Nightmare Side 17

582 20 0
                                    

Diculik Penunggu Kali Akar
Hampir 6 hari Udin dibawa kabur
makhluk penghuni Kali Akar.

Ketika ditemukan, sifat Udin
berubah mirip kera dan
menyerang siapa saja yang
hendak menangkapnya.

Kali akar merupakan bagian dari
Way Belahu, sungai yang mengalir
membelah Kota Teluk betung
Bandar lampung.

Penduduk menyebutnya Kali Akar karena di
sekitar aliran sungai itu banyak
ditumbuhi pohon perdu yang
akarnya muncul di permukaan air.
ada juga akar yang menjuntai
seperti tali ayunan. akar-akar
sebesar paha orang dewasa itu
sangat disenangi anak-anak.
Mereka biasa berdiri di atas akar
itu lalu terjun ke sungai.
Sebagian orang mengatakan
tempat itu angker. Memang jarang
sekali tempat itu dikunjungi
orang.

Mereka datang ke tempat
itu hanya pada saat-saat tertentu
saja, seperti menjelang bulan
puasa. Biasanya mereka datang
untuk mandi keramas. Praktis,
pada hari-hari biasa sungai itu
hanya ramai oleh anak-anak
setempat yang berenang.

Sore itu hujan turun lebat sekali.
Tetapi sekelompok anak-anak
Kampung Pakuon yang sedang
bermain bola belum juga mau
berhenti.

Hujan justru membuat
mereka tambah bersemangat
bermain sehingga tanpa terasa
hari sudah mulai gelap.

Usai
bermain bola, mereka lantas
berlari menuju Kali Akar dan
sambil bersorak merekapun terjun
ke sungai itu.

Setelah badannya
bersih dari lumpur, mereka lantas
pulang ke rumah masing-masing.
Namun ada yang aneh di sore itu.
Mahyudin yang biasa dipanggil
Udin, tidak tampak di antara
mereka.

Padahal tadi Udin bermain
dan mandi di sungai bersama
anak-anak itu. Ketika Rohayah,
ibunya Udin bertanya, anak-anak
hanya menjawab Udin masih
mandi di sungai.

Rohayah sedikit
lega mendengar jawaban itu
karena sudah menjadi kebiasaan
Udin selalu pulang terlambat.
Namun ketika adzan Maghrib
terdengar dan Udin belum juga
pulang, Rohayah mulai was-was.
"Kemana anak itu?" tanya
Rohayah dalam hati.

Ia kemudian
memanggil Badar, kakak Udin,
yang sedang menonton televisi.
"Badar, coba kamu susul adikmu,"
perintah Rohayah. "Susul kemana,
bu?" kata Badar balik bertanya
tanpa melepas pandangannya dari
pesawat TV. "Kata temannya tadi
dia mandi di Kali Akar," jawab
Rohayah.

Dengan agak malas, Badar
beranjak dari tempat duduknya.
Kakinya diseret menuju Kali akar
yang letaknya tidak terlalu jauh
dariu rumahnya. Tiba di Kali Akar,
Badar tidak melihat adiknya.
Situasi di sekitar Kali Akar sangat
sepi. Badar sempat beberapa kali
memanggil nama adiknya. namun
tidak ada sahutan.

Badarpun
mencoba menyusuri aliran sungai
itu sambil terus memanggil-
manggil Udin tetapi tetap saja
tidak menemukan adiknya. Badar
akhirnya pulang dengan tangan
hampa.
"Udin tidak ada di Kali Akar," lapor
Badar pada ibunya.
Perasaan Rohayah semakin tidak
menentu. Firasatnya mengatakan
telah terjadi sesuatu pada anak
itu. "Coba cari ke mushola. Siapa
tahu dari sungai tadi dia langsung
ke mushola untuk mengaji,"
perintah Rohayah. "Bu, ini malam
jum'at. Tidak ada anak-anak yang
mengaji," sahut Badar. "Kalau
begitu coba cari ke rumah pakde
Miran. Mungkin saja Udin ke sana,"
perintah Rohayah.

Kini suaranya mulai bergetar
karena rasa was-was. Sementara
Kardi, suami Rohayah, juga sudah
sibuk mencari kemana-mana.
Tanpa banyak tanya, Badar
langsung berlari ke rumah pakde
Miran. Perasaannya mulai ikut
cemas memikirkan berbagai
kemungkinan buruk menimpa
adiknya. Benar saja, Udin tidak ada
di rumah pakde Miran. Badar
langsung pulang dan
memberitahukan hal itu pada
ibunya.

Creepypasta Nightmare SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang