someone to talk

570 42 4
                                    


yahoo happy reading..

_________

Kim doyoung adalah pria yang Renjun temui,parasnya yang menawan hobi yang sama dengannya. Bukankah mereka cocok untuk bersama?

Tapi kembali ke awal,Renjun seorang alpha yang membutuhkan omeganya,dilihat dari tampang rupawan nya paras yang sedikit anggun dan cantik. Renjun pikir doyoung adalah omega tapi saat di teliti lebih lanjut aroma tubuh nya tidak semanis omega lainnya.

"kamu single?"

Doyoung melirik lalu menoleh.

"kenapa tanya begitu?" jawabnya.

Renjun kikuk sendiri dan akhirnya menjawab
"penasaran aja.."

"saya masih sendiri,kenapa?"

"mau nyoba hubungan sama saya?" lanjut nya.

Renjun salah tingkah sendiri kalau begini,kemudian dia balas ucapan itu dengan gelengan kecil.

"engga,aku cuman bercanda kan aku cuman tanya aja."

Keduanya kembali tenang karena tidak ada topik yang menyelimuti keduanya,mereka kompak melihat indahnya langit di atas mereka.

.

.

.

"itu bocah nya! akhirnya tuhann itu kurcaci ketemuuu." Jeno sujut syukur karena menemukan teman setongkrongannya.

Sedangkan Chenle bergidik ngeri melihat kedekatan antara Renjun dengan orang yang berada di dekatnya. Ya Kim doyoung.

Chenle mengetahui siapa itu Kim Doyoung, tetangga nya itu memiliki rahasia yang dia simpan di wajah rupawannya.

"panggil Renjun kesini." perintah Chenle.

Kedua Kaka beradik itu mengangguk tapi saat di pertengahan keduanya berhenti kemudian melihat kebelakang.

"kenapa gak ikut le?" Chenle hanya menggeleng dan menyuruh mereka lanjut dengan kode dagu.

Saat Jeno dan Mark sampai dimana Renjun berada,mereka merasakan perasaan yang aneh disana, seperti mereka terjebak dalam lingkaran hitam yang mengelilingi ke-empat nya.

Jeno menepuk bahu Renjun,yang ditepuk dan menoleh.

"loh? kalian udah selesai civoc mencivoc?" Yang Renjun maksudkan yaitu bermesraan ya kawan.

Doyoung hanya menatap ketiga nya berinteraksi tanpa mengomentari.

"lu bener-bner bikin kita riweh ya kurcaci, ayo balik!" protes Jeno.

Setelah nya ditariknya seragam Renjun untuk diseret nya main main.

grep

"tolong jangan kasar." tekan doyoung dengan tangan nya yang menahan tangan Jeno dari seragam Renjun.

Jeno yang merasakan ancaman,menggeram pelan karena instingnya mengatakan bahaya didepan nya dengan cepat dia melepaskan Renjun.

Mark yang awalnya diam saja pun turut ikut angkat bicara.

"ayo balik,udah ditungguin yang lain." ucapnya pada Renjun dan membantunya untuk berdiri.

"untuk om,saya berterimakasih karena sudah mau menemani teman saya ya,om." lanjut Mark pada doyoung.

Doyoung tertawa kecil karena ucapan Mark.

"Saya masih muda, perkenalkan saya Kim doyoung pemilik pameran lukisan di tengah kota,salam kenal." Ketiga nya mengangguk sebagai balasan.

ketiganya berpamitan, diperjalanan Renjun dan kedua kakak beradik itu saling bersenda gurau, tapi Renjun merasakan aura yang membuatnya merasa di intimidasi.

Kemudian Renjun hanya menggeleng dan mengusap lehernya yang merinding.

Ditempat lain Chenle menggertak kan giginya,dia tau bahaya apa yang akan terjadi. Disana dia melihat doyoung yang terus memandangi salah satu temannya dengan begitu intens dengan ekspresi yang tidak bisa Chenle deskripsikan.

Saat ketiganya sampai Chenle langsung mendorong ketiga nya masuk cepat tapi sebelumnya Chenle melirik kebelakang melihat Doyoung yang mengeluarkan senyuman remehnya seakan rencananya tidak akan bisa di atasi oleh Chenle.














"pegel banget gua nyari lu!"

meraka akhirnya berkumpul,senja sudah mulai terlihat jadi mereka yang tadinya ingin menginap tidak jadi karena Mark melarang.

"ya kalian gak inget gw, mesra-mesraan gw kan belum nemu." protes Renjun.

"udah sore,waktunya pulang gue perlu belajar karena ini ujian semester dan kalian juga adakan? Jadi hari ini kita harus full dirumah dan gak kemana mana setelah ujian itu selesai." Tutur Mark sebagai yg tertua.

"cepet banget lu mau lulus bang, perasaan baru taun kemaren." celetuk Jaemin.

"iya na,btw setahun setelah nya kan kalian nyusul lagipula kita kan cuman beda 1 tahun." balas nya.

"udah yuk balik,hari ini kalian skip kelas jadi kalian harus minta temen yang lain informasi. Gue kenapa juga ikutan skip kelas."

"kan kamu yang geret kita berdua kesini dan berakhir kita bertiga bolos, sedangkan bocah empat itu izin." ucap Haechan yang menyenderkan kepalanya di bahu Renjun yang anaknya lagi sibuk baca novel.

Chenle sengaja memberi Renjun Novel dengan gendre favorit nya untuk diam ditempat sambil mendengarkan. Takutnya dia hilang lagi.

Renjun hanya mengangguk,karena ucapan Haechan memang benar adanya. Mereka berdua di tarik ke parkiran saat bel sekolah sudah berbunyi.

"kalian gak lupa belajar tentang fisiologi kan?" celetuk Renjun.

Renjun terkenal sebagai alpha cerdas yang selalu mendapat ranking kedua setelah Choi soobin.

kelimanya ada yang menepuk kepalanya sendiri,ada juga yang mengelus belakang lehernya sambil cengengesan.

Renjun menghela nafas dan menggeleng pelan.

"Yaudah ayo balik,bawa gw pulang mark!"

Mark mengangguk kemudian berdiri diikuti dengan Renjun dan Haechan yang berjalan pelan.

"kalian berempat jangan lupa belajar bagian fisiologi,walau dikelas 1 kita udah tau fisiologi umum tapi kalian harus belajar lagi." tegas Renjun.

Kalau masalah ujian seperti ini jangan salahkan mereka yang akan kewalahan mengatasi ketegasan Renjun yang begitu membuat hati tak tenang.

.

.

.

.

"kita balik ya,le."

"hati hati,lu juga lagi bawa bini gue."

Jeno hanya memberi jempol tapi kemudian dia juga memberikan jari tengah sebagai tanda perpisahan.

Chenle melambaikan tangan nya saat setelah mobil Jeno melaju pergi dari rumahnya.

Dia menghela nafas panjang.

"damai sekali tempat ini setelah kami tinggal ya...."









































































".... Zhong Chenle."



















TBC.

BIAR CEPET OKAY? NANTIKAN YAA,ILY BUAT READER KU YANG VOTE,COMEN,SIDER JUGA LUPYU.

aku terlalu seneng sampe gatau mau lanjutin alurnya kaya gimana Karena aku takut bikin kalian kecewa. BUT THANK YOU ALL.

otsuu.

Alpha with Alpha🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang