❍﹒Loved

235 26 3
                                    

Regret

— on flash back still continue ....

.

.

.

.

.

10 menit berlalu setelah ‘kegiatan olah raga mereka’ ....

“Minumlah, kau pasti lelah kan?”

“Hmm....”

Senyum tipis Suo selalu menghias figur wajah khasnya sementara Sakura mendengus kesal lengkap dengan wajah memerahnya seperti biasa sembari menerima minuman kalengan dingin yang diberikan Suo.

Entah bagaimana Suo bisa mengira sedikit lebih tepat bahwa Sakura sedang kesal padanya saat ini.

“Masih haus atau malah lapar?” Suo lagi berniat memecah keheningan di antara mereka berdua serta suara minuman kaleng dibuka Sakura.

Sakura melirik sekilas, “Keduanya, sejak kapan aku tidak suka makan haa?” Jawab dirinya kemudian meneguk minuman kaleng tersebut.

“Lain kali... jangan gegabah, hari ini mungkin kita sedang beruntung ....” Sakura lagi, serius.

Suo dibuat tertegun karena ucapan Sakura barusan meskipun wajahnya memang tak dipungkiri semakin memerah.

“Yah...mau bagaimana lagi rasanya itu momen yang bagus ahaha~”

“Cih, momen yang bagus katamu?menyebalkan!”

Tangan Suo menggapai puncak kepala Sakura yang sedikit lebih pendek darinya. Sontak Sakura sendiri pun terdiam bersamaan merona merah khas dirinya setiap kali di kontak fisik oleh Suo.

“....” Sakura terdiam sambil mengerucutkan bibirnya di sela kegiatan minumnya.

“Semenyebalkannya diriku ... aku yakin kau akan selalu melihat ke arahku, Sakura-kun. Aku menyayangimu....” Ucap Suo dua kali  lebih serius.

Netranya Suo benar-benar tertuju pada Sakura dengan begitu yakin mengatakan 'aku menyayangimu'

Dan Sakura mendengar hal itu begitu jelas dari mulut Suo, sekarang ia mulai bisa mempercayai lelaki bergantai yang ada di hadapannya. Meskipun dari segala macam tindakannya selalu membuat Sakura gemas kesal.

Tak sanggup menyahut karena itu terlalu melelehkan benak Sakura, akhirnya ia memilih menubruk Suo untuk memeluknya erat.

Suo yang melihat aksi gemas Sakura yang jarang terlihat pun tak keberatan membalas pelukannya. Kemudian Suo mengelus puncak kepala hingga rambut bagian belakang Sakura.

“S-suo, a..aku ti...tidak apa-apa kan?”

“Umm~ kau tidak apa-apa dan mungkin hanya sedikit shock bukan?”

Sakura menggangguk dan semakin mengeratkan pelukanya pada Suo.

Bagi Sakura, menjalin hubungan dengan orang asing di luar perkiraannya bukan suatu hal yang mudah bahkan soal Sakura bisa mempercayainya atau tidak. Sebelum bertemu Suo, Nirei dan Furin, bisa dibilang ia takut menjalin hubungan dengan seseorang. Jadi bagaimana ia bisa percaya?

“Aku tidak tahu apa yang terjadi jika hari-hariku terlewati tanpa dirimu jadi jangan kemana-mana, Suo!” Sakura mengatakannya dengan cepat sekaligus menyeru.

Sudah di pastikan Suo mendengar Sakura dengan jelas.

“Aku tidak akan kemanapun, selalu di sisimu.” Sahut Suo lebih lembut, mengecup puncak kepala Sakura.

Baik Suo atau pun Sakura ... mereka sebelumnya mungkin tak pernah merasakan getaran sesayang ini pada seseorang.

Jadi, biar lah momen ini menjadi milik mereka selamanya~

____________________________________

masih ada lanjutannya :)

[ 👊🏻 ]


   

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   

Regret - SuoSaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang