Selamat Jalan Kak Ana
Saya akan bercerita tentang pengalaman pribadi saya.
Dan Kejadian ini terjadi saat saya menjadi mahasiswa semester 5 di salah satu perguruan tinggi swasta Bandung. Salah satu teman saya mempunyai ilmu kebatinan (kejawen) sebut saja Andre.
Dan 3 teman saya lainnya Budi, Toni, dan Rangga sering bermain permainan roh yang biasa dimainkan menggunakan boneka (jaelangkung), hanya saja perantara yang kami gunakan adalah teman kami dan biasa kami menyebutnya nyambet (sunda).
Dengan perhitungan bisa dikendalikan dan meminimalisir hal - hal yang tidak diinginkan.
Sudah jadi cerita umum bahwa banyak penghuni mahluk halus di kampus kami. Jadi kami memutuskan bermain roh di kampus, tepatnya di salah satu kelas yang kosong waktu sore menjelang magrib.
Singkat Cerita, mulailah kami bermain roh di kampus kami, masuklah roh tersesat (gentayangan).
Dan ketika di awal percakapan roh itu langsung menangis.
Kami mencoba berkomunikasi dengan Roh tersebut, kami mulai menanyakan identitasnya.
Berkomunikasi dengan makhluk ghaib tidak sesulit yang kami bayangkan, Ia menjawab setiap pertanyaan yang kami lontarkan kepadanya.
Diketahui makhluk tersebut bernama Ana, berasal dari Garut, Ia merupakan mahasiswi di kampus ini, dan semasa hidup dia ngekost dibelakang kampus, dan meninggal karena bunuh diri berlokasi di wc lantai 1. Dan dia menceritakan bahwa dirinya bunuh diri karena dihamili. Dia hamil karena diperkosa oleh 3 orang.
Bermula dari perkenalan dengan seseorang yang kami ketahui adalah kakak seniornya, yang bernama Adi.
Ketika itu Ana dimintanya untuk datang ke kampus lalu mereka bercengkerama hingga malam hari.
Dan tak lama tiba - tiba muncul 2 kakak seniornya yang lain, lalu disekaplah Ana juga diperkosa secara bergiliran.
Beberapa pekan kemudian, Ana mengetahui bahwa dirinya telah hamil lalu Ia memutuskan untuk bunuh diri.
Ketika saya bertanya "Apakah kakak tahu siapa 2 orang lainnya?".
Ana menjawab tidak tahu, hanya saja Ana menceritakan bahwa Adi pun telah meninggal.
Tetapi Ana tidak menceritakan bagaimana Adi meninggal.
Entah karena penyakit atau hal lainnya.
Sebelum kami mengakhiri percakapan kami dan mendoakan rohnya agar pergi ke tempat seharusnya.
Karena ilmu agama kami kurang dan jarang beribadah hanya terlontar sebuah ucapan "Inna Lillahi wa inna ilaihi raji'un". ("Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali.")
Setelah percakapan selesai saya masih terpikir mengapa rohnya masih gentayangan padahal Adi sudah meninggal.
Besoknya saya mencari tahu tentang dia kepada kakak senior saya. Saya menanyakan tentang kejadian di kampus ini beberapa tahun silam.
Lalu kakak Senior saya bercerita bahwa Ana adalah angkatan thn 2000 dan Ia mati bunuh diri.
Hanya saja tidak ada yang tahu apa alasan dari bunuh dirinya sehingga banyak yang berspekulasi dari nilai jelek sampai masalah ekonomi.
Sehingga saya pun ikut berspekulasi juga bahwa dirinya ingin ada yang tahu tentang kebenaran alasan sesungguhnya melakukan bunuh diri.
Mungkin kami tidak bisa mengobati hatinya yang terluka tapi kami telah menjadi tempat curahan hatinya untuk 1 hari.
Setelah kejadian itu tidak ada lagi penampakan dengan sosok wanita yang sedang bersedih hanya saja penampakan dari mahluk lainnya masih saja ada. Selamat Jalan Kak Ana...
