Nightmare Side 22

497 28 2
                                    

Cerita ini nyata pernah kejadian nih, guys.

Tepatnya di sebuah kota kecil di Jawa Barat. Sebut saja nama kotanya Purwakarta.

Daerah ini meskipun Cuma kota kecil, tingkat perekonomian warganya maju pesat.

Mungkin ini juga yang membuat warga yang tinggal di kota lupa daratan .

Ivan, sebut saja namanya begitu, seorang karyawan mini market yang baru pindah ke Purwakarta.

Dia indekos di daerah pinggiran kota ini.
Ivan ini meskipun masih muda dan ganteng, dia sangat religious. Dia nggak pernah sekalipun ninggalin shalat.

Tidak Cuma rajin shalat, tapi shalatnya selalu di masjid. Nah, kebetulan indekos tempat Ivan tinggal ini memang cukup dekat jaraknya sama masjid.

JENGJENGGG!!! (Belum deh kayaknya.)

Senin, tanggal sekian, bulan dan tahun sekian. Pukul 4.20 pagi.

Pagi - pagi buta Ivan sudah bangkit dari ranjangnya. Ini hari pertamanya tinggal di indekos barunya. Jadi, belum banyak orang yang dia kenal. Daerah tempatnya tinggal memang belum begitu ramai. Maklum, Cuma di pinggiran kota.

Masih dalam keadaan stengah mengantuk, Ivan bergegas menyiapkan diri. Tau gk dia mau kemana? Tentu saja mau ke masjid. Dia ke masjid mau shalat Subuh, bukan nukerin alas kaki!

Jarak dari indekos Ivan ke masjid memang lumayan dekat. Cuma, Ivan harus melewati pematang sawah gitu. Kira - kira jauhnya seratus meta. Meskipun suasana masih gelap, Ivan tetap semangat melangkahkan kakinyamenyusur
i jalan setapak (Nggak kebayang Guys, hari gini, Jiwa muda yang rajin beribadah bisa kehitung oleh jari.

Apalagi shalat Subuh di masjid.
Ivan semakin mempercepat langkahnya.

Dia semakin semangat karena dari kejauhan, dia melihat banyak orang berjalan menuju masjid. Tentu mereka mau shalat berjamaah juga, pikirnya.

Ivan memang nggak bisa melihat dengan jelas karena kondisi saat itu masih gelap. Yang pasti, dia bisa melihat banyak orang dalam bentuk siluet, berjalan berbondong - bonding menuju masjid. Mereka terlihat seperti tergesa - gesa. Jumlahnya banyak. Sangat banyak.

Ivan berdecak kagum. Hal - hal seperti ini selalu membuatnya tentram. Dia nggak menyangka kalo ternyata warga di sini sangat taat beribadah. Apalagi waktu shalat Subuh. Belum pernah dia mengalami situasi seperti ini, warga dengan kompak melaksanakan secara berjamaahdi masjid. Ivan sangat bersukacita.

Nggak kalah cepat, Ivan pun ikut tergesa melangkahkan kakinya. Dia udah nggak sabar bertemu dan berkenalan dengan saudara - saudara seimannya. Dia sama sekali nggak memperdulikan dinginnya angin yang menusuk sendi - sendinya. Dia suma ingin cepat - cepat sampai di masjid.. pandangannya lebih banyak dia habiskan menatap jalanan supaya nggak terpeleset.

Maklum, musim hujan membuat tanah yang diinjaknya licin.

Nggak sampai semenit kemudian dia pun tiba di masjid. Ivan celingak - celinguk. Bukan mau nyolong sandal, melainkan mencari orang - orang yang tadi datang bersamanya.

Aneh! Mereka nggak ada. Ivan melangkah memasuki masjid. Dia memperhatilkan seluruh penjuru ruangan.

Nggak ada seorang pun! Ivan bergidik. Bagaimana mungkin itu bisa terjadi? Jelas - jelas tadi dia melihat banyak warga berbondong - bonding berjalan menuju masjid ini. Matanya nggak mungkin salah lihat.

Bulu kuduk Ivan berdiri. Dia merasakan suasana yang lain di ruangan ini. Dia masih bertanya - Tanya, kemana para warga tadi kalau bukan ke tempat ini? Dia sendiri sudah memastikan nggak ada lagi masjid selain di sini.

Creepypasta Nightmare SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang