Nightmare Side 2

1.8K 69 1
                                    

Ini cerita tentang seorang gadis yang memiliki kelebihan aneh. Kita sebut saja namanya Alya. Gadis asal Bali ini berparas sangat cantik. Kalau artis, mungkin dia mirip Laura Basuki kali.

Alya ini kuliah di sebuah Universitas swasta di Jakarta, Fakultas Kdokteran semester akhir. Keinginannya untuk menjadi dokter, memang mendorongnya tekun untuk menyelesaikan kuliahnya tepat waktu. Dia nggak pernah pacaran dan jarang bergaul. Kerjaannya sehari - hari Cuma belajar dan belajar.
Selama hampir empat tahun Alya menetap di Jakarta. Selama itu juga dia tinggal di sebuah apartemen mewah milik tantenya. Sendirian, nggak ada yang menemani. Tapi, sahabat baiknya, April, sering numpang menginap di situ. Di Jakarta, April memang satu - satunya orang yang paling dekat sama Alya.
Mereka itu ibarat botol sama tutupnya, selalu nempel. Ke mana - mana selalu berdua, nggak pernah terpisah. Kalau terpisah pun nggak akan lama, sebentar kemudian pasti nemplok lagi. Begitulah botol, eh, Alya dan April.

Nah di sini ceritanya, Alya memiliki kelebihan aneh. Sejak ia pertama kali belajar membedah mayat seseorang dua tahun lalu, Alya jadi sering mengalami sesuatu yang aneh. Alya berpikiran bahwa ini bukanlah sebuah kelebihan, melainkan sebuah kutukan. Gimana nggak, Alya bisa mencium bau kematian seseorang. Camkan!
Bau di sini adalah bau dalam arti yang sebenarnya, loh. Alya benar - benar bisa mencium bau menyengat dari tubuh seseorang yang akan mati. Bau yang Cuma bisa diendus oleh penciuman Alya. Baunya sangat menusuk hidung. Lebih busuk dari bau bangkai manusia yang tergolek berminggu - minggu.
Alya bisa tau nyawa seseorang akan diambil begitu dia mencium bau busuk itu keluar dari tubuh orang yang bersangkutan. Bau yang sangat khas.
Pernah suatu ketika Alya mencium bau busuk yang sama tiba - tiba menyeruak memenuhi kamar apartemennya. Bau itu sangat menyengaaat! Dia terbangun dari tidur siangnya karena aroma itu membuat napasnya sesak. Kebetulan ia nggak lagi ditemani April.

Meskipun ini bukan pengalaman pertamanya mencium bau kematian, Alya tetap kaget. Di apartemennya nggak ada orang sama sekali selain dia. Alya berusaha memastikan diri kalo bau itu nggak keluar dari tubuhnya. Bukan. Bau itu nggak keluar dari tubuhnya. Sesaat Alya menarik napas lega.
"Apriiil!! Lo di sini?!" teriak Alya spontan.
Iyalah, siapa lagi orang yang dia duga kalo bukan sahabatnya itu. Cuma April yang menyimpan kunci duplikat apartemennya. Lagi pula, April itu orangnya memang suka iseng. Seringkali dia menggoda Alya kalau melihatnya lagi murung. April memang solid. Nggak ada orang yang bisa mengerti keadaan Alya selain dia. Itulah kenapa Alya sangat menyayanginya. Dan sekarang, jantung Alya sedang berdegup kencang mengingat takut terjadi apa - apa sama April.
Alya benar - benar berharap sahabatnya nggak ada di apartemennya. Dia nggak akan rela kalo sampai bau busuk itu keluar dari tubuh April. Kalau sampai terjadi, tau donk artinya? *Lap keringat .....

Syukurlah memang bukan April. Saking paniknya, Alya langsung menelpon April untuk memastikan keberadaannya. Ternyata April masih di rumahnya, lagi siap - siap menjemput Alya. Alya menarik napas lega di balik sapu tangan yang menutupi hidungnya.
Lalu, tiba - tiba .....
SRUUUUTTT ..... GRUSSSAKKK ..... BLARRR ..... TEKKK ..... DUNGGG ..... BLEPPP .....!
Alya mendengar suara benda jatuh terbanting. Suaranya sangat memekakkan telinga. Sangat keras! Alya terperanjat. Secepat kilat dia mendekati arah suara itu. Alya berlari kea rah balkon. Dan, benar saja seperti apa yang diduganya!
Dua orang petugas yang sedang mengecat dinding apartemen, terperosok bersama gondola yang dinaiki mereka. Mereka terjatuh dari ketinggian sebelas lantai, tepat lokasi Alya berdiri sekarang. Alya melongo. Mulutnya menganga. Mulutnya menganga. Matanya membelalak menatap kondisi mereka. Pantas saja bau yang dia cium lebih menyengat daripada biasanya, ternyata korbannya lebih dari satu orang.
Alya semakin mengerti sekarang. Semakin banyak nyawa orang yang akan diambil maka semakin menyengat bau yang diciumnya. Mata Alya berkaca - kaca menahan sedih. Pikirannya berkecamuk.
Itu salah satu pengalaman mencekam yang pernah menimpa Alya. Ada lagi pengalaman mengerikan lainnya. Alya nggak pernah lupa, ada berapa banyak kematian yang pernah diciumnya. Semuanya selalu membuatnya shock. Ini yang selalu membuatnya murung dan Alya nggak pernah cerita sama siapa pun, termasuk April.

Creepypasta Nightmare SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang