❍﹒Rainy

278 22 2
                                    

Regret

— on flash back still continue ....

.

.

.

.

.

Hari itu sorenya hujan turun.

Baik Suo ataupun Sakura terpaksa pulang basah-basahan karena turunnya hujan.

“Ahh, sial! kita benar-benar basah sekarang!”

“Itu benar Sakura, tak apa~ ini juga tidak setiap hari bukan?”

Sakura terdiam usai Suo menyahuti gerutuannya tadi. Ia membenarkan ucapannya Suo, hujan-hujanan seperti saat ini memang tidak setiap hari di lakukan. Bahkan Sakura sendiri baru sadar dan merasakan hujan-hujanan dengan seragam sekolah.

‘Aku tidak ingat kapan terakhir kali hujan-hujanan seperti ini....’ pikir Sakura sesaat.

Suo yang sadar Sakura terdiam segera menyadarkannya, “Sakura-kun?”

“O-oh y..ya, ada apa?” Sakura gugup seketika begitu saja.

Dan senyuman Suo tercipta, sudah bisa ia mengira-ngira apa yang sedang di pikirkan Sakura tadi. Raut wajah Sakura tidak pandai bermimik untuk menyembunyikan sesuatu tentunya.

“Hujan-hujanan seperti ini mengingatkanmu pada hal yang buruk atau yang baik, Sakura?” Suo serius sembari santai menarik rambut-rambutnya ke belakang.

Fokus Sakura tertuju pada Suo, lantas ia menoleh mendapati sisi figur Suo yang jarang sekali bisa di nikmati oleh sembarang orang dan Sakura kini bisa menyaksikan hal itu dengan mudah tanpa perlu menguntit.

Sebelum menjawab Sakura menatap nanar kilas pijakan kakinya sendiri, “Hal buruk, aku di marahi ibu-ibu dan ibu itu mengatakan bahwa aku sengaja menyiprati anaknya dengan air padahal aku sendiri pun kehujanan tanpa payung."

Terdengar lucu bagi Suo sendiri yang mendengarnya, namun ia berusaha tetap tenang dan membiarkan Sakura mencurahkan apapun yang ada di pikirannya.

Terlebih lagi ... nada bicara Sakura yang pada awalnya bercampur rasa kesal menjadi terdengar sedih.

“Nah, lihat sekarang ... apakah ada yang memarahimu hujan-hujanan denganku saat ini?” Suo memposisikan berdirinya dengan bergeser lebih dekat pada Sakura.

Hujan-hujanan kemudian berteduh di halte bersama Suo dan nyaris atmosfirnya seperti situasi yang ada di shojo manga.

Bahu yang menegang seolah mengemban beban itu di rangkul Suo perlahan dengan lembut yang di susul tepukan pelan telapak tangan Suo.

Gelengan kepala adalah jawaban Sakura atas pertanyaan Suo tadi. Kepalanya kemudian menunduk ke bawah dan kerongkongannya terasa mencekatnya.

Sakura mencoba untuk tak menumpahkan bulir air matanya.

“Anak laki-laki tidak menangis, banyak orang tua mengatakan hal itu setiap kali putra mereka mulai berteriak berujung tangisan keras.” Suo berkata dengan santai dan lembut mengangkat dagu Sakura perlahan mengarahkannya agar menatap pada Suo.

“Tapi kau bukan orang tua, Suo.”

“Yah, kau benar, aku bukan orang tua.”

“....” Lalu Sakura tak bergeming setelahnya tetapi cukup untuk mendengarkan ucapan Suo saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Regret - SuoSaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang