemen deh." Ajak Reynand. Mereka berdua akhirnya bergabung dengan Salira dan Nayla.

Saat turun ke bawah, Salira dan Nayla tak menyadari keberadaan Reynand mereka masih asik bermain air sambil bergosip. Reynand yang melihat itu, berniat mengusili Salira dengan melemparinya menggunakan kerikil.

Benang MerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang