Hack dan Pecah

8 3 0
                                    


Fay, Zaza, dan Deden melanjutkan penyelidikan mereka terhadap serangan cyber yang mengancam sistem keamanan Light School 2.0. Mereka semakin yakin bahwa Shenan terlibat, tapi buktinya masih samar. Ketika Shenan semakin menutup diri, mereka harus mencari cara untuk mengungkap kebenaran di balik serangan ini. Dalam pencarian mereka, mereka menemukan sesuatu yang lebih gelap dari yang mereka duga.

Setelah insiden serangan cyber yang kedua kalinya, Fay, Zaza, dan Deden merasa semakin terbakar semangatnya. Shenan kini menjadi fokus utama mereka, tapi menemukan buktinya bagaikan mencari jarum di tumpukan jerami.

"Shenan ini kayak ninja cyber, susah banget ditangkap," keluh Zaza sambil memandang layar laptopnya dengan frustrasi. "Dia bener-bener ahli ngumpetin jejak."

Fay mengangguk setuju. "Iya, dia pasti punya alasan kuat kenapa dia nyembunyiin diri. Kita perlu cara yang lebih cerdas buat ngeliat dari sudut pandangnya."

Deden mengetik dengan cepat di laptopnya. "Gue udah coba ngelacak IP-nya, tapi ini kayak permainan kucing dan tikus. Alamat IP-nya sering banget berubah."

"Berarti pelakunya punya teknik yang super canggih. Kayak ngelawan hacker pro," kata Zaza dengan nada pesimis. "Gimana kalau kita coba cari tahu lebih dalam tentang background Shenan?"

Mereka sepakat untuk menyelidiki latar belakang Shenan lebih jauh. Fay menghubungi beberapa teman di luar sekolah yang bisa membantu mereka menggali informasi lebih dalam. Sementara itu, Zaza dan Deden memutuskan untuk mengikuti Shenan secara diam-diam.

Hari itu, Shenan terlihat pergi ke sebuah kafe yang jauh dari sekolah. Fay, Zaza, dan Deden mengikuti dengan hati-hati. Mereka duduk di meja yang agak jauh, sambil mengamati Shenan yang duduk sendirian dengan laptopnya.

"Wow, dia sepertinya bener-bener serius banget kerja di laptopnya," bisik Zaza. "Kita harus tahu apa yang dia kerjain."

Fay memandang Shenan dari jauh. "Kita harus hati-hati. Jangan sampe dia curiga kita ngikutin."

Deden mengeluarkan kamera ponsel dan mulai mengambil gambar. "Gue coba ambil beberapa foto. Mungkin ada sesuatu yang bisa kita analisis."

Beberapa saat kemudian, Shenan menutup laptopnya dan meninggalkan kafe. Mereka mengikuti Shenan kembali ke sekolah dengan penuh kewaspadaan. Shenan memasuki ruang komputer sekolah dan menutup pintunya dengan rapat.

Fay, Zaza, dan Deden bersembunyi di lorong. "Kita harus cari tahu apa yang dia lakuin di dalam ruang komputer," kata Fay. "Tapi jangan sampai ketahuan."

Mereka memutuskan untuk menggunakan kunci cadangan yang Deden punya untuk membuka pintu ruang komputer secara diam-diam. Begitu pintu terbuka, mereka masuk dengan perlahan.

Di dalam ruang komputer, mereka menemukan Shenan sedang mengakses data yang sangat sensitif. Layarnya menunjukkan berbagai kode dan algoritma yang rumit. Tiba-tiba, Shenan mengaktifkan alarm keamanan.

"Eh, alarm! Kita ketahuan!" teriak Zaza sambil panik.

Fay dan Deden langsung mencari tempat sembunyi. Shenan terlihat sangat marah dan frustrasi saat melihat sistemnya terganggu.

"Sial, gimana bisa ketahuan?!" geram Shenan sambil mematikan alarm.

Setelah Shenan pergi, Fay, Zaza, dan Deden segera memeriksa komputer dan menemukan beberapa dokumen penting. Deden membukanya dan menemukan sesuatu yang mengejutkan.

"Ini... ini adalah data tentang rencana besar untuk meretas lebih banyak sistem!" seru Deden. "Pelakunya nggak cuma nge-hack sistem sekolah, tapi juga punya rencana untuk nyerang banyak institusi lain!"

Light DetectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang