4. Jangan Nangis

622 59 0
                                    

"GA USAH NGEBANTAH, hadap belakang" ucap Gracio sambil menarik ikat pinggang milik Zean, serta memukuli dan menyabet punggung Zean menggunakan ikat pinggang dengan sangat keras. Hingga Zean hanya bisa pasrah.

Gracio sangat tersurut emosi hingga ia tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri, ia terus menyiksa Zean kurang lebih 1 jam sampai ia merasa puas dan tenang.

"Ma-maaf yah, Zean salah" ucap Zean kesakitan, hingga terjatuh di lantai kamar Gracio.

"Ke kamar dan obati lukamu" ucap Gracio yang meninggalkan Zean sendiri di kamarnya.

Gracio pun berencana keluar untuk menenangkan diri, namun ia malah bertemu dengan Aran yang sedang bermain ps di ruang tv.

"Mau kemana yah" Tanya Aran yang melihat ayahnya hendak pergi keluar

"Keluar, cari angin" ucap Gracio yang langsung pergi meninggalkan Aran



Sekian lamanya bermain ps Aran pun merasa haus dan ia berencana pergi ke dapur menggambil minum, tetapi ia malah mendengar sebuah suara.

BRUKK
Suara Zean yang sedang terjatuh lemas di depan pintu kamar ayahnya, ketika hendak keluar.

Aran yang mendengar suara itu sontak bersembunyi dan mengintip Zean.

Aran kaget melihat punggung dan tubuh Zean yang penuh luka bisa di bilang lukanya cukup parah

"Sial"
"Kenapa tubuh gue lemes bgt sih, padahal cuman luka gini doang" lirih Zean kesakitan yang di dengar oleh Aran.

Sebenarnya Aran tidak tega dan ingin menolong Zean, tetapi rasa benci kepada Zean lebih besar dari pada rasa sayangnya sebagai seorang kakak.

Zean pun mencoba bangun dan hendak pergi ke kamarnya, akan tetapi Christy memanggil Zean dan memeluknya dari belakang.

Penglihatan Christy masih sedikit buram karena ia baru bangun tidur, sehingga dia belum menyadari bahwa punggung dan tubuh Zean yang kini penuh luka itu.

"Kak Zoy kok belum bobo sih?"

"Christy?"

Zean pun menolehkan kepalanya

"Ini tadi aku kebangun mau ambil minum" Ucap Zean berbohong, dan menahan sakit karena punggungnya yang di peluk oleh Christy

Christy pun melepaskan pelukannya kepada Zean dan menatap Zean "KAK ZEE, HIDUNG KAMU MIMISAN, AYO KITA KE RS SEKARANG" Ucap Christy panik.

"Ga usah chris, aku gpp cuman kecapeaan aja" Ucap Zean meyakinkan adik kembarnya itu sambil mengelap darah yang mengalir dari hidungnya.

"Kamu bohong lagi kak Zee, aku tau pasti kamu habis di hukumkan sama ayah" Batin Christy yang menarik tangan Zean ke kamarnya

"Aku adik kembarmu, tapi kenapa aku ngga pernah tau apapun tentangmu, kak" Batin Christy yang sedang mengobati luka Zean

Sebenarnya Christy ingin menolong Zean,
saat tau Zean berada di kamar ayahnya. Tetapi ia malah di tahan oleh Aran karena Aran tau emosi ayah yang sedang menuncak.

"Ah sakit pelan pelan toy" Ucap Zean

Tanpa sadar air mata Christy pun jatuh.
Ia merasa gagal menjadi saudara yang baik untuk Zean

"Hei hei, Toya ga usah nangis aku gapapa kok" Ucap Zean, sambil menghapus air mata yang mengalir di pipi gemoy Christy.

"Ka-kamu janji ya kak Zee, kalok ada apa² harus cerita sama aku" Ucap Christy serius

"Iya aku janji, udah gih sekarang kamu tidur, aku mau balik ke kamar aku" Ucap zee

"Iya, tapi kamu langsung tidur yaa, awas kalo ngga tidur" Ucap Christy yang di balas anggukan oleh Zean

Christy pun akhirnya tertidur, tetapi Zean tidak langsung tidur seperti yang Christy suruh


Christy dan Zean punya panggilan khusus satu sama lain yaitu Zoya dan Toya

Akan tetapi jika mereka sedang berbicara serius mereka memanggil dengan sebutan nama asli mereka.

Christy selalu memanggil Zean dengan embel embel "kak" tetapi jika di sekolah ia langsung memanggil Zean menggunakan nama tanpa embel embel apapun.

Jangan lupa vote

Maaf yang part kemarin kepanjangan

Dobble up?

ZeandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang