#6 - HARI ULANG TAHUN SEKOLAH [PART 2]

8 0 0
                                    

Keesokan harinya, surat cinta itu ternyata mulai dibagikan oleh para osis sekolahku. Aku yang mendengar kabar itu dari Fara cukup membuatku berdebar. Ini pertama kalinya bagiku kirim surat perkenalan ke sosok laki-laki yang aku kagumi dari kejauhan. Sebenarnya tidak begitu jauh, toh kelasnya pun ada di sebrang kelasku. Tapi kuakui memang akupun heran kenapa bisa kagum sama adik kelas.

Saat jam istirahat berbunyi, aku pun bergegas ke balkon depan kelas. Untuk melihat Pras di sebrang sana. Lebih tepatnya, memastikan apakah surat itu sudah sampai kepadanya atau belum. Tak lama setelah aku menunggu beberapa menit, akhirnya Pras keluar dari kelasnya.

Aku benar-benar memperhatikan Pras dari kejauhan itu. Pras melihat ke arah kelasku, seperti sedang mencari seseorang. Aku sedikit salting melihatnya. Meskipun aku yakin dia belum tau siapa yang mengirimkan surat cinta kepadanya. Beberapa saat aku baru sadar, ada secarik kertas terlihat di saku bajunya. Pipiku mulai memerah. Aku bergumam di dalam hatiku, "berarti dia udah baca suratku?!". Sungguh saat itu rasanya aku ingin melambaikan tangan menyapanya dari kejauhan.

Tiba-tiba Fara dan Maia menghampiriku yang sedang fokus memperhatikan Pras.

"Woy ngapain lu" ucap Fara yang tibatiba menepuk bahuku.

"Ciye lagi ngeliatin siapa lu ra? Fokus amat" ucap Maia.

"Eh kalian, hahaha engga lagi gabut aja ngeliatin sekitar" ucapku.

"Ih boong, Pras ada di depan kelas gitu masa iya lu ga engeh" ucap Fara.

"Ahela, gabisa boong banget ya gue sama kalian" ucapku.

"HAHAHAHA mana merah bener tu pipi" ucap Maia.

"Eh iya Far, gajadi tanya temen OSIS lu ya. Keknya dia udah nerima surat gue deh hehe" ucapku sambil tersenyum.

"Hiih tau darimana lu?" ucap Fara.

"Hehe tadi gue merhatiin dia, terus salfok ke saku bajunya ada kertas gitu. Nah terus dia juga ngeliat ke arah kelas kita terus" ucapku begitu yakin.

"Ih Iraaaaa, fix sih itu dia udah baca surat lu" ucap Maia heboh.

"Selamat ya ra, boleh juga nih lu pajak jadian hahaha" ucap Fara menggodaku.

"Heh apaseh, gaada yaa. Baru juga kirim surat" ucapku.

"Ya kan kali aja ra arahnya kesana hahaha" ucap Maia.

"Udah ah ayo ke kantin, gue laper" ucap Fara.

"Tau lu, ga laper apa ngeliatin Pras mulu" ucap Maia.

"Iyaa laper gue, ayo ayo" ucapku.

Kami bertiga pun ke kantin untuk membeli nasi kuning favorit warga sekolah. Tak lupa es teh bang jek yang legendaris di kantin sekolah.

"Btw kalian gimana suratnya ada respon ga?" ucapku.

"Belum sih sejauh ini. Gatau nanti" ucap Fara.

"Sama sih gue juga" ucap Maia.

"Apa karena mereka kakak kelas juga ya Mai? Keknya banyak suka mereka deh" ucap Fara.

"Hm bisa jadi sih, tapi kan setidaknya pasti dia baca surat kalian" ucapku.

"Ya semoga ya ra, minimal dibaca aja udah seneng gue" ucap Maia.

"Eh iya sampe lupa, nanti kelas kita nampilin apaan ya buat pensi ultah sekolah?" ucap Fara.

"Paling nyanyi atau ga standup comedy, kan kelas kita kelas seni budaya ege bukan mipa hahahaha" ucapku.

"Walaah, bener lagi hahaha" ucap Maia.

"Ah gue tim hore ajalah nanti" ucap Fara.

"Iya sama gue juga, paling jogetjoget aje kita depan panggung" ucapku.

Ira & Mas Pras : Apakah Cinta Harus Pacaran?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang