Fay, Zaza, dan Deden semakin dekat mengungkap pelaku sabotase Panggung Sekolah. Mereka menemukan bahwa ada lebih banyak rahasia tersembunyi di balik persiapan acara ini. Penyelidikan membawa mereka ke situasi yang semakin berbahaya, tapi mereka tetap teguh untuk mengungkap kebenaran dan memastikan acara bisa berlangsung tanpa hambatan.
Setelah mengumpulkan semua bukti dan berbicara dengan Kevin, Fay, Zaza, dan Deden merasa bahwa mereka perlu menyelidiki lebih dalam. Mereka memutuskan untuk mengadakan pertemuan rahasia di rumah Zaza untuk merencanakan langkah selanjutnya.
"Jadi, kita tahu ada yang main curang di belakang panggung," kata Fay sambil mengatur dokumen di depan mereka. "Tapi kita butuh bukti konkret untuk nangkep pelakunya."
Zaza menyahut, "Yoi, gue udah gak sabar buat ngebongkar siapa dalangnya. Gue rasa kita harus balik lagi ke sekolah malam ini buat cek semuanya."
Deden setuju, "Iya, tapi kita harus hati-hati. Jangan sampai ketauan. Kita perlu rencana yang matang."
Malam itu, mereka kembali ke sekolah dengan peralatan lengkap. Dengan senter dan kamera, mereka mulai menyelidiki setiap sudut area panggung. Suasana sunyi membuat penyelidikan terasa lebih menegangkan.
Saat mereka sedang menyusuri lorong belakang panggung, Zaza melihat bayangan seseorang yang bergerak cepat. "Eh, ada yang gerak tuh! Cepet, kita ikutin."
Mereka berlari pelan-pelan mengikuti bayangan tersebut hingga sampai di ruang penyimpanan. Fay membuka pintu dengan hati-hati, dan mereka menemukan seseorang sedang mengutak-atik sesuatu di dalam ruangan.
"Gotcha!" teriak Fay sambil menyalakan senter ke arah orang tersebut. Ternyata itu adalah Riko, yang terlihat kaget.
Riko berusaha menjelaskan, "Gue cuma nyari barang gue yang hilang. Sumpah, gue nggak tau apa-apa soal sabotase."
Fay tidak puas dengan penjelasan Riko. "Kenapa kamu ada di sini tengah malam? Dan kenapa kamu gak bilang ke kita kalo ada barang yang hilang?"
Riko terlihat gugup, "Gue takut dituduh yang aneh-aneh. Tapi gue beneran nggak tau apa-apa soal bahan kimia itu."
Zaza mendekat, "Kita bakal periksa tempat ini lagi. Kalo kamu bohong, kamu bakalan ketahuan."
Mereka melanjutkan pencarian dan menemukan catatan kecil yang tertinggal di salah satu rak. Catatan tersebut berisi jadwal rahasia dan kode-kode aneh.
Fay membaca catatan itu dengan seksama. "Sepertinya ini jadwal untuk sabotase yang lebih besar. Dan kode-kode ini mungkin petunjuk untuk menemukan pelakunya."
Deden memeriksa kode-kode tersebut. "Ini bisa jadi petunjuk yang kita cari. Kita harus cek ini lebih lanjut."
Keesokan harinya, mereka kembali ke sekolah dengan lebih banyak informasi. Mereka memutuskan untuk membagi tugas. Fay akan mencari tahu siapa yang memiliki akses ke kode-kode tersebut, Zaza akan berbicara dengan anggota tim lainnya, dan Deden akan memeriksa catatan kehadiran anggota tim produksi.
Saat Zaza berbicara dengan beberapa anggota tim, dia bertemu dengan Yuni, salah satu penata panggung. "Yuni, lo ada info soal kode-kode ini? Kayaknya ini penting buat penyelidikan kita."
Yuni terlihat bingung, "Gue nggak tahu banyak soal kode-kode itu. Tapi gue pernah denger beberapa orang ngomongin kode di belakang panggung."
Zaza mencatat informasi tersebut. "Siapa yang ngomongin kode itu? Kita perlu tahu lebih banyak."
Yuni mencoba mengingat, "Seingat gue, Kevin sama Melisa pernah ngomongin sesuatu tentang kode itu. Mungkin mereka tahu lebih banyak."
Sementara itu, Fay menemukan bahwa kode-kode tersebut berhubungan dengan sistem pengamanan sekolah yang hanya bisa diakses oleh beberapa orang tertentu. Dia merasa bahwa ini semakin mempersempit daftar tersangka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light Detective
Fiksi RemajaDi Light School 2.0, Fay adalah anak SMA yang bukan hanya jenius, tapi juga punya cara berpikir yang bikin banyak orang geleng-geleng kepala. Dengan IQ setinggi langit dan ketertarikan yang mendalam terhadap teori-teori sains dan sosial, dia udah te...