TWO

332 58 4
                                    

Pada sebuah ruangan tertutup di salah satu gedung milik Divisi 1 anggota pertahanan pada distrik Koto, Tokyo, digelar sebuah rapat khusus yang dihadiri oleh perwakilan kapten dari setiap divisi anggota pertahanan. Suasana tegang dan mencekam terasa pada mereka, hingga seorang pemuda dengan rambut putih hitam membuka suaranya.

"Tte? Apa yang akan kita bahas?" tanya orang itu dengan nada kasar.

"NARUMI! KENAPA KAU BISA BERSANTAI?! SAAT INI-" Seorang pria dengan rambut merah jambu panjang dan poni yang diangkat sehingga memperlihatkan dahinya, berteriak marah pada orang yang bertanya tadi.

"Jura hentikan. Jangan membuat keributan" potong seorang pria dengan rambut berwarna hitam. Manik matanya yang berwarna hijau itu menatap orang dengan rambut dua warna tadi. Yang ditatap hanya membalas dengan tatapan malas.

"Narumi, sepertinya kau belum dengar berita ini ya?" Pria itu menghela nafas, dia menjentikkan jarinya sehingga sebuah proyeksi muncul pada depan mereka semua. Proyeksi yang menunjukkan gambar Kaiju yang muncul beberapa hari yang lalu.

"Setelah kita memenangkan pertarungan itu, selama beberapa bulan kita tidak mendapatkan serangan dari Kaiju, Kita mendapatkan serangan pertama dengan Kaiju  yang memiliki bentuk berbeda." jelas Pria itu.

"Apakah kau sudah mengetahui apa yang terjadi Ogata Taichou?" tanya seorang wanita dan satu-satunya wanita disana. Yang dipanggil Ogata atau dikenal dengan nama Jugo Ogata, seorang Kapten dari Divisi 4 pasukan pertahanan hanya menggeleng dan tampak frustasi.

"Tidak ada informasi, yang beredar kebanyakan hanya teori saja" balasnya.

"Kaiju ini seperti manusia pada umumnya ya?"  Suara dari pria bersurai dua warna itu kembali terdengar, membuat semua pandangan mata tertuju padanya.

"Ya, karena itu ini adalah hal yang perlu kita bicarakan" Jugo mengangguk, menatap kembali layar proyeksi, "Karena dengan ini semua seolah dunia tengah diberitahu bahwa bencana mengerikan setelah Kaiju No.09 itu akan terjadi cepat atau lambat"

Sekali lagi, suasana menegangkan itu terasa. Kali ini, Pria bersurai dua warna atau dikenal dengan nama Gen Narumi, Kapten dari Divisi 1 anggota pertahanan, yang membuat keributan tadi memutuskan untuk diam dan berpikir.

"Anu... Maaf jika ini keluar dari topik pembahasan..." Salah satu anggota pertemuan yang sedari tadi tidak mengeluarkan suara mengangkat tangannya. Seperti biasa, semua pandangan tertuju pada asal suara. Tampaknya mereka baru sadar akan keberadaan orang ini.

Pria dengan surai yang di kepang dengan dua warna, Putih dan Ungu. Soichiro Hoshina, Kapten dari Divisi 6 sekaligus kakak dari Soshiro Hoshina, Wakil kapten Divisi 3.

"Ashiro Taichou...." Panggil Soichiro pada Kapten Wanita di pertemuan ini, Ashiro Mina, Kapten dari Divisi 3, "Dimana dia?" tanyanya dengan suara pelan namun terasa begitu sangat menekan, seolah aura intimidasi yang begitu kuat keluar begitu saja.

"Jika dia yang kau maksud Hoshina Fuku-Taichou, dia di rumah sakit" jawab lugas Mina dengan tenang, seolah tidak merasakan aura intimidasi yang sangat menekan dari Soichiro.

"Mengunjungi siapa?" tanya Soichiro sekali lagi.

"Seseorang yang berharga katanya"

Mendengar jawaban tersebut, Soichiro mengembangkan senyuman lebar, "Seseorang yang berharga itu adalah teman masa kecil kami..."

"Lalu kenapa?! Kau bisa menanyakan hal itu jika rapat sudah selesai kan?!" Gen berseru kesal, entah kenapa saat mendengar nama Hoshina Soushiro di telinganya seketika saat itu juga perasaan emosi marah tidak dapat dia kontrol.

Soichiro tidak langsung menggubris pertanyaan dari Gen, dia terlihat berpikir sebelum akhirnya kembali menatap setiap anggota pertemuan dan tersenyum, "Tidak, tidak ada... Kupikir itu ada hubungannya, ternyata tidak ada sama sekali..." ucap Soichiro yang dibalas dengan amukan dari Gen.

"KALAU BEGITU JANGAN BERTANYA!"

Setelah itu rapat kembali berlangsung dan kali ini tanpa ada satupun yang di potong oleh Soichiro, karena sekarang, pikiran Soichiro tengah berpikir keras tentang kenyataan yang hanya dia ketahui seorang. Ah, bukan. Berdua, dengan adiknya, Soshiro.

☕︎

Di lain tempat di waktu yang bersamaan, Soshiro Hoshina, Wakil kapten Divisi 3 tengah duduk di samping ranjang seorang gadis yang selama ini di rindukannya. Wajah Gadis itu terlihat tenang dan damai.

Bayang-bayangan dari masalalu yang dia miliki dengan gadis di depannya ini kembali terputar seperti sebuah film di kepala Soshiro. Aromanya, warna matanya, bentuk rambutnya dan semuanya benar-benar membuat hati Soushiro terasa sesak.

"Padahal kupikir hari dimana jasadmu di temukan adalah hari terakhir aku akan melihatmu" batin Soshiro, "Syukurlah kau masih hidup, (Name)" gumam Soshiro seraya mencium punggung tangan gadis yang masih tertidur di hadapannya.

☕︎

Rapat telah selesai sejak tadi tapi entah kenapa Kapten dari Divisi 3, Ashiro Mina mengajak Soichiro untuk makan bersama. Awalnya Soichiro bingung dan tampak ragu namun Mina memaksa Soichiro untuk menerimanya sehingga mau tak mau dia harus menerima.

Sekarang, di kedai Soba yang terletak tidak jauh dari markas Divisi 1, kedua orang itu berada pada suasana awkward diantara keramaian pelanggan. Setelah berpikir keras, Soichiro bertanya dengan suara yang terdengar seperti mencicit.

"Ke-kenapa kamu tiba-tiba mengajakku makan, Ashiro Taichou? Ini benar-benar aneh..." disusul dengan tawa canggung Soichiro.

Mina hanya menatap Soichiro sekilas sebelum akhirnya menghela nafas berat, "Tentang orang berharga tadi...." Mina memberikan jeda sebentar sebelum akhirnya menatap tajam Soichiro, "Itu ada hubungannya dengan kasus kan?"

Soichiro yang mendengar itu hanya terkekeh canggung, dia kemudian mengalihkan pandangan, "Ti-tidak ada kok...." 

"Jangan bohong!" seru Mina pelan, matanya menatap serius Soichiro yang terlihat gugup, "Beritahu aku semuanya! Hoshina Taichou!" pinta Mina sambil membungkukkan kepalanya, memasang pose memohon.

Soichiro yang sudah mendapatkan perlakuan itu menghela nafas, "Aku seolah mendengar kau memanggil Soshiro dengan panggilan Taichou..." gumam Soichiro pelan. Dia tampak berpikir sebelum akhirnya memutuskan, "Akan kuberitahu, lagipula kau adalah orang yang akan terlibat dengan ini semua jadi setidaknya akan kuberitahu kau lebih awal sebelum waktunya..." ujar Soichiro yang membuat Mina kembali mengangkat kepalanya.

"Akan kupersingkat saja, Orang berharga itu adalah teman masa kecil kami berdua. Aku dan Soshiro. Orang itu seharusnya sudah mati setelah dikabarkan menghilang sejak kami masih kecil tapi yang kita lihat sekarang adalah Orang itu secara nyata di hadapan kita..."

"Seolah orang itu hidup kembali atau--" wajah Mina tampak terkejut, dia menatap Soichiro tidak percaya.

"Karena itu aku tidak mengatakannya di rapat tadi. Orang itu pasti akan menjadi objek penelitian mereka dan menjadi ancaman..." Soichiro berujar pelan, menjelaskan alasan mengapa dia menutup mulutnya di rapat tadi, "Karena dengan begitu, kebahagiaan Soshiro sekali lagi akan direnggut secara paksa darinya" lanjutnya dengan suara kecil yang tidak akan terdengar oleh Mina.

"Yaah, mereka memang sudah menyukai sih dari dulu" Soichiro tersenyum tipis sebelum akhirnya terkekeh mengingat wajah bocah dari kedua orang itu.

To be continue or stop?

Jangan lupa Vote dan coment kalau suka!

Sedikit pengumuman : Karena aku itu anak pondok dan bentar lagi mau masuk, jadi up-nya aku agak kebut ya, maaf kalau misalnya nanti agak kacau balau bahasanya... Makasih!

A Story For You (Hoshina Soshiro X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang